ini biasanya changeover time menyatakan waktu untuk memindahkan dari posisi kiri menjadi posisi kanan dalam pembuatan satu produk
simetris. 3.
Uptime Menyatakan kapasitas mesin yang digunakan dalam mengerjakan satu
proses. Kapasitas mesin bersifat on-demand machine uptime. Artinya informasi mesin ini tetap.
4. Jumlah Operator
Menyatakan jumlah orang yang dibutuhkan saat untuk satu proses. 5.
Waktu Kerja Waktu kerja yang dibutuhkan untuk tiap shift pada suatu proses sesudah
dikurangi dengan waktu istirahat break, waktu rapat meeting, dan waktu membersihkan area kerja cleanup times.
3.5.4. Identifikasi Akar Masalah “5W”
5 Why 5W merupakan suatu metode untuk menggali penyebab masalah yang lebih mendalam secara sistematis untuk menemukan cara penanggulangan
yang lebih dalam pula
9
. Berikut ini contoh penerapan 5W seperti terlihat pada Tabel 3.1.
9
Liker, J.K The Toyota Way , 2006, Erlangga, hal 252-253.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Pertanyaan Investigasi “5 Why” Tingkat masalah
Why
Output jam dibawah rencana produksi
Kapasitas mesin tidak sesuai dengan rencana produksi
Perencanaan produksi
tidak sesuai dengan kondisi lapangan
Bagian perencanaan dan pengendalian produksi tidak melakukan perhitungan dengan tepat
Bagian perencanaan produksi tidak kompeten
Manajer perencanaan produksi tidak turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi lantai
produksi Tingkat
keahlian manajer
produksi dibawah
ekspetasi perusahaan
Manajer produksi
tidak kompeten
dalam melakukan perencanaan produksi
Manajer produksi
tidak kompeten
Kebijakan pemilihan manajer produksi yang tidak tepat.
Sumber: Rother, M Shook,2003
3.5.5. Reliability Enginering 3.5.5.1.Definisi Reliability
Secara sederhana, reliability keandalan adalah kualitas dalam jangka panjang yaitu kemampuan produk untuk melakukan fungsi yang ditetapkan
selama periode waktu tertentu
10
. Produk yang mampu bekerja untuk periode yang panjang dapat diandalkan. Karena semua unit produk akan gagal pada waktu yang
berbeda, maka keandalan merupakan probabilitas. Definisi reliability keandalan yang lebih tepat adalah probabilitas bahwa
produk akan menjalankan fungsi yang dimaksudkan dengan memuaskan untuk
10
Besterfield, Dale H. Quality Control. Fifth Edition. New Jersey: Prentice-Hall International. Inc. 1998. Hal 391-392
Universitas Sumatera Utara
umur produk yang ditentukan berdasarkan kondisi lingkungan tertentu. Berdasarkan definisinya, reliability dibagi atas empat komponen pokok, yaitu:
1. Probabilitas Merupakan komponen pokok pertama yaitu input numerik bagi pengkajian
reliability suatu sistem yang juga merupakan indeks kuantitatif untuk menilai kelayakan suatu sistem. Menandakan bahwa reliability menyatakan
kemungkinan yang bernilai 0-1. 2. Kemampuan yang diharapkan Satisfactory Performance
Komponen ini memberikan indikasi yang spesifik bahwa kriteria dalam menentukan tingkat kepuasan harus digambarkan dengan jelas. Untuk setiap
unit terdapat suatu standar untuk menentukan apa yang dimaksud dengan kemampuan yang diharapkan dari produk tersebut.
3. Tujuan yang Diinginkan Tujuan yang diinginkan dapat diartikan sebagai kegunaan peralatan secara
spesifik. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa tingkatan dalam memproduksi suatu barang konsumen.
4. Waktu Time Waktu merupakan bagian yang dihubungkan dengan tingkat penampilan
sistem, sehingga dapat menentukan suatu jadwal dalam dalam fungsi reliability. Waktu yang dipakai adalah MTBF Mean Time Between Failure
dan MTTF Mean Time to Failure untuk menentukan waktu kritik dalam pengukuran reliability.
5. Kondisi Pengoperasian Specified Operating Condition
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor lingkungan seperti: getaran vibration, kelembaban humidity, lokasi
geografis yang
merupakan kondisi
pengoperasiaan yang
mempengaruhi keandalan dari produk tertentu.
3.5.5.2.Pengukuran Reliability
Dalam reliability, yang dimaksud kerusakan dalam sebuah sistem bukanlah kemampuan melakukan fungsi yang diperlukan. Tujuan, dan kebutuhan,
sistem tertentu sebenarnya menentukan jenis ukuran reliabilitas yang paling berarti dan paling berguna. Secara umum, sistem mungkin diperlukan untuk
melakukan berbagai fungsi dimana masing-masing sistem memiliki keandalan yang berbeda
11
. Selain itu, pada waktu yang berbeda atau jumlah siklus atau setiap tindakan lain dari penggunaan sistem sistem juga memiliki probabilitas
keberhasilan yang berbeda dalam melakukan fungsi yang diperlukan dalam kondisi lain.
Evaluasi setiap produk dalam hal reliabilitas didefinisikan berdasarkan konsep dan pengukuran keandalan. Bagian ini berkaitan dengan pengembangan
pengukuran keandalan dan jangka waktu yang dipilih. Pemahaman dasar diperlukan sebelum membahas fungsi keandalan sebagai program yang terkait
dengan sistemdesain produk. Fungsi keandalan juga dikenal sebagai fungsi kelangsungan hidup, ditentukan dari probabilitas bahwa suatu sistem atau
11
K. C. Kapur dan L. R. Lamberson. Reliability in Engineering Design. New York: John Wiley Sons. Inc. 1977. Hal 9
Universitas Sumatera Utara
produk akan berhasil setidaknya untuk beberapa waktu tertentu t. fungsi keandalan, R t didefinisikan
12
: Rt = 1 – Ft
Dimana Ft adalah kemungkinan atau probabilitas bahwa sistem akan rusak oleh waktu t. Pada dasarnya Ft adalah fungsi distribusi kegagalan atau
fungsi “unreliability”. Jika variabel acak t memiliki fungsi kepadatan ft, maka reliability ditunjukkan sebagai:
Rt = 1 – Ft =
∫
∞ t
dt t
f
3.5.5.3.Konsep Perawatan
Perawatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk menjaga dan memelihara suatu kondisi peralatan agar tetap berada dalam keadaan yang dapat
diterima menurut standar yang berlaku pada tingkat biaya yang wajar
13
. Perawatan menjadi pendukung kegiatan utama yang bertujuan untuk
menjamin kelangsungan fungsional suatu sistem produksi sehingga pada saat dibutuhkan dapat dipakai sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Peranan
perawatan akan sangat terasa pada saat sistem mulai mengalami gangguan atau tidak dapat dioperasikan lagi.
3.5.5.4.Jenis Perawatan
Pada umumnya kegiatan perawatan dapat dibagi kedalam beberapa jenis perawatan, yaitu :
12
Blanchard, Benjamin S. System Engineering and Analysis. Third Edition. New Jersey: Prentice- Hall International. Inc. 1981. Hal 327-330
13
Ibid. Hal 6-8
Universitas Sumatera Utara
1. Perawatan pencegahan preventive maintenance
Kegiatan perawatan pencegahan adalah kegiatan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak dapat diduga dan
menemukan kondisi yang menyebabkan peralatan mengalami kerusakan pada saat digunakan dalam proses produksi. Yang termasuk kedalam jenis
perawatan pencegahan adalah a. Perawatan rutin routin maintenance
Perawatan rutin adalah kegiatan perawatan yang dilakukan secara terus- menerus. Biasanya dilakukan sebelum mesin dioperasikan.
b. Perawatan Periodik periodic maintenance Perawatan periodik adalah kegiatan yang dilakukan secara berkala atau
dalam jangka waktu tertentu. 2.
Perawatan Perbaikan corrective maintenance Kegiatan perawatan ini meliputi perbaikan-perbaikan kecil dalam rencana
perbaikan jangka panjang. Yang termasuk kedalam jenis perawatan perbaikan adalah perawatan kerusakan break down maintenance yang dilakukan
setelah terjadinya kerusakan atau kelainan peralatan sehingga tidak dapat berfungsi.
3.5.5.5.Tujuan Perawatan
Tujuan dilakukannya tindakan perawatan antara lain adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Memperpanjang waktu pengoperasian peralatan semaksimal mungkin dengan
biaya seminimal mungkin. 2.
Menjamin keandalan dan kesiapan peralatan yang optimal pada saat digunakan.
3. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi kualitas yang
dibutuhkan oleh produk tersebut dan kegiatan produksi tidak terganggu 4.
Menjamin tingkat ketersediaan yang optimal dari fasilitas produksi
3.6. Perhitungan Metrik Lean