Proporsi Permintaan Produk selama Satu Tahun Terakhir Total Permintaan Waktu Stasiun Kerja berdasarkan Model Mixes 223642 Stasiun

5.2.2. Pembentukan Current Value Stream Map 5.2.2.1.Penentuan Produk Model Line Produk yang menjadi model line didalam pembentukan Current State Map pada PT Jaya Beton Indonesia adalah tiang pancang karena memiliki persentase permintaan yang paling tinggi di antara produk yang lainnya yang dihasilkan oleh perusahaan dalam satu tahun terakhir. Terdapat 3 jenis tipe produk tiang pancang yang paling banyak dibutuhkan konsumen yaitu: PC A 300, PC A 350, dan PC A 400. Proporsi permintaan produk selama satu tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 5.16. berikut.

5.16. Proporsi Permintaan Produk selama Satu Tahun Terakhir Total Permintaan

Total PC 300 PC 350 PC 400 Lain-lain September 2012- agustus 2013 unit 7.885 13.134 15.061 2.043 38.123 Proporsi 20.68 34.45 39.51 5.36 100 Proporsi dengan 3 Jenis Produk 22 36 42 - 100 5.2.2.2.Penentuan Value Stream Manager Value Stream Manager memegang peranan penting dalam proses produksi dan harus memahami keseluruhan proses secara mendetail. Dalam penelitian ini, Value Stream Manager yang dipilih adalah manager produksi. Melalui Value Stream Manager dapat diketahui semua informasi dan data sekunder perusahaan. Universitas Sumatera Utara 5.2.2.3.Perhitungan Waktu Bakuunit PT. Jaya Beton memproduksi cukup banyak jenis spesifikasi produk. Terdapat 3 jenis produk yang paling banyak dibutuhkan konsumen yaitu: PC 300, PC 350, dan PC 400. Ketiga jenis produk ini digunakan untuk merepresentasikan permintaan produk untuk memudahkan penelitian. Sehingga untuk waktu stasiun kerja digunakan model mix berdasarkan persentase ketiga produk. Data waktu stasiun kerja dengan model mix 223642 ditunjukkan pada Tabel 5.17. Contoh: Stasiun kerja I Waktu baku 223642 = PC300 x 22 + PC350 x 36 + PC450 x 42 = 15,58 x 22 + 17,34 x 36 + 19,92 x 42 = 3,61 menit

5.17. Waktu Stasiun Kerja berdasarkan Model Mixes 223642 Stasiun

Kerja Waktu Baku Waktu Baku berdasarkan Model Mixes 223642 PC 300 PC 350 PC 400 I 15.58 17.34 19.92 18.04 II 27.13 27.96 28.66 28.07 III 8.63 9.28 10.64 9.71 IV 7.78 7.72 7.76 7.75 V 77.56 76.77 76.55 76.85 VI 12.92 15.36 18.6 16.18 VII 8.21 8.66 9.2 8.79 VIII 14.2 14.19 14.14 14.17 IX 270.23 269.38 271,34 270.39 X 10.53 11.13 11.91 11.33 Universitas Sumatera Utara Data waktu baku diatas merupakan waktu bakubatch produk. Data waktu bakuunit setiap stasiun kerja berdasarkan jumlah operator per stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 5.18 dibawah. Contoh: Stasiun kerja I Waktu bakuunit = = , = 3,61 Tabel 5.18. Waktu BakuUnit Berdasarkan Jumlah Operator Stasiun Kerja Waktu BakuBatch Jumlah Operator Bacth Produksi Waktu Bakuunit berdasarkan Jumlah Operator I 18.04 5 1 3.61 II 28.07 6 1 9.36 III 9.71 4 1 4.86 IV 7.75 4 1 3.88 V 76.85 1 15 5.12 VI 16.18 4 1 8.09 VII 8.79 2 1 8.79 VIII 14.17 4 1 7.09 IX 270.39 2 12 7.51 X 11.33 8 1 2.83 Keterangan: menunjukkan bahwa pekerjaan dilakukan oleh 2 orang secara bersamaan menunjukkan bahwa 2 orang pekerja mengoperasikan 3 mesin 5.2.2.4.Peta Setiap Kategori Proses di Sepanjang Value Stream Setelah diperoleh waktu standar untuk setiap proses, langkah selanjutnya adalah pembuatan peta untuk setiap kategori proses dengan menggunakan data Universitas Sumatera Utara waktu standar setiap proses ditambah dengan data lainnya seperti batch size dan jumlah operator. Berikut ini contoh pembuatan peta kategori proses pada stasiun I persiapan tulangan PC bar. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Meletakkan nama proses di bagian atas process box. 2. Melengkapi process box dengan data jumlah operator Op, waktu baku CT, dan ukuran batch. 3. Memasukkan lead time proses sebagai non value added time di depan process box dan waktu standar sebagai value added time di bawah process box. Setelah ketiga langkah di atas dilakukan, maka diperoleh peta kategori proses pada stasiun I untuk pembuatan tiang pancang seperti yang terlihat pada Gambar 5.3. Gambar 5.3. Peta Kategori Proses pada Stasiun I Universitas Sumatera Utara 5.2.1.5.Pembentukan Peta Aliran Keseluruhan Pabrik yang Membentuk Current State Map Pada tahap ini, setiap proses sepanjang value stream digabungkan dengan aliran material dan aliran informasi sehingga menjadi satu kesatuan aliran dalam pabrik. Penjelasan kedua aliran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Aliran Material Aliran material menggambarkan pergerakan material utama dalam proses produksi di sepanjang value stream. Material utama yang digunakan adalah PC bar, iron wire, semen, pasir, kerikil, dan pile joint plate. 2. Aliran Informasi Aliran informasi yang digunakan perusahaan ada dua jenis, yaitu: a. Manual Information Flow Merupakan aliran informasi yang terjadi secara manual. Aliran informasi ini terjadi antara manajer produksi terhadap setiap proses yang berlangsung dilantai produksi. Jadwal yang diberikan adalah jadwal kegiatan harian setelah mendapat penyesuaian dari jumlah bahan yang masuk. b. Electronic Information Flow Merupakan informasi yang disampaikan dengan menggunakan perangkat elektronik. Aliran informasi ini terjadi antara bagian marketing dengan konsumen dan bagian purcashing dengan supplier. Setelah semua informasi diperoleh, dengan demikian current state map dapat dibentuk dengan menempatkan semua aliran material dan informasi ke Universitas Sumatera Utara dalam map. Current State Map produk tiang pancang di PT Jaya Beton Indonesia dapat dilihat pada Gambar 5.4. 5.2.3. Redesign untuk Mengurangi Pemborosan 5.2.3.1.Sinkronisasi Pasokan ke Pelanggan secara Eksternal Sinkronisasi pasokan ke pelanggan dilakukan dengan menghitung takt time dan menentukan jumlah inventori minimum untuk memenuhi permintaan konsumen. 1. Takt time Takt time merupakan waktu yang diperlukan untuk memproduksi 1 unit produk sesuai dengan kebutuhan konsumen per satuan waktu. Jam kerja perhari adalah 20 jamhari dimana satu bulan terdiri dari 25 hari kerja. Total permintaan mulai bulan September 2012 sampai agustus 2013 adalah 38.123 unit produk. Rata-rata permintaanbulan = . = 3177 unitbulan Waktu tersedia = 20 jamhari x 25 haribulan = 500 jambulan = 30.000 menitbulan Maka, Takt time = = . . = 9,44 menitunit Universitas Sumatera Utara Gambar 5.4. Current Value Stream Map Universitas Sumatera Utara Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, maka perusahaan harus memproduksi 1 unit produk setiap 9,44 menit. 2. Cycle, safety dan buffer stock Perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan berproduksi pada tingkat 9,44 menitunit. Tetapi hal ini tidak dapat berjalan dengan lancar setiap waktu sehingga diperlukan inventori untuk memenuhi kebutuhan konsumen pada tingkat yang seminimum mungkin. Perusahaan mempunyai sistem produksi make to order. Sehingga inventori yang dilakukan adalah dalam bentuk persediaan bahan baku, untuk menjaga produksi dapat tetap dilaksanakan pada tingkat takt time. Pasir dan kerikil merupakan beberapa dari bahan baku pembuatan produk di PT. Jaya Beton Indonesia. Data Penerimaan, Pemakaian, dan Persediaan Pasir dan Kerikil ditunjukkan pada Tabel 5.19. dibawah. Tabel 5.19. Penerimaan, Pemakaian, dan Persediaan Pasir dan Kerikil m 3 Tanggal Penerimaan Pemakaian Persediaan Pasir Kerikil Pasir Kerikil Pasir Kerikil 19062013 144 84 143 90 657 328 20062013 132 84 121 72 658 322 21062013 120 72 133 85 669 334 22062013 132 60 143 82 656 321 24062013 132 72 128 76 645 299 25062013 120 96 135 78 650 295 26062013 144 60 143 87 635 313 27062013 120 60 121 77 636 286 28062013 120 84 118 70 636 269 29062013 120 60 134 83 637 283 Rata-rata 128 73 132 80 Stdev 10 13 9 7 Sumber: PT. Jaya Beton Indonesia Inventori minimum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan produksi adalah dalam bentuk Cycle, safety dan buffer stock. Untuk memenuhi 99 Universitas Sumatera Utara kebutuhan produksi diperlukan 2,33 sigma dalam perhitungan safety dan buffer stock. Contoh: Inventori pasir Pengiriman bahan baku hanya dilakukan selama siang hari, sehingga 1 hari =12 jam Replenishment time =waktu pengiriman + waktu muat + queue time = 4 jam + 1 jam + 1 jam = 6 jam = 0,5 hari Cycle stock = Replenishment time RT x Rata-rata pemakaian = 0,5 hari x 132 m 3 hari = 66 m 3 Buffer stock = k x σ penerimaan = 2,33 x 10 = 23 m 3 Safety stock = k x σ pemakain = 2,33 x 9 = 22 m 3 Data inventori minimum untuk memenuhi 99 kebutuhan produksi ditunjukkan pada Tabel 5.20. dibawah. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.20. Persediaan Pasir dan Kerikil Teoritis untuk Memenuhi 99 Kebutuhan m 3 Stock Type Theoretical Need at 2,33 sigma coverage Pasir Kerikil Cycle 66 40 Safety 23 31 Buffer 22 15 Total 111 86 5.2.3.2.Sinkronisasi Produksi secara Internal Sinkronisasi produksi secara internal bertujuan untuk memastikan waktu proses sesuai dengan takt time dengan membagi proses kedalam stasiun kerja yang idealnya mempunyai waktu yang sama. Salah satu cara untuk menciptakan keseimbangan lintasan kerja di setiap stasiun adalah dengan menambah atau mengurangi sumber daya seperti mesin dan operator. Data waktu proses disetiap stasiun kerja diperlukan untuk menciptakan keseimbangan lintasan. Data waktu prosesunit setiap stasiun kerja produk tiang pancang ditunjukkan pada Tabel 5.21. berikut.

5.21. Waktu Bakuunit CT, menit Stasiun