7. Implementasikan kegiatan kaizen
a. Pertama implementasikan pengendalian persediaan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen b.
Implementasikan konsep jidoka c.
Implementasikan semua kegiatan kaizen pada gantt chart 8.
Evaluasi new present state, stress the system dan kembali kelangkah 4
3.5. Diagnostic dan Analytical Tools
3.5.1. Standarisasi Kerja
Pembentukan proses dan prosedur yang terstandarisasi merupakan kunci dalam menciptakan kinerja yang konsisten. Standarisasi digerakkan oleh pekerja,
bukan diterapkan pada pekerja. Pekerja yang memahami pekerjaannya dengan cukup detail dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap standarisasi.
Standardisasi pekerjaan dapat diartikan bahwa proses dan panduan dalam proses produksi didefinisikan dan dikomunikasi kan secara jelas, dengan tingkat
kerincian yang tinggi, untuk mengeliminasi variasi dan asumsi yang salah dalam melakukan pekerjaan. Presiden Toyota, Cho, menyatakan bahwa terdapat 3
elemen dalam standardisasi kerja, yaitu
6
: a.
Standardisasi urutan pekerjaan, merupakan aturan bagi pekerja dalam melakukan tugasnya, termasuk gerakan dan urutan proses.
b. Standardisasi timing, merupakan takt time. Takt dalam bahasa Jerman
artinya ritme atau meter. Takt time berarti waktu yang diperlukan untuk
6
Mekong Capital, Introduction to Lean manufacturing, 2004, Vietnam, pp. 13
Universitas Sumatera Utara
menyelesaikan satu pekerjaan sesuai dengan tingkat kecepatan permintaan pelanggan. Takt time dapat digunakan untuk menetapkan kecepatan
produksi dan memberi sinyal kepada para pekerja jika mereka terlalu cepat atau terlalu lamban.
c. Standardisasi persediaan antar proses, merupakan jumlah minimum unit
persediaan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yan terstandarisasi tersebut. Hal ini diperlukan untuk menjaga supaya proses
produksi dapat berjalan dengan lancar.
3.5.2. Continuous Improvement dengan 5S
Konsep dalam 5S adalah bagaimana mencari pemborosan dan kemudian mencoba menghilangkannya. Dalam penerapan konsep 5S ini diharapkan tidak
adanya waktu yang terbuang untuk mencari peralatan yang hendak digunakan. 5S terdiri dari 5 kata dalam bahasa Jepang, yaitu
7
: 1.
Seiri, terkait dengan memindahkan item-item yang sudah tidak terpakai lagi.
2. Seiton, terkait dengan peletakkan item yang tepat pada area yang tepat.
3. Seiso, terkait dengan membersihkan seluruh tempat kerja.
4. Seiketsu, memperbaiki standar yang tinggi dalam pengaturan housekeeping
dan tempat kerja. 5.
Shitsuke, kemampuan manajemen dalam melatih pekerja untuk mengikuti aturan housekeeping.
7
Takashi Osada, Sikap Kerja 5S, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1995, hlm. 23.
Universitas Sumatera Utara
3.5.3. Value Stream Mapping