2.4.1. Standar Mutu BahanProduk
Keberhasilan dalam mencapai standar mutu produk ditentukan oleh mutu dari bahan-bahan penyusun produk itu sendiri. PT. Jaya Beton melakukan
pengawasan terhadap mutu produk baik dari segi proses dan mutu bahan- bahannya. Adapun bahan-bahan yang digunakan antara lain PC bar, iron wire,
semen, pasir, kerikil, dan air. Dalam hal mutu dari bahan-bahan itu telah ada standarnya seperti yang ditujukan pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Standar Mutu Bahan No.
Bahan Standard
1. PC Bar
JIS G 3137-94 SPBDN Contract Spesification 2.
Iron wire JIS G3532
3. Semen
SNI 15-03032-2004 4.
Pasir Diameter
4 mm 5.
Kerikil Diameter
= 10-20 mm 6.
Air Tingkat kesadahan 75 mgml
Sumber: PT. Jaya Beton Indonesia
Untuk standar mutu produk dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Standar Mutu Produk No.
Bahan Standard
1. Tiang pancang
JIS A 5335 2.
Tiang listrik dan telekomunikasi
SPLN 93:1991, STEL L-022 dan STEL L-024
Sumber: PT. Jaya Beton Indonesia
Universitas Sumatera Utara
2.4.2. Bahan yang Digunakan 2.4.2.1.Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi di PT. Jaya Beton
Indonesia antara lain: 1.
PC Bar Prestressed Concrete BarBaja Beton Pratekan PC Bar merupakan kawat baja karbon tinggi berpenampang bulat dengan
penampang beralur atau berlekuk dilakukan proses perlakuan panas, didinginkan dengan cepat untuk menghasilkan struktur kemudian dihilangkan
sisa tegangannya dengan proses perlakuan panas secara kontinu untuk mencapai sifat mekanis sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. PC Bar
yang digunakan dalam poduksi tiang pancang berdiameter 7,1 mm dengan kekuatan tarik 1445-1500 Nmm
2
dan elongasi 5,0. PC Bar digunakan sebagai tulangan dalam pembuatan sangkar.
2. Iron wire
Iron wire yang digunakan berdiameter 3,2 mm dengan kekuatan tarik 640- 1080 Nmm
2
. Iron wire digunakan sebagai lilitan dalam pembuatan sangkar. 3.
Semen Semen yang digunakan adalah semen Andalas tipe Portland Pozzolan Cement
PPC. 4.
Pasir
Universitas Sumatera Utara
Pasir yang digunakan memiliki diameter 4 mm dengan kadar lumpur tidak lebih dari 5 dan daya serap air lebih kecil dari 3 .
5. Kerikil
Kerikil yang digunakan memiliki diameter 10-20 mm dengan kadar lumpur tidak lebih dari 1 dan daya serap air lebih kecil dari 3.
6. Pile joint plate
Pile joint plate plat sambung yang digunakan antara lain berdiameter 300 mm, 350 mm, 400 mm, 450 mm, 500 mm, 550 mm, dan 600 mm.
2.4.2.2.Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk mempermudah proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Bahan tambahan
yang digunakan dalam proses produksi di PT. Jaya Beton Indonesia antara lain: 1.
Air Air yang dipergunakan dalam proses produksi berasal dari air sumur bor
dengan tingkat kesadahan 72 mgL. 2.
Plascitizer Plascitizer merupakan jenis chemical admixture yang ditambahkan dalam
proses pembuatan adukan beton untuk mempermudah adukan supaya homogen dan mengurangi pemakaian air dengan tidak mengurangi mutu.
3. Cat
Cat digunakan sebagai bahan untuk mewarnai kedua ujung tiang pancang dan membuat label akta produksi marking pada produk.
Universitas Sumatera Utara
4. Baut
Baut digunakan untuk menahan PC Bar agar tidak lepas saat sangkar dirakit dengan pile joint plate. Baut berukuran ¾ inchi ditempatkan pada locking pin
hole keemudian dikencangkan menggunakan impact tool.
2.4.2.3. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi untuk membantu kelancaran proses, tetapi bahan tersebut tidak terdapat pada
produk akhir. 1.
Minyak CPO Crude Palm Oil Minyak CPO merupakan bahan tambahan yang digunakan untuk melapisi
cetakan agar pada saat pengecoran, beton tidak lengket dengan cetakan.
2.4.3. Uraian Proses
PT. Jaya Beton Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi tiang pancang dan tiang listrik. Adapun proses produksi dimulai
dari persiapan tulangan, pembuatan sangkar cage forming, pemasangan pile joint plat, perakitan sangkar dengan cetakan, pembuatan adukan beton concrete
mixing pengecoran adukan beton, penutupan cetakan dan penarikan PC Bar tensioning, pemutaran cetakan spinning, steam curing, remoulding, storage.
Proses produksi selengkapnya dapat dilihat pada flow process chart dan dijelaskan sebagai berikut.
1. Persiapan tulangan PC Bar
Universitas Sumatera Utara
PC Bar =7,1 mm dengan kekuatan tarik 1445-1500 Nmm
2
dan elongasi 5,0 dipindakan dari gudang penyimpanan ke area pemotongan
menggunakan forklift. Selanjutnya PC Bar dipindahkan ke cutting machine menggunakan hoist crane. PC Bar dipotong menggunakan cutting machine
dengan ukuran sesuai pesanan 7 m - 15 m. Potongan PC Bar dipindahkan ke area pengheadingan dengan menggunakan hoist crane. Secara manual PC Bar
dimasukkan ke heading machine kemudian diproses untuk membentuk ujung PC Bar menjadi bulat berkepala dengan diameter 15 mm.
2. Pembuatan sangkar cage forming
Dalam pembuatan sangkar diperlukan PC Bar = 7,1 mm dan iron wire
=3,2 mm. Iron wire dipindahkan dari gudang ke area perakitan dengan menggunakan forklift. Gulungan iron wire ditempatkan ke cage forming
machine secara manual. Cover ring dipasang sesuai diameter sangkar yang akan dibuat. PC Bar yang sudah melewati tahap pengheadingan dipasang
pada plat tembaga langsung ke plat penarik. Selanjutnya ujung iron wire dipasangkan pada PC Bar. Pengelasan iron wire secara otomatis dilakukan.
Pada masing-masing ujung sangkar berjarak 1m ± 100 mm jarak spiralnya 40-80 mm, sedangkan jarak spiral 1m ± 100 mm dari ujung pertama adalah
80-120 mm sampai 1m ± 100 mm. Setelah selesai pengelasan, ujung PC wire dipotong menggunakan tang. Sangkar yang telah selesai dibuat dipindahkan
ke area pemasangan joint secara manual. 3.
Pemasangan pile joint plate
Universitas Sumatera Utara
Sangkar yang telah selesai selanjutnya dipasangi pile joint plate = sesuai
dengan diameter luar produk yang akan dibuat. Ujung PC bar yang berkepala ditempatkan pada lubang-lubang yang ada di pile joint plate. Baut berukuran
¾ inchi ditempatkan pada locking pin hole yang berfungsi untuk menahan agar PC Bar tidak lepas.
4. Perakitan sangkar dengan cetakan
Cetakan diolesi dengan minyak CPO sebelum dilakukan pengecoran. Selanjutnya dipindahkan ke area placing dengan menggunakan over head
crane. Sangkar yang telah dipasangi pile joint plate dipindahkan ke area placing menggunakan over head crane dan ditempatkan di dalam cetakan
bagian bawah. 5.
Pembuatan adukan beton concrete mixing Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat adukan beton adalah air,
semen, kerikil, pasir, dan plascitizer sebagai admixture. Sebelum digunakan dalam proses ini, terlebih dahulu mutu bahan diinspeksi. Semen, kerikil, dan
pasir dimasukkan ke dalam batching plant dengan menggunakan conveyor. Air dan plascitizer dialirkan ke batching plant melalui selang. Pengadukan
terhadap bahan-bahan tersebut selama 5 menit dengan putaran 45 rpm. Hasil pengadukan dipindahkan ke trolley hopper atas kemudian ke trolley hopper
bawah selanjutnya ke concrete placing machine dengan membuka gate trolley hopper.
6. Pengecoran adukan beton
Universitas Sumatera Utara
Setelah adukan beton dipindahkan ke concrete placing machine, pengecoran dilakukan dengan menjalankan concrete placing machine sepanjang mould
yang akan dicor sambil membuka gate perlahan-lahan. Kemudian adukan beton diratakan.
7. Penutupan cetakan dan penarikan PC Bar tensioning
Setelah adukan beton rata dilakukan penutupan cetakan. Cetakan atas dibawa dengan over head crane. Setelah penutup atas cetakan tepat menutupi
cetakan, maka seluruh baut cetakan dikencangkan dengan menggunakan impact tool. Bila seluruh baut telah dikencangkan maka dilakukan
prestressing terhadap PC Bar menggunakan tensioning jack kekuatan tarik 750 kgcm
2
. Selanjutnya cetakan dipindahkan ke spinning machine. 8.
Pemutaran cetakan spinning Pada bagian pemutaran spinning terdapat roda atau roll pemutar yang akan
memutar cetakan. Setelah cetakan diletakkan di atas roll pemutar maka spinning machine akan menggerakkan roll. Pemutaran cetakan bertujuan
untuk memadatkan adonan beton dalam cetakan dengan memanfaatkan gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh mesin. Cetakan diputar dengan kecepatan
dan lama putaran sesuai dengan diameter luar produk. Lama putaran dan kecepatan putaran dapat dilihat pada Tabel 2.6. dan 2.7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.6. Lama Putaran dan Kecepatan Putaran Spinning Machine no. 1 dan 2
Diameter Early
Low Middle
High Rpm
Time Rpm
Time Rpm
Time Rpm
Time
300 200
0,5 300
1,5 600
1,5 800
5,0 350
200 0,5
300 1,5
600 1,5
800 5,0
400 200
0,5 300
1,5 600
1,5 800
5,0 450
200 0,5
300 1,5
600 1,5
800 6,0
500 200
0,5 300
1,5 700
1,5 840
6,0 600
200 0,5
300 1,5
700 1,5
840 6,0
Sumber: PT. Jaya Beton Indonesia
Tabel 2.7. Lama Putaran dan Kecepatan Putaran Spinning Machine no. 3 dan 4
Diameter Early
Low Middle
High Rpm
Time Rpm
Time Rpm
Time Rpm
Time
300 300
0,5 500
1,5 900
1,5 1200
5,0 350
300 0,5
500 1,5
900 1,5
1200 5,0
400 300
0,5 500
1,5 900
1,5 1200
5,0 450
300 0,5
500 1,5
900 1,5
1200 5,0
500 300
0,5 500
1,5 1000
1,5 1400
6,0 600
300 0,5
500 1,5
1000 1,5
1400 6,0
Sumber: PT. Jaya Beton Indonesia
Selanjutnya cetakan yang telah selesai melalui proses spinning dipindahkan ke bak uap menggunakan over head crane.
9. Steam curing
Steam curing merupakan proses pengeringan dengan menggunakan uap air yang dialirkan dari boiler ke bak uap bertujuan untuk mempercepat
pengerasan beton. Proses penguapan dilakukan selama lebih kurang 4 jam
Universitas Sumatera Utara
pada suhu 70
o
C. Dari bak uap selanjutnya dipindahkan ke area pembukaan cetakan menggunakan over head crane.
10. Remoulding Remoulding merupakan proses pembukaan cetakan. Cetakan bagian atas
dibuka dengan terlebih dahulu melepaskan baut menggunakan impact tool. Cetakan bagian atas dipindahkan menggunakan over head crane. Selanjutnya
produk dipindahkan ke bagian pengecatan. Produk diinspeksi apakah sudah sesuai dengan standar. Selanjutnya kedua ujung produk dicat dan produk
diberi label akta produksi. 11. Storage
Produk yang telah selesai diinspeksi dan dicat selanjutnya dipindahkan ke stock area menggunakan over head crane.
2.5. Mesin dan Peralatan 2.5.1. Mesin Produksi
Dalam melakukan proses produksinya, PT. Jaya Beton Indonesia menggunakan beberapa mesin dan peralatan. Adapun mesin-mesin yang
digunakan oleh PT. Jaya Beton Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8. Mesin Produksi No.
Nama Mesin Kegunaan
Spesifikasi
1. Cutting Machine
Untuk memotong PC Bar sesuai
ukuran yang
dibutuhkan Buatan : Takasima
Type : TB-1 Kapasitas : 30 mmin
Tahun : 1978
Universitas Sumatera Utara