Kesimpulan penelitian KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN

1974. PLS merupakan alternative dari SEM yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian tanpa dukungan teori dan bisa dilanggarnya beberapa asumsi parametric. WarpPLS2.0 adalah salah satu program PLS yang dikembangkan oleh Ned Kock pada tahun 2010.

5.3 Kesimpulan penelitian

Berdasarkan hasil analisis maka kesimpulan atas hipotesis sebagai berikut: Hipotesis pertama bahwa komitmen organisasional berpengaruh positif terhadap pertautan syariah syariate engagement . Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat komitmen organisasional maka semakin tinggi pula tingkat pertautan syariah syariate engagement. Temuan ini mendukung hasil penelitian Yousef 2000 yang menyatakan bahwa komitmen organisasional adalah kekuatan relative dari identifikasi individu kaitannya dengan engagement dalam organisasi. Semakin tinggi komitmen organisasional semakin kuat engagement. Hipotesis kedua bahwa komitmen organisasional berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat komitmen organisasional semakin tinggi pula tingkat kinerja karyawan. Temuan ini mendukung hasil penelitian dari Allen Meyer 1990 yang menyatakan bahwa komitmen organisasional merupakan ukuran penting dari keefektifan organisasi dan berhubungan positif dengan kinerja karyawan. Hipotesis ketiga bahwa kepengikutan berbasis manajemen bakat followership based talent management berpengaruh positif terhadap pertautan syariah syariate engagement . Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kepengikutan berbasis manajemen bakat followership based talent management maka semakin tinggi pula tingkat pertautan syariah syariate engagement Temuan ini mendukung hasil penelitian dari Bhatnagar 2007 yang menyatakan bahwa hasil yang dicapai dari praktek talent management adalah engagement karyawan dalam peran kerja sehingga organisasi bisa mendapatkan karyawan terbaik. Hipotesis keempat bahwa kepengikutan berbasis manajemen bakat followership based talent management berpengaruh positif terhadap berbagi pengetahuan knowledge sharing . Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kepengikutan berbasis manajemen bakat followership based talent management maka semakin tinggi pula tingkat berbagi pengetahuan knowledge sharing. Temuan ini mendukung hasil penelitian dari Forman 2005 yang menyatakan bahwa faktor penting mempertahankan karyawan berbakat adalah adanya efektifitas komunikasi dan umpan balik dari saluran komunikasi yang memungkinkan organisasi mengetahui persyaratan dan berbagaikepentingan untuk bakat mereka. Hipotesis kelima bahwa kepengikutan berbasis manajemen bakat followership based talent management berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kepengikutan berbasis manajemen bakat followership based talent management berpengaruh negative terhadap kinerja karyawan. Temuan ini bertentangan dengan hasil penelitian Kristof-Brown,et al 2005 yang menyatakan bahwa semakin tinggi kesuaian bakat dan perilku individu dalam sebuah organisasi akan semakin meningkatkan kinerja karyawan. Hipotesis keenam bahwa pertautan syariah syariate engagement berpengaruh terhadap berbagi pengetahuan knowledge sharing . Hasil pengujian ini menunjukkan peningkatan pertautan syariah syariate engagement akan meningkatkan berbagi pengetahuan knowledge sharing. Temuan ini mendukung hasil penelitian Magnus 2009 yang menyatakan bahwa interaksi social dalam bentuk engagement akan meningkatkan berbagi pengetahuian knowledge sharing Hipotesis ketujuh bahwa pertautan syariah syariate engagement berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hasil pengujian ini menunjukkan adanya hubungan yang negative dari variabel pertautan syariah syariate engagement kaitannya dengan kinerja karyawan. Dari hubungan yang bersifat non linier hubungan ini tidak mutlak negative karena pada titik tertentu memang terjadi hubungan yang sifatnya penurunan tetapi kemudian terjadi adanya gejala peningkatan dari hubungan tersebut. Selain itu dari uji mediasi menunjukkan bahwa sebenarnya pertautan syariah syariate engagement ini bisa menjadi variable yang mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Temuan ini tidak mendukung hasil penelitian Macey Schneider 2009 yang menyatakan bahwa variable penentu kinerja adalah engagement k aryawan yang menunjukkan bahwa engagement karyawan akan mengarah ke peningkatan lebih tinggi dari kinerja. Hipotesis kedelapan bahwa berbagi pengetahuan knowledge sharing berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hasil pengujian menunjukkan adanya hubungan negative antara variable berbagi pengetahuan knowledge sharing dengan kinerja karyawan. Temuan ini tidak mendukung hasil penelitian dari Kimiz Dalkir 2005 yang menyatakan bahwa kunci keberhasilan adalah karena seringnya berhubungan knowledge sharing dengan orang lain untuk memecahkan masalah dan mengembangkan kemampuan baru sehingga bisa meningkatkan kinerja.

5.4 Kesimpulan Masalah Penelitian