Pengaruh berbagi pengetahuan Pengembangan Model Empirik dan Hipotesis

2.4.8. Pengaruh berbagi pengetahuan

knowledge sharing terhadap kinerja karyawan Berbagi pengetahuan Knowledge sharing adalah untuk memecahkan masalah melalui keahlian yang mungkin tidak tersedia di perusahaan itu sendiri. Dalkir Kimiz 2005 menyatakan bahwa pengetahuan berada di masyarakat dalam bentuk modal sosial. Oleh karena itu kunci keberhasilan adalah sering berhubungan dengan orang-lain untuk memecahkan masalah, untuk mengembangkan kemampuan baru belajar, untuk meningkatkan praktek kerja dan untuk berbagi apa yang baru di lapangan Berbagi pengetahuan dipengaruhi oleh berbagai faktor, tergantung pada apa yang ingin dicapai organisasi dan infrastruktur yang ada di tempat untuk mendukung berbagi pengetahuan. Nancy, 2000, menyatakan bahwa organisasi sekarang menangani masalah knowledge sharing karena meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengetahuan untuk keberhasilan organisasi atau mungkin karena teknologi telah membuat berbagi pengetahuan lebih layak. Knowledge sharing bertujuan mendapatkan pengetahuan yang ada di salah satu bagian dari organisasi dan digunakan di bagian lain dari organisasi. Pemberdayaan karyawan pada operasi inti nilai-nilai organisasi di mana orang memiliki kebebasan untuk menyarankan dan membuat perubahan supra struktur organisasi Buckman, 2004. Knowledge sharing menjadi sarana meningkatkan komunikasi di antara kedua pihak berkaitan dengan kinerja individual, sehingga secara efektif mengarah pada keterbukaan komunikasi organisasional. Semua praktek manajemen SDM yang telah diuraikan, meningkatkan trust karyawan pada perusahaan. Antara satu praktek dengan praktek lainnya saling mendukung dan menguatkan pencapaian kinerja Zerbe, Dobni, Harel, 1998. Pengetahuan tacit adalah aset yang paling dinamis dan ada sejumlah hambatan berkaitan dengan individu, faktor organisasi dan faktor teknologi Smith, 2005. Sukses knowledge sharing , mempercepat proses pencapaian tujuan perusahaan dan meningkatkan kemampuan perusahaan akan meningkatkan kinerja. Orang cenderung untuk berbagi dengan orang-orang yang dipercaya. Menurut Terra dan Gordon, 2002, orang cenderung kurang percaya pada orang yang tidak mau berbagi nilai-nilai yang sama untuk mencapai kesuksesan. Daryl Morey, 2002, menunjukkan bahwa pengetahuan adalah salah satu sumber yang dapat meningkatkan nilai seperti lingkungan antar-kompetitif organisasi mendorong peningkatan pengetahuan, memiliki pengetahuan yang unik dipandang sebagai kekuatan dan keamanan kerja. Untuk mencapai keberhasilan, berbagi pengetahuan dan manajemen pengetahuan perlu dipandang sebagai masalah kinerja pengetahuan yaitu dibuat untuk menjadi bagian dari program melalui kepemilikan meningkatkan keterikatan dan komitmen di tingkat organisasi Ahmed, Lim Loh, 2002. Kombinasi dari struktur organisasi formal dan non- hierachirchal, struktur organisasi yang terorganisir akan meningkatkan penciptaan pengetahuan dan kemampuan berbagi Nonaka Takeuchi, 1995. Penciptaan dan pembentukan budaya berbagi pengetahuan tergantung pada perhatian terhadap detail dan dukungan nyata dari kepemimpinan yang setia dan berkomitmen. Secara khusus, pemimpin organisasi dapat membantu mengubah norma-norma dan nilai-nilai yang ada dan memupuk knowledge sharing dan budaya inovatif dengan memastikan bahwa kebijakan perusahaan dan norma- norma perilaku diterima dan dihargai dan proses kerja secara hati-hati ditata untuk mencerminkan hasil berbagi pengetahuan yang diinginkan Terra, 2002. Knowledge sharing , menegaskan pentingnya memanfaatkan kompetensi inti untuk mencapai keuntungan kompetitif yang berkelanjutan Argote dan Ingram, 2000;. Gold et al, 2001. Kompetensi inti organisasi itu berada dalam pembelajaran kolektif organisasi Prahalad Hamel, 1990. Untuk pembelajaran kolektif dan tumbuhnya aset pengetahuan, organisasi harus mengembangkan proses knowledge sharing yang efektif dan mendorong karyawan dan mitra untuk berbagi pengetahuan tentang pelanggan, pesaing, dan lain-lain Bock Kim, 2002; Pan Scarbrough, 1998; ODell Grayson, 1998; Osterloh et al, 2000. Ringkasan hasil penelitian mengenai berbagi pengetahuan knowledge sharing kaitannya dengan kinerja karyawan seperti tabel 2.9 berikut: Tabel 2.9 Ringkasan hasil penelitian mengenai berbagi pengetahuan knowledge sharing dengan kinerja karyawan Peneliti Kesimpulan Dalkir Kimiz ,2005 Kunci keberhasilan adalah sering berhubungan dengan orang-lain untuk memecahkan masalah, untuk mengembangkan kemampuan baru belajar, untuk meningkatkan praktek kerja dan untuk berbagi apa yang baru di lapangan untuk peningkatan kinerja Nancy M. Dixon,2000, Organisasi menangani masalah knowledge sharing karena meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengetahuan untuk keberhasilan kinerja Smith ,2005, Berbagi pengetahuan yang sukses dapat meningkatkan kinerja yang tinggi Buckman,2004 Knowledge sharing bertujuan mendapatkan pengetahuan yang ada di salah satu bagian dari organisasi dan digunakan di bagian lain dari organisasi untuk peningkatan kinerja. Terra dan Gordon,2002, Pemimpin organisasi mengubah norma-norma dan nilai- nilai yang ada dan memupuk knowledge sharing dan budaya inovatif dengan memastikan bahwa kebijakan perusahaan dan norma-norma perilaku diterima dan dihargai dan proses kerja secara hati-hati ditata untuk meningkatkan kinerja. Daryl Morey, 2002 Perilaku karyawan, knowledge sharing didukung secara konsisten dengan berbagai cara dan saling terkait untuk meningkatkan kinerja Argote dan Ingram, 2000;. Gold et al, 2001 Berbagi pengetahuan dan, memanfaatkan kompetensi inti adalah untuk mencapai keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. Prahalad dan Hamel,1990 Organisasi harus mengembangkan proses knowledge sharing yang efektif untuk keberhasilan kinerja Sumber : dikembangkan untuk disertasi Berdasarkan hasil penelusuran tersebut, maka hipotesis yang dikembangkan: H8: Berbagi pengetahuan Knowledge sharing berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Merujuk pada telaah pustaka yang ada maka model konseptual telah dikembangkan dalam bentuk model teoritikal dasar dan pokok-pokok pemikiran yang diturunkan menghasilkan sebuah model empirik, sebagaimana disajikan pada gambar 2.5 berikut : Gambar 2.5 MODEL EMPIRIK Sumber: dikembangkan untuk disertasi kepengikutan berbasis manajemen bakat Komitmen Organisasional organisasi Pertautan Syariah Syariate ngagement Berbagi Pengetahuan Kinerja karyawan H1 H2 H3 H5 H6 H7 H4 H8

BAB III Metode Penelitian

3.1 Pengantar

Dalam Bab III Metodologi Penelitian ini akan mencakup pembahasan jenis penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan teknik sampling, teknik pengambilan sampel, metode pengumulan data, dimensional variabel, metode analisis data. Adapun sistematika pada Bab III, seperti gambar 3.1 berikut : Gambar 3.1 Sistematika Sumber: Dikembangkan untuk disertasi

3.2 Jenis Penelitian.

Penelitian dapat dibedakan sesuai dengan metode yang digunakan dalam menemukan hakekat konsep atau elemen ilmu pengetahuan. Pembedaan dapat dilakukan sesuai dengan sifat dan tujuan penelitian, sifat eksplanasi yang diarahkan oleh penelitian serta orientasi bangunan yang dituju oleh penelitian tersebut Ferdinand, 2013. Jika penilitian itu diarahkan untuk menggali atau Pengantar Jns penelitian Jns data Sb data Populasi Sampel Mtd Pengumpulan Data Mtd Analisis Data Dimensional Variabel