Pengaruh pertautan syariah Pengembangan Model Empirik dan Hipotesis

Tabel 2.6 Ringkasan hasil penelitian mengenai kepengikutan berbasis manajemen bakat followership based talent management dengan kinerja karyawan Peneliti Kesimpulan Kristof-Brown et al, 2005; Meglino, Ravlin dan Adkin, 1989. Semakin cocok bakat dan perilaku individu dalam sebuah organisasi semakin positif kinerja Holmes,2003,Wright et al 1994,Agrawal et al,2003,Gutthridge et al, 2008 Karyawan yang berbakat diusahakan untuk bisa ditarik, dilatih, dipertahankan dan dipromosikan tujuannya untuk peningkatan kinerja. Michaels, et al, 2001 Strategi talent management adalah kombinasi strategis untuk peningkatan kinerja Canon,McGee,2007 Strategi talent management berpengaruh terhadap kinerja karyawan berupa penurunan absensi, perpindahan karyawan Berger Berger,2008 Strategi talent management mengatur kinerja karyawan Forman ,2005, Glen, 2006, Smythe, 2007, Karyawan berbakat, akan meningkatkan efektivitas organisasi, melalui tingkat retensi karyawan yang lebih tinggi. eheshtifar, M, 2011. Strategi talent management memastikan bahwa orang-orang diidentifikasi atau direkrut, dikembangkan, dan dipertahankan, sedemikian rupa sehingga meningkatkan kinerja Sendjaya et al, 2008 Strategi talent management sebagai satu jalan untuk mencapai tujuan organisasi bersaing dalam lingkungan global dan untuk meningkatkan kinerja karyawan Rucci, 1998 Korelasi antara strategi talent management dan hasil bisnis yang diinginkan seperti retensi bakat, layanan pelanggan, kinerja individu, kinerja tim, produktivitas unit bisnis, dan bahkan tingkat perusahaan keuangan kinerja Pamela, et al, 2011 Strategi talent management berfokus pada mempertahankan dan mengembangkan bakat memiliki statistik signifikan berdampak positif terhadap kinerja sumber daya manusia. Sumber :dikembangkan untuk disertasi Berdasarkan hasil penelusuran tersebut,maka hipotesis yang dikembangkan : H5: kepengikutan berbasis manajemen bakat followership based talent management berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

2.4.6. Pengaruh pertautan syariah

syariate engagement terhadap berbagi pengetahuan knowledge sharing Engagement yang terbentuk dalam organisasi menyebabkan pemimpin dan karyawan akan saling memahami kondisi yang ada dalam organisasi dan secara kolektif dapat selalu bekerja sama untuk meningkatkan kinerja. Menjangkau karyawan selama masa-masa sulit, lebih memahami kepentingan secara terbuka, jujur menyampaikan kondisi organisasi akan menjadi landasan yang kokoh untuk engagement. Engagement adalah kunci kepemimpinan kolaboratif, menunjukkan ketekunan, keuletan, tekad, dan keterampilan komunikasi yang secara sinergis akan membawa kualitas yang sama dalam kelompok mereka untuk bekerjasama mencapai tujuan organisasi. Pembelajaran organisasi adalah gagasan bahwa organisasi, melalui anggota memperoleh wawasan baru dan bertindak, sehingga memperbaharui konteks masa depan. Mendapatkan dan meningkatkan wawasan barukemampuan tergantung pada pengetahuan individu, persepsi, motivasi mereka untuk belajar, peluang belajar, dan mekanisme yang memungkinkan akuisisi pengetahuan. Kualitas interaksi pembelajaran memerlukan suatu lingkungan di mana peserta bekerja kolektif, memiliki banyak kesempatan dan mengalami kebutuhan yang sama. Organisasi semakin mengandalkan tim untuk melaksanakan strategi kritis dan operasional tugas. Implikasinya, kemampuan organisasi untuk belajar-yaitu, untuk meningkatkan hasil melalui pengetahuan dan wawasan yang lebih baik Fiol Lyles, 1985-tergantung pada kemampuan tim untuk belajar Senge, 1990; Edmondson, 2002. Tim adalah pilihan desain untuk menyelesaikan pekerjaan, didefinisikan sebagai kelompok kerja yang ada dalam konteks organisasi dan berbagi tanggung jawab untuk produk atau jasa tim Hackman, 1987. Ketrampilan, kemauan dan kemampuan komunikasi interpersonal knowledge sharing yang efektif sangat penting untuk interaksi sosial, membangun dan memelihara hubungan Magnus, 2009. Ketrampilan komunikasi perlu untuk meningkatkan komitmen bawahan mereka terhadap organisasi, komunikasi adalah dasar untuk semua interaksi manusia Bambacas dan Patrickson,2008. Ringkasan hasil penelitian mengenai pertautan syariah syariate engagement kaitannya dengan berbagi pengetahuan knowledge sharing seperti tabel 2.7 berikut: Tabel 2.7 Ringkasan hasil penelitian mengenai pertautan syariah syariate engagement dengan berbagi pengetahuan knowledge sharing Peneliti Kesimpulan Pulakos, et al, 2000, Tierney Farmer, 2002, Bateman Crant, 1993; Grant Ashford, 2008, Macey et al, 2009.. Konsep adaptasi, kreativitas, dan proaktif, yang mewakili hasil yang terkait dengan perilaku engagement . Perilaku manajerial mempromosikan kepercayaan melalui penerapan praktek-praktek sharing . Engagement yang tercipta akan memperluas praktek sharing . Magnus, 2009 Interaksi sosial dalam bentuk engagement akan meningkatkan knowledge sharing. We – Li Wu,2012 Engagement Karyawan dapat meningkatkan knowledge sharing Gargiulo, Ertug, Galunic, 2009 Engagement karyawan akan meningkatkan kemauan untuk sharing pengetahuan. Cross Cummings, 2004. Knowledge sharing jaringan adalah proses interaksi sosial, melalui sosialisasi ,interaksi dan engagement, individu berbagi informasi yang relevan, ide, dan keahlian Farley, 2005 Budaya dan komunikasi organisasi harus diintegrasikan. melalui engagement untuk peningkatan kinerja bisnis Lockwood, 2006 Engagement efektif akan menumbuhkan lingkungan stimulasi knowledge sharing untuk pengembangan dan pembelajaran, kontribusi dan peningkatan kinerja Hedberg, 1981 Share pengetahuan individu, dikombinasikan, diperluas, diuji dan diterapkan di antara individu , kelompok atau masyarakat. Pengetahuan yang diperoleh disebarkan di antara anggota yang engaged dalam fitur organisasi kelompok-kelompok,masyarakat. Becerra Fernandez Sabherwal, 2008 Kelompok atau komunitas belajar, dibangun dari pengetahuan sinergis dan kolektif antara anggota dalam kelompok yang selanjutnya berkesempatan untuk bergabung bertukar ide , wawasan dan pengetahuan. Peserta harus terlibat dalam proses, forum, jaringan, kemitraan yang menyebabkan terjadinya knowledge sharing interaksi sosial yang diperlukan Edmondson, 2002 Kemampuan organisasi untuk meningkatkan hasil melalui knowledge sharing dan wawasan yang lebih baik tergantung pada kemampuan tim yang saling engaged. Sumber:dikembangkan untuk disertasi Berdasarkan hasil penelusuran tersebut, maka hipotesis yang dikembangkan: H6: pertautan syariah syariate engagement berpengaruh positif terhadap berbagi pengetahuan knowledge sharing

2.4.7. Pengaruh pertautan syariah