Richard M. Steers Sri Kuntjoro, 2002
Komitmen organisasional
sebagai rasa
identifikasi kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi,sehingga tercipta
engagement
kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi.
Mathis dan Jackson dalam Sopiah,2008
Komitmen meningkatkan engagement karyawan sehingga muncul kepercayaan dan kemauan menerima tujuan-tujuan
organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasinya.
Macey,Schneider, Barbera, Young, 2009
Menciptakan komitmenyang tinggi berarti mencapai tujuan
engagement.
Nik et al, 2004 Komitmen menyebabkan perilaku seseorang di tempat kerja
meningkatkan usaha, dedikasi, kerjasama tanggung jawab, hubungan sosial dan kreativitas dan
engagement
Sumber :dikembangkan untuk disertasi
Berdasarkan hasil penelusuran tersebut,maka hipotesis yang dikembangkan H1: Komitmen organisasional berpengaruh positif terhadap pertautan syariah
syariate engagement
2.4.2. Pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja
karyawan
Komitmen organisasional merupakan tingkat kepercayaan dan penerimaan tenaga kerja terhadap tujuan organisasi dan mempunyai keinginan untuk tetap ada
di dalam organisasi tersebut Mathis dan Jackson, 2001. Komitmen organisasional sebagai rasa identifikasi, keterlibatan, dan loyalitas yang
dinyatakan oleh seorang karyawan terhadap organisasinya untuk bersama-sama meningkatkan kinerja. Steers dalam Yuwalliatin, 2006. Komitmen adalah
kekuatan relative dari identifikasi individu dengan
engagement
dalam organisasi kaitannya dengan kinerja retensi dan
turnover,
Yousef, 2000. Komitmen organisasional sebagai rasa identifikasi kepercayaan terhadap nilai-nilai
organisasi, kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi dan loyalitas keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang
bersangkutan yang dinyatakan oleh seorang pegawai terhadap organisasinya untuk meningkatkan kinerja Richard M. Steers dalam Sri Kuntjoro, 2002.
Komitmen organisasional merupakan kondisi dimana pegawai sangat tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai, dan sasaran organisasinya. Komitmen terhadap
organisasi artinya lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang
tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan. Komitmen adalah suatu kondisi dimana orang-orang merasa bangga untuk organisasi serta sejauh
mana mereka berniat untuk tetap dengan organisasi berkeinginan untuk melayani atau untuk tampil di tingkat tinggi, positif merekomendasikan organisasi mereka
kepada orang lain, dan mengupayakan untuk meningkatkan hasil organisasi Sopiah,2008.
Komitmen dianggap penting bagi organisasi karena : 1 Pengaruhnya pada turn over. 2 Hubungannya dengan kinerja yang mengasumsikan bahwa
individu yag memiliki komitmen cenderung mengembangkan upaya yang lebih besar pada pekerjaaan Morrison, 1994. Komitmen organisasional memegang
peranan penting bagi peningkatan kinerja Benkhoff, 1997. Komitmen organisasional dibedakan atas tiga komponen, yaitu a. Komponen
affektive
keterikatan emosional karyawan, identifikasi dan keterlibatan karyawan di dalam suatu organisasi, b. Komponen
normative
merupakan perasaan-perasaan karyawan tentang kewajiban yang harus ia berikan kepada organisasi, c.
Komponen
continuance
kelanjutan berarti komponen berdasarkan persepsi karyawan tentang kerugian yang akan dihadapi jika ia meninggalkan organisasi
Allen dan Meyer, 1990. Secara umum, komitmen organisasional dianggap sebagai ukuran yang penting dari keefektifan organisasi dan berhubungan positif
dengan kinerja karyawan. Kinerja dipengaruhi faktor-faktor a. Faktor personalindividu, meliputi pengetahuan, ketrampilan skill, kemampuan,
kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu, b. Faktor kepemimpinan, meliputi kualitas dalam memberikan dorongan, semangat,
arahan, dan dukungan yang diberikan manajer dan
team leader
c
.
Faktor tim, meliputi: kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu
tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim d. Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang
diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi e. Faktor kontekstual situasional, meliputi tekanan dan perubahan lingkungan
eksternal dan internal. Ringkasan hasil penelitian mengenai komitmen organisasional kaitannya dengan kinerja karyawan seperti table 2.3 berikut:
Tabel 2.3 Ringkasan hasil penelitian mengenai komitmen organisasional
dengan kinerja karyawan Peneliti
Kesimpulan Yousef 2000,
Komitmen berpengaruh terhadap kinerja retensi dan
turnover
. Richard M. Steers Sri
Kuntjoro, 2002 Komitmen organisasional merupakan kondisi dimana
pegawai sangat tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai, dan sasaran organisasinya sehingga kinerja bisa meningkat.
Sopiah,2008, Komitmen organisasional adalah tingkat kepercayaan dan
kemauan karyawan menerima tujuan-tujuan serta tetap tinggal dalam organisasi. Jadi komitmen yang tinggi dapat
meningkatkan kinerja
Morrison ,1994. Individu
yang memiliki
komitmen cenderung
mengembangkan upaya yang lebih besar pada kinerja
Benkhoff ,1997 Komitmen organisasional berperan untuk peningkatan
kinerja Allen dan Meyer ,1990.
Komitmen organisasional dianggap sebagai ukuran penting dari keefektifan organisasi dan berhubungan positif dengan
kinerja karyawan. Sumber : dikembangkan untuk disertasi
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H2: Komitmen organisasional berpengaruh positif terhadap kinerja kayawan
2.4.3. Pengaruh