KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DILENGKAPI DENGAN BAHAN KAJIAN PERBANDINGAN
86
KEBIJAKAN PERUMUSAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM HUKUM POSITIF SAAT INI
2011
BAB III KEBIJAKAN PERUMUSAN SISTEM PEMIDANAAN
YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM HUKUM POSITIF SAAT INI
Tabel I : Kebijakan Perumusan Sistem Pemidanaan Dalam Hukum Positif Saat Ini
NO PERUNDANG-
UNDANGAN JENIS PIDANA
TDK N
PEMIDA NAAN
TAHUN
JUMLAH
MT PJR
KRG DND
GR LNY
PID TM
B 1
1946 2
1 2
2 2
_ _
_ _
2 1973
2 _
2 _
2 _
_ _
_
3 1974
1 _
1 _
1 _
_ _
_
4 1975
1 _
_ 1
1 _
_ _
_
5 1980
2 _
2 1
2 _
_ _
_
6 1983
1 _
1 _
1 _
_ _
_
7 1984
1 _
1 1
1 _
1 _
_
8 1985
3 _
3 2
3 _
_ _
_
9 1992
4 _
4 1
4 _
1 _
_
10 1995
2 _
2 _
2 _
1
_ _
11 1996
1 _
1 _
1 _
_ _
_
12 1997
5 1
5 3
5 _
1
2 1
13 1998
3 _
2 1
2 _
_
1 _
14 1999
7 _
6 2
7 _
3
_ _
15 2000
5 1
5 _
4 1
_ _
_
16 2001
4 1
4 2
4 _
3 _
1
KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DILENGKAPI DENGAN BAHAN KAJIAN PERBANDINGAN
87
KEBIJAKAN PERUMUSAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM HUKUM POSITIF SAAT INI
2011
17 2002
6 _
5 2
5 _
2
_ _
18 2003
6 1
6 2
6 1
2
1 1
19 2004
6 _
4 1
4 _
3 1
_
20 2005
1 _
1 _
1 _
_ _
_
21 2006
4 1
4 _
3 1
2 _
1
22 2007
4 _
4 1
4 2
2 _
2
23 2008
14 _
14 2
14 1
5 _
1
24 2009
20 1
19 4
20 2
11 1
1
25 2010
1 _
1 _
1 _
1
_ _
Kebijakan perumusan sistem pemidanaan yang berorientasi pada korban dalam hukum positif saat ini dianalisis dari penelitian terhadap 106 seratus
enam ketentuan perundang-undangan terlampir yang diberi titel “Kebijakan Perumusan Sistem Pemidaan Dalam Hukum Positif Saat Ini”. Penelitian terhadap
ketentuan perundang-undangan tersebut difokuskan pada; “Jenis Pidana dan Tindakan”. Jenis Pidana yang diteliti meliputi; Mati MT, Penjara PJR,
Kurungan KRG, Denda DND, Ganti Rugi atau Lainnya GRLNY, Pidana Tambahan PID TMB. Tindakan TDKN dan Pemidanaan.
Diperoleh data, bahwa sebagian besar ketentuan perundang-undangan mencantumkan jenis sanksi pidana yg berorientasi pada pelaku tindak pidana.
Kebijakan perumusan sistem pemidanaan yang berorientasi pada pelaku Tabel I di atas tampak dominansi oleh ketentuan “pidana penjara dan pidana denda”.
Kebijakan perumusan sistem pemidanaan pidana penjara tentang prosedur maupun pelaksanaannya mungkin tidak banyak dipersoalkan, karena ketentuan
proseduralnya ada dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana UU
KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DILENGKAPI DENGAN BAHAN KAJIAN PERBANDINGAN
88
KEBIJAKAN PERUMUSAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM HUKUM POSITIF SAAT INI
2011
Nomor 8 Tahun 1981 dan pelaksanaannya di samping dirumuskan dalam KUHPWvS, juga ada dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan. Kebijakan perumusan sistem pemidanaan pidana denda layak menjadi wacana, baik prosedur maupun pelaksanaannya. Dasar hukum yang ada
dalam Pasal 30 KUHPWvS secara substansial tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat, sementara banyak ketentuan perundang-undangan di luar
KUHPWvS tidak dilengkapi dengan “aturan pemberian pidana denda”, maka secara sistem berlaku ketentuan KUHPWvS. Analisis di atas pada gilirannya
mengenai prosedur dan pelaksanaan, misalnya “pembayaran ganti kerugian”. Dengan demikian ketentuan jenis pidana seperti pidana mati, pidana penjara,
pidana kurungan dan pidana denda merupakan ketentuan yang berorientasi pada
pelaku tindak pidana. Ketentuan mengenai pidana tambahan dan tindakan tidak
secara langsung dapat dipastikan berorientasi pada pelaku, karena dalam analisis seluruh ketentuan perundang-undangan ditemukan ketentuan yang berorientasi
pada korban, seperti ganti rugi sebagai pidana tambahan dan perbaikan akibat tindak pidana sebagai tindakan.
Dalam rumusan ketentuan “Pidana Tambahan dan Tindakan” Tabel I di atas setelah dianalisis diperoleh data, ada 38 tiga puluh delapan ketentuan
perundang-undangan yang mencantumkan pidana tambahan dan ada 6 enam ketentuan perundang-undangan yang mencantumkan tindakan.
Seperti telah dikemukakan, bahwa terhadap “Pidana Tambahan dan Tindakan” dapat merupakan wujud kebijakan perumusan sistem pemidanaan baik
berorientasi pada pelaku maupun pada korban, terbukti dari hasil analisis terhadap
KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DILENGKAPI DENGAN BAHAN KAJIAN PERBANDINGAN
89
KEBIJAKAN PERUMUSAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM HUKUM POSITIF SAAT INI
2011
38 tiga puluh delapan ketentuan perundang-undangan yang mencantumkan pidana tambahan hanya ada 8 delapan ketentuan berorientasi pada korban di
antaranya dalam bentuk “pemberian ganti rugi”. Terhadap 6 enam ketentuan perundang-undangan yang mencantumkan tindakan, setelah dianalisis hanya ada 1
satu ketentuan berorientasi pada korban dalam bentuk “perbaikan akibat tindak pidana dan kewajiban mengerjakan apa yang dilalaikan tanpa hak” Pasal 119
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Penglolaan Lingkungan Hidup.
Dirumuskannya pembayaran ganti rugi sebagai pidana tambahan dan perbaikan akibat tindak pidana dan kewajiban mengerjakan apa yang dilalaikan
tanpa hak sebagai tindakan menjadi indikator diperhatikannya kepentingan korban. Sebagai suatu kebijakan perumusan sistem pemidanaan tentunya tidak
cukup hanya membuat ketentuan yang berindikasi perkembangan orientasi dari pelaku ke korban, tetapi perkembangan orientasi demikian harus ditindaklanjuti
dengan merumuskan “pedomanaturan pemberian pidana. Kebijakan perumusan sistem pemidanaan yang berorientasi pada korban Tabel I di atas tercantum dalam
16 enam belas ketentuan perundang-undangan di antaranya mencantumkan sanksi pidana ganti rugi, kompensasi, restitusi dan rehabilitasi. Dari 16 enam
belas ketentuan perundang-undangan tersebut, 7 tujuh ketentuan perundang-
undangan masuk dalam bab ketentuan pidana, 9 sembilan ketentuan perundang-undangan masuk dalam bab yang mengandung ketentuan pidana.
Kategori tentang “bab yang mengadung ketentuan pidana” dikemukakan
sebagai kumulasi berbagai bab dalam 9 sembilan ketentuan perundang-
KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DILENGKAPI DENGAN BAHAN KAJIAN PERBANDINGAN
90
KEBIJAKAN PERUMUSAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM HUKUM POSITIF SAAT INI
2011
undangan yaitu, 1. Bab Pidana dan Tindakan mengatur ganti rugi sebagai pidana tambahan, 2. Bagian Sanksi Pidana mengatur ganti rugi sebagai pidana