Pelaksanaan Putusan Pengadilan KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DILENGKAPI DENGAN BAHAN KAJIAN PERBANDINGAN 201 KEBIJAKAN PERUMUSAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM HUKUM POSITIF YANG AKAN DATANG 2011 KEBIJAKAN PERUMUSAN PERLINDUNGAN KORBAN DLM HUK PID MATERIIL KEBIJAKAN PERUMUSAN PERLINDUNGAN KORBAN DLM HUK PID FORMIL KEBIJAKAN PERUMUSAN PERLINDUNGAN KORBAN DLM HUK PELAKSANAAN PID antaranya martabat Presiden danatau Wakil Presiden dan pejabat Indonesia di luar negeri

2. Perumusan ”jenisbentuk- bentuk sanksi

pidanatindakan” yg berorientasi pada korban; baik untuk pelaku perseorangan maupun korporasi; Pasal 67 1Pidana tambahan terdiri atas di antaranya : d. pembayaran ganti kerugian; dan e. pemenuhan kewajiban adat setempat danatau kewajiban menurut hukum yang hidup dalam masyarakat. 3. Pidana tambahan berupa Penyidik harus ditandatangani oleh pelapor atau pengadu. 5 Laporan atau pengaduan yang diajukan secara lisan harus dicatat oleh Penyidik dan ditandatangani oleh pelapor atau pengadu dan Penyidik. 6 Dalam hal pelapor atau pengadu tidak bisa baca tulis, hal itu harus disebutkan sebagai catatan dalam laporan atau pengaduan tersebut. 7 Setelah menerima laporan atau pengaduan, Penyidik harus memberikan surat tanda penerimaan laporan atau pengaduan kepada yang bersangkutan. Pasal 14; Mengatur Penghentian Penyidikan Dalam hal penyidik menemukan bahwa perkara yang ditangani tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa yang disidik ternyata bukan merupakan tindak pidana atau

Bab XV Pelaksanaan Putusan Pengadilan

Pasal 266 1 Pelaksanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dilakukan oleh jaksa. 2 Salinan putusan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikirim panitera kepada jaksa. Pasal 135 2 Apabila terpidana tidak membayar ganti kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat 1, harta benda terpidana disita dan dilelang untuk membayar ganti kerugian kepada korban. 3 Apabila terpidana berupaya menghindar untuk membayar kompensasi kepada korban, terpidana tidak berhak mendapatkan pengurangan masa pidana dan tidak mendapatkan pembebasan bersyarat. 4 Dalam penjatuhan pidana bersyarat dapat KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DILENGKAPI DENGAN BAHAN KAJIAN PERBANDINGAN 202 KEBIJAKAN PERUMUSAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM HUKUM POSITIF YANG AKAN DATANG 2011 KEBIJAKAN PERUMUSAN PERLINDUNGAN KORBAN DLM HUK PID MATERIIL KEBIJAKAN PERUMUSAN PERLINDUNGAN KORBAN DLM HUK PID FORMIL KEBIJAKAN PERUMUSAN PERLINDUNGAN KORBAN DLM HUK PELAKSANAAN PID pemenuhan kewajiban adat setempat danatau kewajiban menurut hukum yang hidup dalam masyarakat atau pencabutan hak yang diperoleh korporasi dapat dijatuhkan walaupun tidak tercantum dalam perumusan tindak pidana. Pasal 99 1Dalam putusan hakim dapat ditetapkan kewajiban terpidana untuk melaksanakan pembayaran ganti kerugian kepada korban atau ahli warisnya 2 Jika kewajiban pembayaran ganti kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak dilaksanakan, maka berlaku ketentuan pidana penjara pengganti untuk pidana denda. Pasal 100 3 Kewajiban adat setempat penyidikan dihentikan demi hukum, penyidik dengan persetujuan penuntut umum menghentikan penyidikan dengan memberitahukan penghentian penyidikan tersebut dalam waktu paling lama 2 dua hari terhitung sejak tanggal penghentian penyidikan kepada penuntut umum, tersangka, pelapor, korban, atau keluarganya. Pasal 37 ayat 1 dan 2;Dalam hal Penyidik untuk kepentingan peradilan menangani korban luka, keracunan, atau mati yang diduga akibat peristiwa tindak pidana, Penyidik berwenang mengajukan permintaan keterangan kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter danatau ahli lainnya. Dalam hal korban mati, mayat dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman danatau dokter pada rumah sakit dengan ditentukan syarat khusus berupa kewajiban terpidana untuk membayar ganti kerugian kepada korban. 5 Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara penyitaan dan pelelangan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diatur dengan Peraturan Pemerintah. 2.Sistem Pengawasan. Dalam Rancangan

Bab XVI Pengawasan dan Pengamatan Pelaksanaan