Universal Declaration of International Covenant

KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DILENGKAPI DENGAN BAHAN KAJIAN PERBANDINGAN 330 KEBIJAKAN PERUMUSAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM HUKUM POSITIF KAJIAN PERBANDINGAN 2011 lain atau lingkungan hidup wajib membayar ganti rugi danatau melakukan tindakan tertentu. Dengan demikian ketentuan mengenai lingkungan hidup yang dicantumkan dalam deklarasi, telah diikuti oleh ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Terhadap tindak pidana penyalahgunaan wewenang oleh para pejabat, deklarasi menegaskan bahwa; apabila pejabat umum lembaga lainnya melakukan tindak pidana dalam jabatannya atau yang berkaitan dengan jabatannya, telah melanggar hukum pidana nasional, para korban harus menerima restitusi dari negara tempat pejabat atau lembaga lainnya bertanggungjawab atas kerugian yang ditimbulkannya. Suatu kasus jika Pemerintah dengan kekuasaannya melakukan tindakan atau tidak melakukan, menimbulkan korban, Negara atau Pemerintah menetapkan penggantian restitusi kepada korban. Where public officials or other agents acting in an official or quasi- official capacity have violated national criminal laws, the victims should receive restitution from the State whose officials or agents were responsible for the harm inflicted. In cases where the Government under whose authority the victimizing act or omission occurred is no longer in existence, the State or Government successor in title should provide restitution to the victims. Standar Internasional yang memuat Kepentingan Antar Negara tentang Kebijakan Perumusan Sistem Pemidanaan yang Berorientasi Pada Korban terlihat dalam tabel V di bawah ini. Tabel V : Standar Internasional Bagi Kepentingan Korban No Standar Internasional Substansi

1. Universal Declaration of

Human Rights Article 8. Everyone has the right to an effective remedy by the competent national tribunals for acts violating the KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DILENGKAPI DENGAN BAHAN KAJIAN PERBANDINGAN 331 KEBIJAKAN PERUMUSAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM HUKUM POSITIF KAJIAN PERBANDINGAN 2011 No Standar Internasional Substansi fundamental rights granted him by the constitution or by law. Setiap orang berhak atas perbaikan efektif oleh pengadilan nasional yang berwenang atas tindakan pelanggaran hak-hak asasi yang diberikan kepadanya oleh undang-undang dasar atau hukum.

2. International Covenant

on Civil and Political Rights Article 2 3. Each State Party to the present Covenant undertakes: a To ensure that any person whose rights or freedoms as herein recognized are violated shall have an effective remedy, notwithstanding that the violation has been committed by persons acting in an official capacity; Setiap Negara Anggota pada Perjanian ini berupaya : a Menjamin setiap orang yang hak atau kebebasannya sebagaimana diakui dalam Perjanjian ini dilanggar akan memperoleh perbaikan yang efektif, meskipun pelanggaran tersebut telah dilakukan oleh orang yang bertindak dalam kapasitas resmipejabat; b To ensure that any person claiming such a remedy shall have his right there to determined by competent judicial, administrative or legislative authorities, or by any other competent authority provided for by the legal system of the State, and to develop the possibilities of KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DILENGKAPI DENGAN BAHAN KAJIAN PERBANDINGAN 332 KEBIJAKAN PERUMUSAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM HUKUM POSITIF KAJIAN PERBANDINGAN 2011 No Standar Internasional Substansi judicial remedy; c To ensure that the competent authorities shall enforce such remedies when granted. b Jaminan bahwa bagi setiap orang yang menuntut upaya perbaikan tersebut harus ditentukan haknya oleh peradilan yang berwenang, kekuasaan administratif atau legislatif, atau oleh kekuasaan yang berwenang lainnya yang disediakan oleh sistem hukum Negara, dan kemungkinan untuk mengembangkan perbaikan peradilan; c Jaminan bahwa kekuasaan yang berwenang akan melaksanakan perbaikan apabila keputusan yang berkekuatan tetap. Article 9 5. Anyone who has been the victim of unlawful arrest or detention shall have an enforceable right to compensation. Pasal 9 5. Setiap orang yang telah menjadi korban atas penangkapan atau penahanan tidak sahmelawan hukum akan memiliki hak kompensasi untuk dilaksanakan. Article 14 6. When a person has by a final decision been convicted of a criminal offence and when subsequently his conviction has been reversed or he has been pardoned on the ground that a new or newly discovered fact shows conclusively that there has been a miscarriage of justice, the person who has suffered punishment as a result of such conviction shall be compensated according to law, unless it KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DILENGKAPI DENGAN BAHAN KAJIAN PERBANDINGAN 333 KEBIJAKAN PERUMUSAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM HUKUM POSITIF KAJIAN PERBANDINGAN 2011 No Standar Internasional Substansi is proved that the non-disclosure of the unknown fact in time is wholly or partly attributable to him. Pasal 14 6. Apabila keputusan hakim telah berkekuatan tetap atas tindak pidana seseorang dan jika kemudian pidananya telah dimundurkanditunda atau ia telah diamaafkan berdasarkan ketentuan yang baru atau fakta yang baru ditemukan meyakinkan bahwa telah terjadi kesesatan peradilan, maka orang yang telah menderita karena pidana sebagai akibat keputusan tersebut, harus diberi kompensasiganti rugi menurut hukum, kecuali jika dibuktikan bahwa tidak terungkapnya fakta yang tidak diketahui itu, sepenuhnya atau sebagian diakibatkan oleh terpidana.

3. International Convention