Convention against Retributions and Retaliated Punishments

KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DILENGKAPI DENGAN BAHAN KAJIAN PERBANDINGAN 334 KEBIJAKAN PERUMUSAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM HUKUM POSITIF KAJIAN PERBANDINGAN 2011 No Standar Internasional Substansi rasial yang melanggar hak asasi manusia dan kebebasan asasi yang bertentangan dengan Konvensi ini, maupun hak untuk mencari keadilan dan perbaikan yang tepat dan memadai atau kepuasan untuk setiap kerugian yang diderita sebagai akibat dari diskriminasi tersebut.

4. Convention of The

Rights of the Child Article 39 States Parties shall take all appropriate measures to promote physical and psychological recovery and social reintegration of a child victim of: any form of neglect, exploitation, or abuse; torture or any other form of cruel, inhuman or degrading treatment or punishment; or armed conflicts. Such recovery and reintegration shall take place in an environment which fosters the health, self-respect and dignity of the child. Pasal 39 Negara-negara anggota akan mengambil semua langkah yang tepat untuk mempromosikan pemulihan fisik dan psikologis dan reintegrasi sosial korban anak dari: setiap bentuk penelantaran, eksploitasi, atau penyalahgunaan; penyiksaan atau bentuk lain yang kejam, konflik perlakuan tidak manusiawi atau merendahkan martabat atau pidana, atau konflik bersenjata . Pemulihan dan reintegrasi tersebut harus berlangsung dalam suatu lingkungan yang meningkatkan kesehatan, harga diri dan martabat anak.

5. Convention against

Torture and other Cruel KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DILENGKAPI DENGAN BAHAN KAJIAN PERBANDINGAN 335 KEBIJAKAN PERUMUSAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM HUKUM POSITIF KAJIAN PERBANDINGAN 2011 No Standar Internasional Substansi Inhuman and Degrading Treatment and Punishment, G.A. res. 3946, [annex, 39 U.N. GAOR Supp. No. 51 at 197, U.N. Doc. A3951 1984], entered into force June 26, 1987. Article 13 Each State Party shall ensure that any individual who alleges he has been subjected to torture in any territory under its jurisdiction has the right to complain to, and to have his case promptly and impartially examined by, its competent authorities. Steps shall be taken to ensure that the complainant and witnesses are protected against all ill- treatment or intimidation as a consequence of his complaint or any evidence given. Article 14 1. Each State Party shall ensure in its legal system that the victim of an act of torture obtains redress and has an enforceable right to fair and adequate compensation, including the means for as full rehabilitation as possible. In the event of the death of the victim as a result of an act of torture, his dependants shall be entitled to compensation. 2. Nothing in this article shall affect any right of the victim or other persons to compensation which may exist under national law. Pasal 13 Setiap Negara Anggota menjamin, bahwa setiap orang yang menyatakan ia telah mengalami penyiksaan di dalam wilayah yurisdiksinya memiliki hak untuk menuntut dan jika dia memiliki kasus akan diperiksa dengan segera oleh yang berwenang. Langkah-langkah harus diambil untuk menjamin bahwa penuntut dan saksi dilindungi dari semua perlakuan yang tidak wajar atau intimidasi sebagai akibat dari KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DILENGKAPI DENGAN BAHAN KAJIAN PERBANDINGAN 336 KEBIJAKAN PERUMUSAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM HUKUM POSITIF KAJIAN PERBANDINGAN 2011 No Standar Internasional Substansi tuntutannya atau bukti yang diberikan. Pasal 14 1. Setiap Negara Anggota menjamin dalam sistem hukumnya bahwa korban dari suatu tindak penyiksaan memperoleh ganti rugi dan mempunyai hak yang dilaksanakan untuk kompensasi yang memadai , termasuk sarana untuk rehabilitasi sepenuh mungkin. Dalam hal korban meninggal sebagai akibat tindak penyiksaan, maka orang yang menjadi tanggungannya berhak atas kompensasi. 2. Tidak ada dalam artikel ini akan mempengaruhi hak korban atau orang lain untuk kompensasi yang mungkin ada dalam hukum nasional.

6. Rome Statue of the