Draft articles on Retributions and Retaliated Punishments

KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DILENGKAPI DENGAN BAHAN KAJIAN PERBANDINGAN 346 KEBIJAKAN PERUMUSAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM HUKUM POSITIF KAJIAN PERBANDINGAN 2011 No Standar Internasional Substansi kompensasi dan rehabilitasi pelanggaran hak asasi manusia dan kebebasan dasar dan pedoman untuk mempersiapkan draf pertanyaan ini. Laporan akhir penelitian Profesor van Boven dilakukan sebagai Pelapor Khusus yang tercantum dalam dokumen ECN.4Sub.219938 menjabat sebagai dasar untuk draft pertama prinsip-prinsip dan pedoman. Antara tahun 1993 dan 1997 dua versi revisi disusun lihat ECN.4Sub.2199617, 24 Mei 1996, dan ECN.41997104, 16 Januari 1997, ia menyerahkan versi terakhir prinsip pada tahun 1997. Draft prinsip dasar dan pedoman dikirim kepada Komisi Hak Asasi Manusia untuk dipertimbangkan setelah menerima komentar tentang materi oleh negara, organisasi antar pemerintah dan non- pemerintah.

17. Draft articles on

Responsibility of States for Internationally Wrongful Acts, with commentaries 2001 Article 31. Reparation 1. The responsible State is under an obligation to make full reparation for the injury caused by the internationally wrongful act. Pasal 31. Pampasan 1. Negara bertanggung jawab atas kewajiban untuk membuat perbaikan penuh atas cedera yang disebabkan oleh tindakan melawan hukum internasional 2. Injury includes any damage, whether material or moral, caused by the internationally wrongful act of a State. 2. Cedera termasuk kerusakan, apakah fisik atau moral, yang disebabkan oleh KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DILENGKAPI DENGAN BAHAN KAJIAN PERBANDINGAN 347 KEBIJAKAN PERUMUSAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM HUKUM POSITIF KAJIAN PERBANDINGAN 2011 No Standar Internasional Substansi tindakan melawan hukum internasional suatu Negara. Commentary 1 The obligation to make full reparation is the second general obligation of the responsible State consequent upon the commission of an internationally wrongful act. The general principle of the consequences of the commission of an internationally wrongful act was stated by PCIJ in the Factory at Chorzów case: It is a principle of international law that the breach of an engagement involves an obligation to make reparation in an adequate form. Reparation therefore is the indispensable complement of a failure to apply a convention and there is no necessity for this to be stated in the convention itself. Differences relating to reparations, which may be due by reason of failure to apply a convention, are consequently differences relating to its application Komentar 1 Kewajiban untuk melakukan perbaikan penuh merupakan kewajiban umum yang kedua sebagai pertanggungjawaban Negara sebagai konsekuensi atas tindakan melawan hukum internasional. Hal tersebut telah ditetapkan oleh PCIJ dalam himpunan kasus Chorzow: Ini adalah prinsip hukum internasional bahwa setiap pelanggaran hukum KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DILENGKAPI DENGAN BAHAN KAJIAN PERBANDINGAN 348 KEBIJAKAN PERUMUSAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM HUKUM POSITIF KAJIAN PERBANDINGAN 2011 No Standar Internasional Substansi berkewajiban untuk membuat perbaikan dalam bentuk yang memadai. Perbaikan Oleh karena itu sangat diperlukan kelengkapan agar kegagalan menerapkan konvensi dan tidak ada keinginan untuk dinyatakan dalam konvensi sendiri. Perbedaan yang berkaitan dengan reparasi, yang mungkin disebabkan oleh alasan kegagalan untuk menerapkan konvensi, merupakan konsekuensi berbagai perbedaan terkait dengan aplikasinya

18. Human Rights Committee,