PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN PELAKSANAAN

KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DILENGKAPI DENGAN BAHAN KAJIAN PERBANDINGAN 105 KEBIJAKAN PERUMUSAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM HUKUM POSITIF SAAT INI 2011 NO PERUNDANG- UNDANGAN KEBIJAKAN PERUMUSAN PERLINDUNGAN KORBAN DALAM HUKUM PIDANA MATERIIL KEBIJAKAN PERUMUSAN PERLINDUNGAN KORBAN DALAM HUKUM PIDANA FORMIL KEBIJAKAN PERUMUSAN PERLINDUNGAN KORBAN DALAM HUKUM PELAKSANAAN PIDANA 9 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

BAB V PERLINDUNGAN

SAKSI DAN KORBAN Pasal 48 1 Setiap korban tindak pidana perdagangan orang atau ahli warisnya berhak memperoleh restitusi. 2 Restitusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa ganti kerugian atas : a. kehilangan kekayaan atau penghasilan; b. penderitaan; c. biaya untuk tindakan perawatan medis danatau psikologis; danatau d. kerugian lain yang diderita korban sebagai akibat perdagangan orang.

BAB V PERLINDUNGAN

SAKSI DAN KORBAN Pasal 48 3 Restitusi tersebut diberikan dan dicantumkan sekaligus dalam amar putusan pengadilan tentang perkara tindak pidana perdagangan orang.

BAB V PERLINDUNGAN

SAKSI DAN KORBAN Pasal 48 4 Pemberian restitusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan sejak dijatuhkan putusan pengadilan tingkat pertama. 5 Restitusi sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dapat dititipkan terlebih dahulu di pengadilan tempat perkara diputus. 6 Pemberian restitusi dilakukan dalam 14 empat belas hari terhitung sejak diberitahukannya putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. 7 Dalam hal pelaku diputus bebas oleh pengadilan tingkat banding atau kasasi, maka hakim memerintahkan dalam putusannya agar uang restitusi yang dititipkan dikembalikan kepada yang bersangkutan. KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DILENGKAPI DENGAN BAHAN KAJIAN PERBANDINGAN 106 KEBIJAKAN PERUMUSAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM HUKUM POSITIF SAAT INI 2011 NO PERUNDANG- UNDANGAN KEBIJAKAN PERUMUSAN PERLINDUNGAN KORBAN DALAM HUKUM PIDANA MATERIIL KEBIJAKAN PERUMUSAN PERLINDUNGAN KORBAN DALAM HUKUM PIDANA FORMIL KEBIJAKAN PERUMUSAN PERLINDUNGAN KORBAN DALAM HUKUM PELAKSANAAN PIDANA 10 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian BAB XVII KETENTUAN PIDANA Pasal 212 Selain dipidana dengan pidana penjara dan pidana denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 196, Pasal 204, dan Pasal 211, korban dapat menuntut ganti kerugian terhadap Penyelenggara Prasarana atau Penyelenggara Sarana Perkeretaapian yang pelaksanaannya berdasarkan ketentuan hukum acara pidana. Undang Undang No. 8 Tahun 1981 Tentang : Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana Pasal 108 1 Setiap orang yang mengalami, melihat, menyaksikan dan atau menjadi korban peristiwa yang merupakan tindak pidana berhak untuk mengajukan laporan atau pengaduan kepada penyelidik dan atau penyidik baik lisan maupun tertulis. 4 Laporan atau pengaduan yang diajukan secara tertulis harus ditandatangani oleh pelapor atau pengadu. 5 Laporan atau pengaduan yang diajukan secara lisan harus dicatat oleh penyidik dan ditandatangani oleh pelapor atau pengadu dan penyidik. 6 Setelah menerima laporan atau pengaduan, penyelidik atau penyidik harus memberikan surat tanda penerimaan Undang Undang No. 8 Tahun 1981 Tentang : Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana

BAB XIX PELAKSANAAN

PUTUSAN PENGADILAN Pasal 270 Pelaksanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dilakukan oleh jaksa, yang untuk itu panitera mengirimkan salinan surat putusan kepadanya. Pasal 274 Dalam hal pengadilan menjatuhkan juga putusan ganti kerugian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99, maka pelaksanaannya dilakukan menurut tatacara putusan perdata. KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DILENGKAPI DENGAN BAHAN KAJIAN PERBANDINGAN 107 KEBIJAKAN PERUMUSAN SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM HUKUM POSITIF SAAT INI 2011 NO PERUNDANG- UNDANGAN KEBIJAKAN PERUMUSAN PERLINDUNGAN KORBAN DALAM HUKUM PIDANA MATERIIL KEBIJAKAN PERUMUSAN PERLINDUNGAN KORBAN DALAM HUKUM PIDANA FORMIL KEBIJAKAN PERUMUSAN PERLINDUNGAN KORBAN DALAM HUKUM PELAKSANAAN PIDANA laporan atau pengaduan kepada yang bersangkutan.

BAB XIII PENGGABUNGAN