Tinjauan Pustaka Budaya Kerja Pengusaha Butik Studi Deskriptif Pada Pengusaha Butik di Sun Plaza Medan

yakni butik Red Carpet dan Vj Boutique. Peneliti tertarik memilih dua butik tersebut karena lokasi butik yang cukup strategis dan berdekatan dengan butik lainnya. Butik yang penulis teliti pada umumnya menjual baju-baju khusus untuk wanita mulai dari remaja hingga dewasa. Penulis memilih butik Red Carpet Karena butik ini merupakan salah satu butik yang banyak pelanggannya. Selain itu, butik ini memiliki ukuran yang cukup luas dengan desain interior yang cukup menarik dengan karpet merah yang melapisi lantai butik. Keunikan inilah yang membuat butik ini berbeda dengan butik lainnya. Vj Boutique merupakan butik baru yang terdapat di Sun Plaza Medan. Interior ruangan yang modern dengan ukuran yang tidak begitu luas membuat butik ini banyak menarik minat pelanggan. Penulis memilih butik ini Karena ingin mengetahui bagaimana strategi yang digunakan pengusaha butik di dalam memajukan usaha bisnisnya. Penulis berharap dua butik tersebut dapat mewakili butik lainnya yang ada di Sun Plaza Medan.

1.1 Tinjauan Pustaka

Kebudayaan merupakan seperangkat sistem pengetahuan atau sistem gagasan yang berfungsi menjadi blue print bagi sikap dan perilaku manusia sebagai anggota atau warga dari kesatuan sosialnya, tumbuh, berkembang dan berubah sesuai dengan kebutuhan hidup manusia. Sairin, dkk,. 2002: 1-2. Budaya merupakan kegiatan manusia yang sistematis diturunkan dari generasi kegenerasi melalui berbagai proses pembelajaran untuk menciptakan cara hidup tertentu yang paling cocok dengan lingkungannya, potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang saling mendukung. wibowo, 2007: 15. Refleksi budaya dan kerja dalam organisasi dikenal sebagai budaya kerja Ismail 2004:12. Menurut Hartanto 2009: 171-172, Budaya kerja adalah perwujudan dari kehidupan yang di jumpai di tempat kerja. Secara lebih spesifik, budaya kerja adalah suatu sistem makna yang terkait dengan kerja, pekerjaan, dan interaksi kerja, yang disepakati bersama dan digunakan di dalam kehidupan sehari-hari. Budaya kerja tercermin dari : 1. Kebiasaan orang berinteraksi dan berkomunikasi di lingkungan perusahaan 2. Hubungan vertikal yang berlaku di tempat kerja 3. Semangat pekerja pada waktu menghadapi tugas dan pekerjaannya 4. Orientasi waktu pada waktu orang menjalani kehidupan kerja 5. Tata nilai dan norma yang dijadikan pegangan oleh pekerja pada waktu mereka bekerja dan berinteraksi dengan sesame rekan kerjanya Budaya kerja sudah lama dikenal oleh manusia, namun belum disadari bahwa suatu keberhasilan kerja itu berakar pada nilai-nilai yang dimiliki dan perilaku yang menjadi kebiasaannya supriyadi dan guno, 2006:1. Menurut Dewabrata dan Ma’mun seperti di kutip Nugroho, 2011:18 Budaya kerja dapat diartikan sebagai sistem atau pola nilai-nilai kepercayaan-kepercayaan, asumsi-asumsi, sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan seseorang atau suatu kelompok orang yang mempengaruhi perilaku kerja dan cara kerja yang dipengaruhi budaya masyarakat setempat dan budaya kerja tempat mereka bekerja. Pengertian budaya kerja menurut Gering Supriadi dan Tri Guno adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap, prilaku, cita-cita, pendapat dan pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja Puspita 2008: 3. Masyarakat dengan berbagai macam profesi pekerjaan tentunya memiliki budaya kerja yang berbeda-beda. Menurut Dewi Skripsi 2011: 10, hal itu terjadi dikarenakan landasan dan sikap perilaku yang tercermin oleh setiap orang dalam organisasi berbeda. Hal tersebut berarti berbeda profesi tentu berbeda juga budaya kerja yang mereka miliki. Budaya kerja yang di miliki oleh setiap orang sangat di pengaruhi oleh sikap dan cara berfikirnya. Fungsi budaya kerja bertujuan untuk membangun keyakinan sumber daya manusia atau menanamkan nilai-nilai tertentu yang melandasi atau mempengaruhi sikap dan perilaku yang konsisten serta komitmen membiasakan suatu cara kerja di linkungan masing-masing. Dengan adanya suatu dan komitmen kuat merefleksikan nilai-nilai tertentu, misalnya membiasakan kerja berkualitas, sesuai standar atau sesuai ekpektasi pelangganorganisasi, efektif atau produktif dan efisien. Tujuan fundamental 4 budaya kerja adalah untuk membangun sumber daya manusia seut0.uhnya agar setiap orang sadar bahwa mereka berada dalam suatu hubungan sifat peran pelanggan, pemasok dalam komunikasi dengan orang lain secara efektif dan efisien serta menggembirakan. 5 4 Fundamental adalah bersifat dasar atau pokok 5 Dewi, Rizki. Pengaruh Budaya Kerja dan Fasilitas Terhadap Komitmen Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Cabang Belawan Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan, 2011, hal. 10. Menurut Fernandez seperti dikutip Darmawan, 2008: 322, budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM yang ada agar dapat meningkatkan produktifitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang. Menurut Brow dan Dennisseperti dikutip nugroho, 2011:18, menyatakan bahwa budaya kerja mempengaruhi organisasi dalam berbagai cara artinya dengan peningkatan terhadap budaya kerja, maka akan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. pengertian budaya kerja menurut Gering Supriadi dan Tri Guno adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan, dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap, menjadi prilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja Puspita, 2008: 3. Menurut Hasibuan 2003 : 68 –90 terdapat beberapa hal yang perlu diketahui yang dapat digunakan sebagai indikator penilaian kinerja performance appraisal dengan seorang karyawan yakni antara lain : a. Pengetahuan seorang karyawan tentang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. b. Apakah karyawan mampu membuat perencanaan dan jadwal pekerjaannya. c. Sejauhmana tingkat produktivitas karyawan. d. Pengetahuan teknis karyawan dengan pekerjaan yang menjadi tugasnya karena berkaitan dengan mutu pekerjaan dan kecepatan menyelesaikan. e. Seberapa jauh karyawan tergantung kepada orang lain dalam melaksanakan pekerjaannya. f. Judgement atau kebijakan yang bersifat naluriah yang dimiliki oleh seseorang karyawan untuk memhubungani kinerjanya. g. Kemampuan berkomunikasi baik sesama rekan maupun dengan atasannya. h. Kemampuan bekerjasama dengan karyawan maupun orang lain, karena dalam hal ini sangat berperan dalam menentukan kinerjanya. i. Kehadiran dalam rapat yang disertai dengan kemampuan menyampaikan gagasan kepada orang lain, karena dalam hal ini mempunyai nilai tersendiri dalam menilai kinerja seorang karyawan. j. Kemampuan untuk mengatur pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. k. Kepemimpinan menjadi faktor yang harus dinilai dalam kinerja terutama bagi karyawan yang berbakat “memimpin” sekaligus memobilitasi dan mebudaya kerja teman – temannya untuk bekerja lebih baik Kerja sebagai refleksi seseorang untuk mencari dan meningkatkan kesejahteraan hidup. Bekerja sebagai bentuk aktualisasi diri. Dalam Teori Budaya Organisasi Jahsen H. Sinamo menyebut Ethos sebagai “roh keberhasilan” etos merupakan komponen budaya, etos adalah kekuatan pendorong atau penggerak, sehingga manusia siap untuk bekerja keras Tahliziduhu, 2005: 204. Budaya kerja yang di miliki oleh setiap pengusaha turut mempengaruhi strategi yang mereka gunakan. Setiap pengusaha tentunya memiliki strategi di dalam menghadapi persaingan pasar. Menurut Mutia Skripsi, 2009: 1, Secara umum konsep dan teori strategi bisnis berasal dari pengembangan strategi militer. Pemikiran Sun Tzu, Alexander the Great, Karl von Clausewitz, Napolen, Stonewall Jackson, dan Douuglas MacArthur, mengenai strategi telah di tuliskan dan diadopsi dalam beberapa perspektif yang berbeda-beda dan disesuaikan dengan strategi bisnis. Pada dasarnya strategi adalah merupakan ide-ide dan rencana-rencana yang ingin di capai perusahaan terhadap pesaing-pesaingnya. Sedangkan menurut Rangkuti 1997: 3, strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Definisi strategi pertama yang dikemukakan oleh Chandler seperti di kutip Syafitri, 2013: 130, menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu definisi strategi menurut Glueck dan Jauch1998: 12 mengatakan strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Ohmae dalam Grant, 1995: 10 mengatakan bahwa strategi bisnis dalam suatu kata adalah mengenai keungulan kompetitifbersaing. Satu- satunya tujuan dari perencanaan strategis adalah untuk memungkinkan perusahaan memperoleh seefisien mungkin keunggula yang dapat dipertahankan atas saingan mereka. Menurut Hidayat Skripsi, 2007: 11, Satu-satunya tujuan dari perencanaan strategi adalah memungkinkan perusahaan memperoleh, seefisien mungkin, keunggulan yang dapat mempertahankan atas saingain mereka. Untuk mempertahankan eksistensi sebuah bisnis atau perusahaan di tengah-tengah ketatnya persaingan pasar, maka sebuah strategi sangat di perlukan. Ade Guawan Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, No. 01, Oktober 2001: 25 menyebutkan Perusahaan yang berhasil selalu berusaha mengenali pesaingnya sebaik mungkin seperti yang dilakukannya terhadap konsumen. Persaingan yang terjadi dapat berupa : • Persaingan Merek Persaingan ini merupakan bentuk persaingan langsung yang banyak terjadi dimana suatu perusahaan menganggap pesaingnya adalah perusahaan lain yang menawarkan produk dan jasa serupa. • Persaingan Industri Bentuk persaingan ini menganggap bahwa para pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuat produk yang sama. Misalnya, perusahaan pakaian yan menggangap dirinya bersaing dengan semua perusahaan pakaian. • Persaingan Jenis dan Bentuk Produk Bentuk persaingan ini merupakan bentuk persaingan di mana suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang memproduksi produk yang memberikan jasa yang sama. Contohnya adalah sebuah seorang pemilik Butik yang menganggap bahwa pesaingnya bukan hanya butik lainnya saja tetapi juga departemen store, Mall yang menjual pakaian dan distro. • Persaingan Generik Persaingan Generik terjadi apabila suatu perusahaan menganggap bahwa para pesaingannya adalah semua perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan uang konsumen yang sama. Misalnya adalah pengusaha butik yang menganggap dirinya bersaing dengan pengusaha makanan. • Persaingan Geografi Persaingan dapat terjadi dalam ruang lingkup global, multinasional, nasional, regional atau metropolitan. Biasanya para pesaing tidak selalu tepat pada daerah geografi yang sesuai dengannya.Jika perusahaan beroprasi pada pasar regional atau nasional maka pesaing yang di timbulkan perusahaan lain dari lingkungan geografi yang lebih luas lagi. Strategi yang berhasil pada dasarnya memiliki empat unsur utama Grant, 1995: 8, yaitu: 1. Strategi tersebut ditujukan untuk mencapai tujuan yang jelas dan dalam jangka waktu yang panjang 2. Strategi didasarkan pada pemahaman yang mendalam terhadap lingkungan eksternal. 3. Strategi didasarkan pada pemahaman yang mendalam mengenai kemampuan internal organisasi maupun indivindu. 4. Strategi dilaksanakan dengan resolusi, koordinasi serta pemanfaatan yang efektif terhadap kemampuan dan komitmen dari semua anggota organisasi Spredley 1997: 10 menyatakan bahwa kebudayaan sebagai sistem pengetahuan yang di peroleh manusia melalui proses belajar, yang mereka gunakan untuk menginterpretasikan dunia sekeliling mereka, dan sekaligus untuk menyusun strategi perilaku dalam menghadapi dunia sekeliling mereka. Dengan banyaknya persaingan antar pengusaha butik di Sun Plaza, maka para pengusaha di dalam mempertahankan eksistensi butiknya pasti memiliki strategi di dalam menghadapi ketatnya persaingan pasar. Salah satu strategi yang sering digunakan oleh para pengusaha butik di dalam memasarkan barangnya yaitu melalui promosi. Beberapa bentuk promosi yang biasa dilakukan diantaranya Suhardi, et.al., 2007: 196 : • Hubungan masyarakat : dapat dilakukan melalui telefon • Publisitas : biasa dikenal dengan iklan bebas seperti mensponsori kegiatan olahraga, musik ataupun membangun sarana-sarana umum masyarakat • Promosi penjualan : biasanya dengan memberikan diskon khusus, sampel gratis, beli satu dapat dua, dll. • Hiasan toko : usaha membuat para calon pembeli tertarik dengan melihat indahnya interior tokok, tulisan yang menarik, kebersihan, suasana yang sejuk, hiasan atau gambar, musik yang kesemuanya ditunjukan untuk menghilangkan kebosanan para pengunjung. • Iklan : merupakan bagian dari promosi yang harus menarik perhatian, menimbulkan ketertarikan, menimbulkan minat, mendorong calon pembeli untuk secepatnya melakukan proses pembelian.

1.3 Rumusan Masalah