Latar Belakang Masalah Budaya Kerja Pengusaha Butik Studi Deskriptif Pada Pengusaha Butik di Sun Plaza Medan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Wanita identik dengan berbelanja. Wanita masa kini menjadikan kegiatan berbelanja bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berbelanja telah menjadi sebuah hobby bagi sebagian kaum hawa. Munculnya berbagai macam pusat-pusat perbelanjaan menjadi bukti nyata bahwa berbelanja telah menjadi sebuah gaya hidup baru bagi masyarakat modern. Salah satu barang yang sering dijadikan objek berbelanja oleh kaum hawa adalah pakaian. Bagi sebagian kaum hawa, pakaian merupakan hal wajib yang harus di perhatikan dengan baik. Banyak perempuan yang berbelanja pakaian bukan karena untuk memenuhi kebutuhan sandangnya, melainkan untuk memenuhi kebutuhan akan gaya hidupnya. Pada saat ini, pakaian telah menjadi indentitas bagi sebagian kelompok masyarakat, yang menunjukan kedudukan seseorang di dalam strata sosial masyarakat. Contohnya adalah kalangan sosialita 1 1 Sosialita adalah kalangan yang memang berasal dari keluarga kaya atau seseorang yang berpengaruh dan punya kemampuan . Mereka menunjukan identitas dirinya sebagai sosialita melalui barang dan pakaian yang mereka kenakan. Mereka biasanya memakai barang-barang yang mahal dengan merek-merek tertentu. Kalangan sosialita selain selalu mengenakan pakaian dari rancangan desainer ternama, Mereka juga gemar berbelanja di butik-butik ternama seperti Versace, Dior, Fendi, Givenchy, Channel, dan Louis Vuitton. Banyaknya peminat mode akan pakaian, menjadi salah satu faktor munculnya berbagai macam tren pakaian terkini dengan mode dan gaya yang selalu berubah-ubah setiap musimnya. Menurut Sutrisno Skripsi 2013: 1, mode merupakan istilah yang umum digunakan untuk gaya berbusana populer dan mengacu pada penampilan serta perilaku seseorang yang sedang trend pada saatnya. Mode busana mempunyai sifat atau penampilan yang sangat kuat pengaruhnya, sehingga dapat menarik minat banyak orang. Mode selalu berputar dari masa ke masa menyesuaikan dengan selera masyarakat. Tingginya minat akan mode pakaian terkini menyebabkan banyak bermunculan desainer-desainer muda yang berbakat. Tergolong masih muda tetapi mereka mampu menarik perhatian dunia dengan karya-karyanya, seperti : Alexander Wang, Mary Katrantzou dan Tex Saverio. Selain itu ada juga desainer lama yang namanya semakin melambung berkat karya-karyanya seperti Diane Von Furstenberg, Karl Lagerfeld, Marc Jacobs, Stella Mccartney dan Vera Wang. Hasil karya mereka tidak di jual sembarang. Pada umumnya barang-barang yang mereka buat di jual pada butik mereka ataupun butik-butik lainnya. Harga produk yang mereka jual tidaklah murah karena di desain khusus oleh mereka dan di produksi tidak secara masal. Biasanya kisaran harga barang yang dibuat oleh para desainer ditujukan untuk kalangan menengah ke atas. Meskipun di bandrol dengan harga yang tinggi, tetap saja karya mereka selalu diminati dan dinanti-nanti oleh masyarakat luas. Luasnya peminat mode membuka peluang usaha dalam bisnis dan industri mode pakaian terkini. Hal tersebut dapat dilihat dengan makin banyak pusat perbelanjaan yang menyediakan bermacam-macam jenis busana terbaru, butik-butik pakaian dan rumah mode yang biasanya menawarkan pakaian impor karya desainer- desainer ternama kelas dunia. 2 Pada toko pakaian biasa, pada umumnya menjual baju secara grosir. Barang yang dijual biasanya memiliki banyak stok karena diproduksi di pabrik konveksi dengan skala besar. Satu pakaian bisa memiliki stok hampir selusin dan tersedia Butik menjadi tempat berbelanja favorit bagi sebagian kalangan di dunia karena hasil-hasil karya para desainer tersebut dapat kita jumpai di sana. Ada banyak ragam butik yang terdapat di Indonesia terutama di Kota Medan. Sering kali kita jumpai sebuah toko pakaian biasa yang memasang tulisan ‘butik’ pada toko mereka padahal toko tersebut bukanlah termasuk butik. Banyak orang yang memasang tulisan ‘butik’ untuk menarik minat pembeli. Butik tentu berbeda dengan toko pakaian biasa. Butik merupakan toko pakaian yang menjual barang-barang yang eklusif. Barang yang dijual biasanya hanya tersedia beberapa pasang saja bahkan ada butik yang menjual hanya satu pasang baju. Hal inilah yang menjadi ciri khas sebuah butik. Interior butik pada umumnya terkesan mewah dan eklusif berbeda dengan toko pakaian biasa, distro maupun outlet. Perbedaan tersebut dapat dilihat baik dari bentuk tokointerior ruangan maupun barang-barang yang dijual. 2 Yeni Anggraeni, “Fashion Design dan Modeling Center di Bandung”, Skripsi Sarjana, Fakultas Teknik Undip, Semarang, 2007,, hal. 1. dengan berbagai ukuran, mulai dari ukuran S sampai XL dengan kualitas yang berbeda-beda. Toko pakaian biasa sering kali kita jumpai berbentuk ruko maupun kios yang terletak di pasar-pasar lokal maupun pusat perbelanjaan. Harga yang terdapat pada toko pakaian biasa pada umumnya cukup terjangkau untuk segala kalangan. Harga yang dipatok masih bisa di tawar lebih murah daripada harga yang tertera. Toko pakaian memiliki perbedaan dengan outlet dan distro. Outlet merupakan toko atau tempat penjualan yang hanya menjual barang- barang yg merupakan satu produk tertentu. Contohnya outlet The Executive yang hanya menjual pakaian, dress dan produk lainnya yang sejenis dengan pakaian. Contoh outlet yang sering kita jumpai di pusat-pusat perbelanjaan seperti : GAP, Zara, Victoria Secret, dll. Outlet tersebut pada umumnya dapat kita jumpai di mall-mall besar seperti mall Sun Plaza dan Center Point di Medan. Distro merupakan sejenis toko yang yang menjual barang-barang khusus untuk anak muda seperti kaos, tas, sepatu maupun barang lainnya dengan ciri khas tertentu. Barang-barang di distro pada umumnya adalah barang titipan yang merupakan hasil produk lokal dengan mengusung konsep tertentu seperti konsep musik, budaya dan petualangan. Berbeda dengan pengertian distro dan outlet, Butik memiliki pengertian yang lebih khusus. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Butik adalah toko pakaian eksklusif yg menjual pakaian modern, yg sesuai dengan mode mutakhir, dengan segala kelengkapannya terutama untuk wanita. Sebuah butik biasanya menyediakan barang istimewa, baik itu pakaian, perhiasan, ataupun assesoris yang jarang dijumpai di tempat lain. Karena barang- barang yang dijual tersebut sangat terbatas jumlahnya ataupun dibuat dalam mode atau desain khusus, maka harga yang ditawarkan untuk para pelanggan pun jadi lebih mahal, bahkan harganya bisa sampai sepuluh kali lipat pada produk yang sejenis. Oleh karena itu, butik identik dengan para kaum hawa yang “berada”. Inti dari butik adalah menyediakan produk-produk yang sangat spesial dan terbatas. Para pelanggan akan merasa kecewa jika gaun yang mereka beli ternyata banyak dijumpai ditempat lain. barang-barang di butik harus dibuat secara limited edition, agar pelanggan selalu merasa percaya diri memakai produk yang mereka beli. Selain wajib menyediakan produk yang terbaik, daya tarik butik juga tidak terlepas dari kreatifitas interior yang diciptakan. 3 Ada beberapa butik yang menjual hasil karya rancangan pemilik butik dan ada juga butik yang khusus menjual barang-barang impor. Harga jual di butik pun beragam tergantung mode dan bahan pakaian. Semakin rumit dan semakin sedikit jumlahnya maka akan semakin mahal harganya. Harga baju yang hanya tersedia satu pasang berbeda dengan harga baju yang ada sampai tiga pasang. Semakin eklusif barangnya maka semakin mahal harganya. Hal ini merupakan salah satu daya tarik butik. Ada beragam butik yang terdapat di kota Medan. Di setiap sudut jalan dapat kita jumpai berbagai macam butik dengan kualitas dan harga yang berbeda-beda. Butik-butik tersebut memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Ada butik yang khusus menjual pakaian khusus wanita, pria dan anak-anak bahkan ada juga butik yang menjual pakaian boneka dan pakaian untuk binatang peliharaan. Barang-barang yang terdapat di butik berasal dari berbagai kota dan Negara. 3 http:www.kerjausaha.com201301usaha-butik-berkonsep-unik.html Di balik kesuksesan sebuah butik, ada “tangan-tangan dingin” para pengusaha butik yang selalu berusaha untuk mempertahankan kepuasan konsumen di dalam berbelanja. Para pengusaha butik pada umumnya adalah kaum wanita. Hal ini dikarenakan kaum wanita pada umumnya adalah orang-orang yang sangat menyukai fashion. Mode gaya pakaian wanita lebih banyak daripada mode pakaian pria mulai dari Baju, blazer dan celana. Wanita selain memakai celana juga bisa memakai rok maupun blazer. Ada banyak pilihan busana yang dapat dipilih oleh wanita berbeda dengan pria yang hanya sedikit pilihannya. Hal ini menjadi salah satu penyebab mengapa lebih banyak butik untuk wanita daripada pria. Setiap butik yang sukses tentu dipengaruhi oleh budaya kerja sang pengusaha. Banyak butik yang tidak bisa bertahan menghadapi persaingan pasar, karena budaya kerja yang diterapkan dan dijalankan oleh pegawai maupun pengusaha tidak berjalan dengan baik. Besarnya pengaruh budaya kerja di dalam kemajuan suatu butik membuat pengusaha butik seharusnya membuat budaya kerja yang seimbang, tidak hanya baik untuk kemajuan butik tetapi juga baik untuk kemajuan para pegawai. Budaya kerja yang bersifat positif dapat meningkatkan produktifitas kerja, sebaliknya yang bersifat negatif akan menghambat perkembangan butik. Pengusaha butik yang baik harus bisa menjalankan dan menerapkan budaya kerja yang baik. Melihat kondisi demikian, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai budaya kerja pengusaha butik yang nantinya akan menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini. Penelitian tersebut dilakukan di butik Sun Plaza Medan, di mana peneliti akan memfokuskan penelitian pada dua butik yang terdapat di sana, yakni butik Red Carpet dan Vj Boutique. Peneliti tertarik memilih dua butik tersebut karena lokasi butik yang cukup strategis dan berdekatan dengan butik lainnya. Butik yang penulis teliti pada umumnya menjual baju-baju khusus untuk wanita mulai dari remaja hingga dewasa. Penulis memilih butik Red Carpet Karena butik ini merupakan salah satu butik yang banyak pelanggannya. Selain itu, butik ini memiliki ukuran yang cukup luas dengan desain interior yang cukup menarik dengan karpet merah yang melapisi lantai butik. Keunikan inilah yang membuat butik ini berbeda dengan butik lainnya. Vj Boutique merupakan butik baru yang terdapat di Sun Plaza Medan. Interior ruangan yang modern dengan ukuran yang tidak begitu luas membuat butik ini banyak menarik minat pelanggan. Penulis memilih butik ini Karena ingin mengetahui bagaimana strategi yang digunakan pengusaha butik di dalam memajukan usaha bisnisnya. Penulis berharap dua butik tersebut dapat mewakili butik lainnya yang ada di Sun Plaza Medan.

1.1 Tinjauan Pustaka