BAB IV BUDAYA KERJA YANG TERAPKAN OLEH PENGUSAHA BUTIK
Budaya kerja yang dimiliki oleh setiap pengusaha butik tentunya berbeda- beda. Budaya kerja mereka terbentuk dari kegiatan sehari-hari yang mereka lakukan.
Meskipun memiliki budaya kerja yang berbeda-beda tetapi ada beberapa pengusaha yang memiliki budaya kerja yang hampir sama. Budaya kerja yang positif dapat
meningkatkan kualitas indivindu pengusaha dan kualitas butik mereka. Budaya kerja pengusaha terbentuk karena interaksi antar pengusaha dan pembeli, pengusaha dan
pegawai serta antar sesama pengusaha butik. Kepercayaan dan juga sikap para pengusaha butik merupakan pengaruh terbesar yang mempengaruhi budaya kerja
mereka. Ada budaya kerja yang bersifat positif dan ada juga yang bersifat negatif. Budaya kerja yang bersifat positif dapat meningkatkan produktifitas kerja, sebaliknya
yang bersifat negatif akan menghambat efektivitas kerja pengusaha dan pegawai butik. Berikut adalah bentuk-bentuk budaya kerja yang diterapkan oleh pengusaha
butik.
4.1 Disiplin
Kedisiplinan merupakan bagian terpenting bagi pengusaha butik untuk memajukan butiknya. Ada banyak bentuk kedisiplinan yang menjadi bagian dari
budaya kerja pengusaha butik diantaranya : disiplin jam buka butik, disiplin di dalam update barang serta disiplin didalam bekerja. Kedisiplinan sangat dijunjung tinggi
oleh setiap pengusaha butik. Buah dari kedisiplinan mereka dapat terlihat dari jumlah pelanggan yang terus meningkat setiap tahunnya.
“Disiplin itu perlu. Semua manusia itu semua pekerjaan itu harus disiplin. Kalo enggak disiplin itu enggak
bakalan maju. Harus disiplin. Kalo enggak disiplin itu manusia enggak bakalan maju” cece Venti.
Kedisiplinan tersebut merupakan kunci kesuksesan setiap pengusaha butik. Kedisiplinan yang dijalankan oleh pengusaha butik juga mereka ajarkan kepada para
pegawainya. Setiap pegawai yang bekerja diharuskan datang tepat waktu karena pegawainya yang membuka butik setiap harinya. Pegawai yang bekerja selalu
konsisten di dalam bekerja. Mereka juga disiplin mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh pengusaha butik.
Budaya kerja yang bejalan dengan baik tidak terlepas dari kedisiplin masing- masing pengusaha. Disiplin sangatlah diperlukan. Jika mereka tidak disiplin maka
bisnis butik yang mereka jalankan tidak akan maju dan berkembang. Ada banyak hal yang berkaitan dengan kedisiplinan salah satunya adalah disiplin di dalam pengaturan
waktu buka butik. Jam buka butik haruslah selalu teratur di jam yang sama. Jika butik buka jam 10.00 WIB maka setiap harinya butik tersebut harus konsisten buka tepat di
jam tersebut. Kedisiplinan mengenai jam bukanya butik haruslah dijalankan setiap harinya.
Tidak ada kesuksesan yang diraih dengan mudah dan gampang. Setiap pengusaha butik tentunya harus memiliki kedisiplinan sebagai bagian dari budaya
kerja yang mereka jalankan. Selain disiplin dalam hal waktu, mereka juga harus disiplin dalam hal update barang. Seorang pegawai yang bekerja di salah satu butik di
Sun Plaza Medan menuturkan bahwa update barang merupakan aspek terpenting di dalam usaha butik. Tidak semua pengusaha butik konsisten di dalam mengupdate
barang-barang di butiknya. Terlebih lagi kebanyakan barang-barang yang ada di butik mereka merupakan barang-barang impor. Tak jarang pengusaha butiknya yang
langsung terjun berbelanja sendiri di luar negeri seperti hongkong, korea dan Bangkok.
Tentunya banyak kendala yang harus mereka hadapi, salah satunya adalah kenaikan mata uang asing yang terkadang merugikan mereka. Hal tersebut karena
rata-rata mereka berbelanja di luar negeri yang harus memakai mata uang asing. Naik turunnya mata uang tersebut turut mempengaruhi keuntungan yang mereka dapatkan.
Hal tersebut terkadang menjadi kendala pengusaha butik. Setiap bulannya barang- barang yang ada di butik mereka harus di update dengan barang baru. Kedisiplinan di
dalam update barang seharusnya dilakukan oleh setiap pengusaha butik yang ingin butiknya semakin maju dan berkembang.
Waktu yang dimiliki oleh pengusaha butik biasanya fleksibel. Mereka bisa mengatur waktu kapan mereka akan datang ke butik. Jam kerja pengusaha butik tidak
ada patokan khusus harus datang jam berapa. Biasanya pegawai yang bekerja datang lebih cepat dari pada pengusaha butik. Biasanya pegawai mereka yang membuka
butik dipagi hari sembari membersihkan dan merapikan barang-barang sebelum ahkirnya butik di buka.
Rata-rata pengusaha butik biasanya datang ke butiknya pada saat siang ataupun sore hari. Mereka terlebih dahulu menyelesaikan pekerjaan lainnya sebelum
ahkirnya mereka datang ke butik untuk mengawasi. Memiliki waktu bekerja yang fleksibel bukan berarti mereka bebas untuk tidak datang ke butiknya. Rata-rata
pengusaha butik yang ada di sana membuka butik karena hobby oleh karena itu hal-
hal yang mereka kerjakan di butiknya dikerjakan dengan senang hati. Mereka tetap disiplin utuk datang setiap hari kebutiknya. Tidak ada bermalas-malasan karena
mereka berusaha untuk terus bisa memantau butiknya. Mereka tidak datang ke butik hanya ketika ada halangan atau pekerjaan lain saja.
Ketika berada di butik, merekalah yang memantau langsung para pegawainya. Kebanyakan pengusaha butik yang berada di sana selalu pulang sampai butik mereka
tutup. Pada umumnya setiap pagi harinya para pegawai yang membuka butik, merapikan barang-barang dan membersihkan butik. Ketika siang hari, pengusaha
butik datang ke butik mereka untuk memantau. Waktu mereka sangat fleksibel karena semua tugas di butik kebanyakan dilakukan oleh pegawai mereka. Pengusaha butik
ketika di butik mereka yang mereka lakukan kebanyakan adalah mengawasi para pegawai. mereka memberikan tugas kepada pegawai dan mereka untuk
mengawasinya. Ada beberapa pengusaha butik menerapkan target penjualan. Ada pengusaha
butik yang member tahu kepada pegawainya target yang ingin dicapai dalam sebulan, serta ada juga yang tidak begitu berpatokan kepada target. Untuk mengejar target
tentunya pengusaha butik harus menerapkan sistem kedisiplinan yang tinggi. Disiplin di dalam membuka butik, update barang serta disiplin waktu kerja. Selain itu,
pegawai yang bekerja di butik haruslah menerapkan disiplin kerja.
4.2 Penampilan Pengusaha