Indikator Kecukupan Dampak Pelaksanaan Sosialisasi Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota)

target yang diberikan oleh pihak KANWIL DJP, karena kegiatan sosialisasi perpajakan sebagian besar dibantu dan dilakukan oleh pihal DJP. Agar tercapainya suatu tujuan yang diharapkan, penggunaan sumber daya harus diberdayakan secara optimun. Tujuan yang ingin dicapai oleh KPP Pratama medan kota salah satunya adalah kepatuhan Wajib Pajak. Penulis mengajukan pertanyaan apakah KPP Pratama medan kota secara khusus melakukan sosialisasi mengenai penyampaian SPT tahunan, baik informan dari Wajib Pajak ataupun fiskus menjawab ya. Salah satu informan yaitu ibu Ita menjawab, “Iya mereka melakukan sosialisasi penyampaian Surat Pemberitahuan tahunan dan hal tersebut dilakukan disaat masa akhir penyampaian Surat Pemberitahuan tahunan”.

3. Indikator Kecukupan

Dalam mengevaluasi kebijakan, perlu melihat sudah seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan dapat memecahkan masalah. Kebijakan atau program dibuat untuk membantu memecahkan masalah publik. Program harus dapat meringankan masalah di lingkungan masyarakat sehingga kebutuhan masyarakat tidak lagi terhambat. Karenanya, pelaksana kebijakan juga mesti tahu apa yang dihadapi masyarakat sehingga tidak salah memberikan pemecahan masalah. Bedasarkan hasil wawancara dengan Ibu Erny kepala ekstensifikasi menyatakan bahwa sosialisasi perpajakan yang dilakukan di KPP Pratama medan kota merupakan hal yang penting dilakukan terutama dalam meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. Karena biasanya sosialisasi juga dilakukan pada masa penyampaian Surat Pemberitahuan SPT tahunan, maka Wajib Pajak mendapatkan pengetahuan langsung secara praktik yang nyata. Penulis bertanya apakah sosialisasi perpajakan dapat menjadi solusi memecah masalah kepatuhan Wajib Pajak, dan ketiga informan dari Wajib Pajak memiliki jawaban yang hampir saya seperti, menurut mereka tentu bisa jika pihak fiskus serius dalam membuat carakegiatan sosialisasi perpajakan. Karena selama ini sosialisasi yang dilakukan pihak fiskus hanya sekedar memperkenalkan dan mengingatkan Wajib Pajak. sebaiknya format dari sosialisasi tersebut lebih diarahkan kepada bimbingan kepada Wajib Pajak agar Wajib Pajak dapat paham secara keseluruhan. Dengan pertanyaan yang sama, informan lain menjawab bahwa sosialisasi dapat membantu mengatasi masalah kepatuhan Wajib Pajak, karena sejak diterapkannya sistem self assessment tanggung jawab sepenuhnya bergantung pada Wajib Pajak sehingga dengan sosialisasi akan sampai informasi mengenai perpajakan sehingga tidak menjadi alasan ketidak tahuan untuk tidak patuh menjalankan kewajiban perpajakan terutama dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan. Informan juga memukakan alasan mengapa sosialisasi perpajakan dapat memecahkan masalah yaitu bapak Chandra menjawab bahwa “Karena pengetahuan dan pemahaman Wajib Pajak dapat menaikkan kepatuhan Wajib Pajak karena selama ini Wajib Pajak masih banyak yang kurang paham apa dan bagaiman pajak itu”. Informasi tersebut didukung oleh pendapat informan lainnya yaitu Ibu Maryam yang mengatakan sempat berpikir bahwa “SPT tidak perlu di sampaikan karena nihil pajak”. Berdasarkan penelitian data sekunder tingkat kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi dan badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota, pada tabel 4.6 berikut: Tabel 4.7 Penyampaian Surat Pemberitahuan SPT Tahunan KPP Pratama Medan Kota Tahun Pajak 2010 – 2013 ORANG PRIBADI Tahun Pajak Jumlah Persentase WP Terdaftar Tepat Waktu SPT Tidak Tepat Waktu SPT Belum SPT Tepat Waktu SPT Tidak Tepat Waktu SPT Belum SPT 2010 98698 27989 1497 69212 28,36 1,52 70,13 2011 106781 27212 952 78617 25,48 0,89 73,62 2012 114459 28423 899 85137 24,83 0,79 74,38 2013 119795 27938 1468 90389 23,32 1,23 75,45 BADAN Tahun Pajak Jumlah Presentase WP Terdaftar Tepat Waktu SPT Tidak Tepat Waktu SPT Belum SPT Tepat Waktu SPT Tidak Tepat Waktu SPT Belum SPT 2010 7951 2102 138 5711 26,44 1,74 71,83 2011 8789 2070 101 6618 23,55 1,15 75,30 2012 9591 2207 114 7270 23,01 1,19 75,80 2013 10194 2256 116 7822 22,13 1,14 76,73 Sumber: Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota, 2015 Tabel diatas adalah gambaran data jumlah Wajib Pajak baik orang pribadi maupun badan terdaftar, dan penyampaian Surat Pemberitahuan SPT tahunan yang disampaikan baik tepat waktu maupun tidak tepat waktu, serta yang belum atau tidak menyampaiakan surat pembetitahuannya. Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban. Salah satu kewajiban Wajib Pajak adalah mendaftarkan driri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak. Resmi: 2008 Pengertian Badan seperti yang tercantum dalam Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan No.28 Tahun 2007 adalah sekumpulan orang danatau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termaksud kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap. Dari tabel berikut diatas dapat kita ketahui bahwa pada tahun 2010 dari 98.698 Wajib Pajak terdaftar yang menyampaikan spt tahunannya hanya 29,87 dari Wajib Pajak orang pribadi atau 29.486. Pada Wajib Pajak badan presentase penyampaian SPT tahunan yang diterima sedikit lebih kecil yaitu 28,17 atau sebanyak 2.240. Pada tahun berikutnya penyampaian SPT tahunan orang pribadi sebesar 26,38 dari Wajib Pajak terdaftar dan Surat Pemberitahuan tahunan Wajib Pajak badan sebanyak 24,70. Pada tahun 2012 jumlah Wajib Pajak orang pribadi yang menyampaikan spt tahunan 25,62 dari jumlah Wajib Pajak terdaftar yaitu 29.322, dan untuk Wajib Pajak badan sebesar 2.321. Tahun 2013 dari 119.795 Wajib Pajak orang pribadi terdaftar yang menyampaikan spt sebesar 24,55 atau 29.406. untuk Wajib Pajak badan hanya 23,27 dari jumlah terdaftar atau sebesar 2.372.

4. Indikator Perataan

Dokumen yang terkait

Praktik Kerja Lapangan Mandiri Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

0 42 64

Analisis Data Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

3 68 66

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

2 44 65

Mekanisme Perekaman Data Informasi Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

0 65 63

Pelaksanaan Pengawasan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

0 43 43

Analisis Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Atas Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Secara E-Filing Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.

3 123 80

Pelaksanaan Pemeriksaan Surat Pemberitahuan (Spt) Tahunan Pada Seksi Pph Badan Di Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota

1 45 64

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

1 37 33

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Dampak Pelaksanaan Sosialisasi Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota)

0 1 71

Dampak Pelaksanaan Sosialisasi Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota)

0 0 14