sebesar 26,38 dari Wajib Pajak terdaftar dan Surat Pemberitahuan tahunan Wajib Pajak badan sebanyak 24,70. Pada tahun 2012 jumlah Wajib Pajak orang
pribadi yang menyampaikan spt tahunan 25,62 dari jumlah Wajib Pajak terdaftar yaitu 29.322, dan untuk Wajib Pajak badan sebesar 2.321. Tahun 2013
dari 119.795 Wajib Pajak orang pribadi terdaftar yang menyampaikan spt sebesar 24,55 atau 29.406. untuk Wajib Pajak badan hanya 23,27 dari jumlah terdaftar
atau sebesar 2.372.
4. Indikator Perataan
Faktor biaya dan manfaat adalah dua hal dalam mengukur tingkat perataan
terhadap suatu kebijakan. Kebijakan yang berorientasi pada perataan adalah kebijakan yang akibatnya atau usaha secara adil di distribusikan. Suatu program
tertentu mungkin dapat efektif, efisien, dan mencukupi apabila biaya-manfaat merata. Pembiayaan yang dibagikan dengan merata kepada kelompok masyarakat
harus sesuai dengan anggaran yang telah disediakan sehingga pada akhirnya masyarakat dapat merasakan manfaatnya bersama.
Dalam hal perataan, penulis lebih memfokuskan kepada masalah distribusi manfaat yang dirasakan pegawai pajak dan Wajib Pajak mengenai kegiatan
sosialisasi perpajakan yang dilakukan oleh KPP Pratama Medan Kota. Dari keenam informan yang penulis tanyai mereka mengatakan bahwa sosialisasi
perpajakan sangat bermanfaat. Sosialisasi perpajakan sangat bermanfaat bagi wajib fiskus karena juga mengharuskan meningkatkan kepahaman dan
kemampuan, serta dapat berinteraksi langsug dengan Wajib Pajak.
Selanjutnya sosialisasi perpajakan juga sangat bermanfaat bagi Wajib Pajak, salah satu informan Wajib Pajak mengatakan bahwa dengan adanya
sosialisasi perpajakan membantu mereka memahami peraturan perpajakan. Contohnya melihat spanduk tentang himbauan penyampaian SPT membuat Wajib
Pajak menjadi ingat bahwa di bulan tersebut sudah hampir memasuki batas waktu untuk menyampaikan SPT. Informan Wajib Pajak mengatakan sebagai Wajib
Pajak mendapatkan manfaat menambahnya pengetahuan pajak Wajib Pajak dan terselesaikannya kewajiban perpajakan Wajib Pajak yaitu menyampaikan Surat
Pemberitahuan tahunan. Selain penulis menanyakan distribusi perataan manfaat yang diperoleh
oleh masing-masing pihak. Penulis juga bertanya mengenai seberapa penting sosialisasi perpajakan untuk dilakukan. Berdasarkan jawaban informan sosialisasi
perpajakan itu penting dilakukan, seperti yang di kutip dalam jawaban Ibu Fitri sebagai berikut, “penting sekali, karena dengan banyaknya sosialisasi yang telah
dilakukan namun tingkat kepatuhan pelaporan SPT Tahunan masih belum memenuhi harapan”. Informan lain mengatakan, “Masyarakat juga harus terus
ditingkatkan kesadarannya untuk membayar dan melaporan kewajiban perpajakannya demi kelangsungan negara”.
Dari segi perataan biaya, tentu saja untuk kegiatan sosialisasi dibutuhkan biaya. Namun apabila Wajib Pajak patuh dalam menyampaikan SPT Tahunannya
tentunya juga jauh dapat menghemat biaya yang dikeluarkan oleh KPP Pratama medan kota karna tidak perlu melakukan penerbitan surat peringatan, dan lainnya.
Dari pihak Wajib Pajak, apabila patuh dalam menjalankan kewajiban
perpajakannya terutama tepat waktu dalam menjalankan kepatuhan menyampaikan SPT Tahunan, Wajib Pajak tidak perlu dikenakan sanksi sebesar
Rp 100.000,- untuk Wajib Pajak pribadi dan Rp 1.000.000 untuk Wajib Pajak badan.
5. Indikator Responsivitas