dan sekaligus sebagai pemeran aktif dalam suatu kedudukan atau peranan tertentu di masyarakat.
Menurut samudera 2004:6 bahwa dalam melakukan sosialisasi perlu adanya strategi dan metode yang tepat yang dapat diaplikasikan dengan baik,
yaitu : publikasi, kegiatan, pemberitaan, keterlibatan komunitas, pencantuman identitas, dan pendekatan pribadi.
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan beberapa pengertian pokok sosialiasi sebagai berikut:
1 Sosialisasi adalah proses yang berlangsung sepanjang hidup manusia.
2 Dalam sosialisasi terjadi saling mempengaruh antara individu beserta segala
potensi kemanusiaan masyarakat beserta kebudayaannya. 3
Melalui proses sosialisasi individu menyerap pengetahuan, kepercayaan nilai – nilai norma, sikap dan keterampilan – keterampilan dari budaya
masyarakatnya. 4
Hasil sosialisasi adalah berkembangnya kepribadian seseorang menjadi suatu pribadi yang unik, sedangkan kebudayaan masyarakat juga terpelihara dan
berkembang melalui proses sosialisasi.
b. Dimensi Sosialisasi Perpajakan
Dampak dari adanya beberapa perubahan dalam undang - undang perpajakan mengharuskan Direktorat Jendral Pajak untuk melakukan sosialisasi
perpajakan dan juga turut membantu masyarakat dalam memahami peraturan pajak terbaru. Dengan kegiatan sosialisasi perpajakan diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan perpajakan bagi semua Wajib Pajak,
membangun kesadaran membayar dan melaporkan kewajiban.
Dalam Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-98PJ.2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Laporan Kegiatan Penyuluhan Perpajakan Unit
Vertikal di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak, disebutkan bahwa upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang hak kewajiban
perpajakannya harus terus dilakukan karena beberapa alasan, antara lain: 1
Program ekstensifikasi yang terus menerus dilakukan Direktorat Jenderal Pajak diperkirakan akan menambah jumlah Wajib Pajak Baru yang
membutuhkan sosialisasipenyuluhan; 2
Tingkat kepatuhan Wajib Pajak terdaftar masih memiliki ruang yang besar untuk ditingkatkan;
3 Upaya untuk meningkatkan jumlah penerimaan pajak dan meningkatkan
besarnya tax ratio; 4
Peraturan dan kebijakan di bidang perpajakan bersifat dinamis. Dalam rangka mencapai tujuannya, maka kegiatan sosialisasi atau
penyuluhan perpajakan dibagi ke dalam 3 tiga fokus, yaitu: 1
Kegiatan sosialisasi bagi calon Wajib Pajak bertujuan untuk membangun awareness tentang pentingnya pajak serta menjaring Wajib Pajak baru.
2 Kegiatan sosialisasi bagi Wajib Pajak baru bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman dan kepatuhan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya, khususnya bagi mereka yang belum menyampaikan SPT dan belum
melakukan penyetoran pajak untuk yang pertama kali.
3 Kegiatan sosialisasi bagi Wajib Pajak terdaftar bertujuan untuk menjaga
komitmen Wajib Pajak untuk terus patuh. Aspek yang akan diperoleh dari penyampaian informasi perpajakan yang
dilakukan pemerintah akan sangat mempengaruhi kesadaran Wajib Pajak dalam membayar pajak, Soekanto, 2002 antara lain:
1 Waktu
Dalam mensosialisasikan pajak Ditjen Pajak dapat menggunakan waktu di setiap kesempatan yang ada, baik dengan mengunjungi ke masing – masing
rumah atau tempat uaha, maupun saat Wajib Pajak sendiri datang ke kantor pajak setempat.
2 Media yang digunakan
Media informasi tentang pajak bersumber dari media massa, namun media luar ruang juga menjadi sumber informasi pajak yang diperhatkan
masyarakat, maka sebaiknya media informasi lebih banyak digunakan dalam sosialisasi perpajakan.
3 Bentuk Sosialisasi
Bentuk sosialisasi berupa penyampaian materi sosialisasi kepada masyarakat harus lebih ditekankan pada manfaat pajak, manfaat Nomor Pokok Wajib
Pajak dan pelayanan pajak dimasing – masing unit. Sosialisasi yang dilakukan kepada masyarakat melalui seminar, diskusi, serta penyuluhan.
4 Informasi yang disampaikan
Kualitas informasi yang disampaikan sebaiknya menggunakan bahasa yang sesederhana mungkin dan bukan bersifat teknis, sehingga informasi tersebut
dapat diterima dengan baik.
c. Tugas Tim Sosialisasi