e. Perpanjangan Waktu Penyampaian Surat Pemberitahuan
1 Pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan disampaikan dalam bentuk
formulir kertas hard copy atau dalam bentuk data elektronik yang dihasilkan dari aplikasi yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak
2 Pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan dibuat secara tertulis dan
disampaikan ke KPP sebelum batas waktu penyampaian berakhir, dengan dilampiri:
a Perhitungan sementara pajak terutang dalam 1 tahun pajak yang batas
waktu penyampaiannya diperpanjang; b
Laporan keuagan sementara; dan c
Surat Setoran Pajak SSP sebagai bukti pelunasan kekurangan pembayaran pajak terutang.
3 Pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan Wajib Pajak ditandatangani
Wajib Pajak atau Kuasa Wajib Pajak. 4
Jika ditandatangani Kuasa, SPT Tahunan harus dilampiri surat kuasa khusus.
5 Pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan dapat dengan cara:
a Langsung;
b Melalui Pos dengan bukti pengiriman surat;
c Cara lain:
- Melalui jasa ekspedisi atau kurir dengan bukti pengiriman surat;
atau -
e-filling melalui ASP
6 Penyampaian pemberitahuan perpanjangan akan diberikan tanda
penerimaan surat atau bukti penerimaan elektronik 7
Pemberitahuan perpanjangan yang tidak memenuhi ketentuan dianggap bukan peberitahuan perpanjangan SPT Tahunan dan
Direktur Jenderal Pajak wajib memberitahukan kepada Wajib Pajak. Suandy: 2008
f. Sanksi Keterlambatan Penyampaian Surat Pemberitahuan
Apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan atau melebihi batas waktu perpanjangan penyampaian SPT, maka
akan dikenakan sanksi administrasi berupa denda. Besarnya denda adalah: 1
Sebesar Rp 500.000,00 lima ratus ribu rupiah untuk Surat Pemberitahuan Masa PPN;
2 Sebesar Rp 100.000,00 seratus ribu rupiah untuk Surat Pemberitahuan
Tahunan PPh Orang Pribadi 3
Sebesar Rp 1.000.000,00 satu juta rupiah untuk Surat Pemberitahuan Tahunan PPh Badan. Suandy: 2008
g. Mekanisme Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan
Direktorat Jenderal Pajak DJP telah menerbitkan peraturan terbaru terkait dengan proses penyampaian SPT Tahunan. Peraturan ini adalah Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-26PJ2012 tentang Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan, yang berlaku terhitung mulai 1 Januari 2013.
Berdasarkan sumber Ditjen Pajak, peraturan tersebut mencabut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-48PJ2011 berlaku sejak 30 Desember
2011 tentang perubahan kedua Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 19PJ2009 tentang Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan.
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-26PJ2012 mengatur bagaimana cara wajib pajak WP menyampaikan SPT Tahunan. Ada empat cara
penyampaian SPT Tahunan yang diatur dalam peraturan ini, yaitu: 1
Secara Langsung Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan secara langsung dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu: -
Melalui Tempat Pelayanan Terpadu Penyampaian SPT Tahunan harus disampaikan di TPT KPP tempat WP
terdaftar dalam hal SPT Tahunan LB, SPT Tahunan pembetulan, SPT Tahunan yang disampaikan setelah batas waktu penyampaian SPT,
danatau SPT Tahunan dalam bentuk e-SPT. -
Melalui Pojok pajakmobil pajakdropbox di mana saja Yang dapat disampaikan melalui Pojok pajakmobil pajakdropbox
dimana saja adalah untuk SPT Tahunan selain: SPT Tahunan LB, SPT Tahunan pembetulan, atau SPT Tahunan yang disampaikan setelah
batas waktu penyampaian SPT. Penyampaian SPT Tahunan secara langsung dilakukan tidak dalam amplop atau kemasan lainnya.
2 Melalui pos dengan bukti pengiriman surat ke KPP tempat WP terdaftar
Penyampaian SPT Tahunan melalui pos dilakukan dalam amplop tertutup yang telah dilekati lembar informasi amplop SPT Tahunan format terlampir
yang berisi data sebagai berikut: -
Nama Wajib Pajak -
NPWP -
Tahun Pajak -
Status SPT NihilKurang BayarLebih Bayar -
Jenis SPT SPT TahunanSPT Tahunan Pembetulan Ke-... -
Perubahan Data AdaTidak Ada -
Nomor Telepon -
Pernyataan -
Tanda Tangan WP
3 Melalui perusahaan jasa ekspedisi atau kurir dengan bukti pengiriman surat ke
KPP tempat WP terdaftar. Penyampaian SPT Tahunan melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa
kurir dilakukan dalam amplop tertutup yang telah dilekati lembar informasi amplop SPT Tahunan yang berisi data sebagai berikut:
- Nama Wajib Pajak
- NPWP
- Tahun Pajak
- Status SPT NihilKurang BayarLebih Bayar
- Jenis SPT SPT TahunanSPT Tahunan Pembetulan Ke-...
- Perubahan Data AdaTidak Ada
- Nomor Telepon
- Pernyataan
- Tanda Tangan WP.
4 E-filling melalui website DJP www.pajak.go.id atau penyedia jasa ASP.
5. Kepatuhan Wajib Pajak