Persaingan Antar Penghuni Bentuk Interaksi Yang Merusak Hubungan Diantara Para Penghuni

masih bisa pihak pengelola untuk menyelesaikannya akan dibantu dan apabila tidak bisa pada tahap pengelola maka jalan satu-satunya yaitu dipersilahkan ditempuh pada pihak yang berwenang dalam hal ini yaitu pihak kepolisian.

4.7 Bentuk Interaksi Yang Merusak Hubungan Diantara Para Penghuni

Suatu interaksi yang terjadi di dalam masyarakat ada yang sifatnya merusak hubungan penghuni RuSuNaWa sehingga menimbulkan adanya konflik. Dalam hal ini setiap para penghuni yang di RuSuNaWa mempunyai andil untuk mempengaruhi lingkungan disekitarnya. Di RuSuNaWa Kota Tebing Tinggi interaksi yang terjadi di dalamnya bersifat merusak hubungan diantara para penghuni RuSuNaWa. Adapun bentuk-bentuk interaksi yang ada di dalam masyarakat yang tinggal di RuSuNaWa sebagai berikut:

4.7.1 Persaingan Antar Penghuni

Persaingan adalah suatu perjuangan dari pihak-pihak untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu ciri dari persaingan adalah perjuangan menyingkirkan pihak lawan itu dilakukan secara damai atau secara fair play, artinya selalu menjunjung tinggi batas-batas yang diharuskan Taneko 1990:121. Di RuSuNaWa Kota Tebing Tinggi sudah pasti adanya suatu persaingan yang terjadi diantara para penghuni. Persaingan yang dilakukan guna memenuhi tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Eka lk, 37 tahun sebagai berikut: “Persaingan penghuni di RuSuNaWa bisa dilihat dalam aspek ekonomi salah satunya, di RuSuNaWa ini awalnya dahulu mempunyai dua kios kedai untuk berbelanja serta beberapa tempat makan. Kondisinya saat ini hanya menyisakan satu kedai dan satu tempat makan saja. Kedan dan tempat makan yang hilang dikarenakan kalah dalam persaingan ekonomi, mereka mengalami kerugian hingga akhirnya tidak berdagang lagi. Pada kedai yang saat ini masih ada memang pemiliknya terkesan ramah dan banyak mengenal para penghuni yang ada di RuSuNaWa, wajar saja karena dia telah berdagang dari awal di RuSuNaWa hingga akhirnyapun dia menempati hunian RuSuNaWa juga. Kedekatan dengan penghuni membawa rezeki.” Melihat dari kejadian tersebut bahwa persaingan dalam aspek ekonomi yang terjadi diantara pedagang yang menempati hunian RuSuNaWa jelas akan menyisihkan satu persatu lawannya dan pemenangnya sudah pasti sangat senang bisa menguasai usahanya di lingkungan RuSuNaWa. Hal tersebut sah-sah saja karena mereka bersaing tanpa ada melanggar peraturan yang berlaku atau merugikan pihak-pihak lain. Persaingan juga terjadi dalam aspek sosial yang ada di lingkungan hunian RuSuNaWa, setiap penghuni ingin selalu menampilkan kemewahannya dengan berbagai pernak-pernik yang dia miliki. Memberi pandangan ke orang lain bahwa statusnya dia berada di atas. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Edi lk, 32 tahun sebagai berikut : “Kebiasaan penghuni di RuSuNaWa terutama di Blok B ini luar biasa menarik, abang katakan begitu karena bila diperhatikan perempuan-perempuan disini kalau berpakaian dan dandan kelewat batas mau jalan atau keluar rumah aja gayanya macem artis. Bibir dikasih lipstik merah kurang merah, pokoknya macem orang konglomerat. Bisa dikatakan biar di rumah tidak punya apa-apa, yang penting tampilan harus cantik. Abang taunya karena dia itu tetanggaan, kebiasaannya asik cemburu aja misalnya tetangganya beli sesuatu maka dia harus beli itu juga. Pokoknya tidak mau kalah lah sama para penghuni lainnya dalam hal gaya hidup.” Dalam berbagai persaingan yang ada di RuSuNaWa yang menarik yaitu bahwa sifat tidak mau mengalah atas kepemilikan orang lain, kalau bisa mereka harus sama dengan tetangganya padahal kemampuan ekonomi tidaklah mencukupi. Mereka cenderung memaksakan kehendak untuk bisa dinilai orang lain dengan anggapan mereka orang yang berada dan statusnya ingin lebih dihargai. Persaingan-persaingan yang berbagai macamnya tentunya bisa menciptakan suatu semangat dimana penghuni berlomba untuk jadi pemenang.

4.7.2 Kontravensi Dalam Mencapai Tujuan