Rasa Aman Dan Nyaman Yang Diperoleh Penghuni

tanggapan miring ketika sedang berinteraksi dengan masyarakat di luar hunian RuSuNaWa. Banyak orang yang bertanya kenapa mereka mau bertempat tinggal di RuSuNaWa, mengingat bagi mereka hunian tersebut jauh dari rasa aman. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Edi lk, 32 tahun sebagai berikut: “Orang yang menetap di RuSuNaWa juga memperoleh beberapa tanggapan dari masyarakat luar, tak jarang tanggapan bernada miring yaitu di RuSuNaWa bukan rumah hunian keluarga melainkan tempat tinggal istri simpanan. Hal demikian tidaklah heran karena dahulu ada kedapatan istri simpanan di RuSuNaWa.”

4.3.3 Rasa Aman Dan Nyaman Yang Diperoleh Penghuni

Setiap manusia tentunya akan membutuhkan rasa aman dan nyaman agar dapat menjalani hidupnya dengan baik. Kebutuhan tersebut sangat penting bagi setiap manusia di dalam kesehariannya beraktivitas di lingkungan sosialnya. Lingkungan sosial yang tertata baik menciptakan suatu rasa aman dan nyaman bagi para masyarakat yang menempati suatu tempat. Pada dasarnya suatu tempat tinggal hunian untuk setiap individu harus memenuhi kriteria rasa aman dan nyaman, akan tetapi banyak hal yang bisa mempengaruhinya misalnya suatu kekurangan tinggal di hunian tertentu. Dalam hal ini RuSuNaWa yang merupakan suatu hunian yang diperuntukkan bagi masyarakat ekonomi rendah miskin, merupakan akses untuk memperoleh hunian rumah yang layak huni dengan harga sewa yang terjangkau. Dengan berbagai macam karakter latar belakang para penghuni yang tinggal di RuSuNaWa menciptakan suatu keadaan yang bisa mempengaruhi lingkungan lokasi hunian itu sendiri. Berbagai hal bisa saling terhubung memberikan pengaruh antara individu yang satu dengan yang lainnya yang berada di RuSuNaWa di dalam kesehariannya selama proses interaksi terjalin. Selama menjadi penghuni di RuSuNaWa tentunya setiap orang yang menempatinya mempunyai penilaian tersendiri atas suatu rasa aman dan nyaman di RuSuNaWa. Ada yang memberikan penilaian bahwa tinggal di hunian RuSuNaWa tidak memberikan rasa nyaman dan aman, karena ada beberapa kekurangan di RuSuNaWa dan keamanan yang diterapkan sering sekali di langgar para penghuni RuSuNaWa itu sendiri. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Novita pr, 34 tahun sebagai berikut “Menurut Ibu Novita selama menempati RuSuNaWa ada beberapa kekurangannya yaitu kerusakan bangunan yang ditinggalkan oleh penghuni sebelumnya, lingkungan tidak nyaman dikarenakan kotor akibat sering buang sampah sembarangan dan sering ada keributan antar penghuni. Keributan antar penghuni lebih sering terjadi di Blok B sedangkan Blok A relatif aman. Diperlukan suatu perbaikan di RuSuNaWa menyangkut beberapa hunian yang tidak layak dihuni karena bocor, kesadaran akan menjaga lingkungan yang bersih sangat minim contohnya saja sampah berserakan disembarang tempat. Pengelola sendiri memberikan keamanan yang cukup dengan adanya security yang bertugas menjaga lokasi hunian RuSuNaWa, akan tetapi beberapa penghuni sering melanggar peraturan yang ada.” Hubungan antar penghuni yang ada di RuSuNaWa juga mempengaruhi bagaimana rasa aman dan nyaman. Beberapa hal yang terjadi menyangkut perselisihan antar tetangga di RuSuNaWa menimbulkan kesan tidak harmonisnya para penghuni RuSuNaWa. Keamanan telah diterapkan akan tetapi juga pernah terjadi peristiwa pencurian barang para penghuni RuSuNaWa. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ruslan lk, 31 tahun sebagai berikut: “Tinggal di RuSuNaWa tidak cukup nyaman, walaupun ada keamanan berupa penjagaan oleh petugas keamanan, tapi masalah yang paling sering terjadi yaitu hubungan antar bertetangga kurang harmonis. Kejadian hubungan antar tetangga yang kurang harmonis contohnya pada malam hari yang seharusnya orang beristirahat tapi malah dari tetangga sebelah timbul suara ribut, seringkali terdengar suara musik dan kegaduhan antar tetangga. Penjagaan Keamanan dengan adanya pemeriksaan bagi para tamu yang datang ke RuSuNaWa. Akan tetapi walaupun telah dilakukan pemeriksaan, dahulu juga pernah ada peristiwa kehilangan kendaraan sepeda motor lebih dari tiga kali. Saat ini tidak ada lagi pemeriksaan, karena ada warga penghuni yang protes.” Fasilitas yang telah disediakan pengelola RuSuNaWa dalam hal melengkapi kebutuhan di hunian tersebut juga mengalami suatu perubahan kondisi, yang mana saat ini beberapa fasilitas telah mengalami kerusakan. Dari pihak pengelola dan pihak penghuni belum bisa memanfaatkan fasilitas tersebut secara efektif dan efisien. Perilaku para penghuni yang suka berbuat sesuka hatinya dan cenderung melanggar peraturan sering terjadi. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Arif lk, 61 tahun sebagai berikut: “Perihal kenyamanan bapak katakan tidak terlalu nyaman, alasannya warga disini tahunya hanya menempati tanpa menjaga fasilitas dan lingkungan yang ada. Peraturan yang berlaku pun tidak bisa berjalan seutuhnya, banyak terjadi pelanggaran, banyak juga fasilitas yang mengalami kerusakan tanpa adanya perbaikan dari pihak pengelola. Kebersihan masalah utama yang ada di Blok B ini yang bapak tempati. Blok B ini terkenal sebagai sarangnya orang-orang jahat, kotor suka buang sampah sembarangan, tanpa rasa segan melempar sampah ke lantai bawah dan suka melawan ke pihak pengelola.” Ada juga penghuni yang tinggal di RuSuNaWa berpendapat bahwa hunian RuSuNaWa kurang layak untuk ditempati, beberapa kekurangan yang tidak diperhatikan oleh pengelola mengakibatkan kurangnya rasa nyaman dan aman. Terlebih lagi harapannya perlunya adanya kepala lingkungan di RuSuNaWa seperti yang terdahulu. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Edi lk, 32 tahun sebagai berikut: “Bicara tentang keuntungan dan kerugian selama tinggal disini, banyak ruginya sepertinya. Biaya sewa murah itulah dikatakan keuntungan, selebihnya banyak ruginya yang bermacam- macam. RuSuNaWa ini anggapan bapak tidak layak untuk anak, mengapa demikian karena terlalu berbahaya kondisi bangunan secara fisik contohnya jendela tanpa jerjak, pagar pembatas tiap lantai rendah. Dahulu sempat ada kecelakaan anak kecil jatuh dari jendela yang tanpa jerjak itu, untungnya saja dia jatuh lalu tersangkut di lantai hunian di bawah. Orang tua banyak yang cemas apabila mempunyai anak kecil yang tidak mengerti. Hunian di Blok B serasa seperti kandang kambing, joroknya minta ampun karena para penghuni suka-sukanya buang sampah. Pengelola juga memberikan pelayanan keamanan dengan adanya pos security yang disediakan, hanya saja tidak berjalan secara efektif. Kejadiannya sering orang yang bertugas tidak ada di tempat, dan tak jarang ada juga kejadian kehilangan kendaraan bermotor. Adanya petugas security juga tidak bisa menjamin rasa aman. Harapannya security bisa berpihak pada penghuni, bila ada yang memberikan pengaduan ya di tindak lanjuti. Hal yang tak kalah penting perlunya kepala lingkungan karena dulunya RuSuNaWa ini punya kepling tersendiri, namun saat ini RuSuNaWa sudah tergabung dalam lingkungan 4.” Berdasarkan kesimpulan dari wawancara yang telah dilakukan, banyak para penghuni RuSuNaWa yang menyatakan bahwa tinggal di hunian RuSuNaWa tidak seutuhnya dalam kondisi aman dan nyaman melainkan mereka harus menerima kondisi tersebut karena sudah tidak ada pilihan lain. Konsekuensi yang diterima dari hunian RuSuNaWa itu diterima oleh para penghuni, walaupun banyak terdapat kekurangan dalam hunian tersebut tetapi itu dijadikan pilihan yang utama karena harga sewa yang murah jauh dari uang sewa rumah di tempat lain. Mengingat bahwa taraf ekonomi para penghuni RuSuNaWa merupakan dalam golongan rendah maka mereka harus sebisa mungkin untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. 4.4 RuSuNaWa Blok A dan Blok B 4.4.1 Satu Tempat Hunian RuSuNaWa Berbeda Suasana