yang baru menempati hunian tersebut maka hanya memperoleh kabar bahwa dahulunya ada kegiatan itu namun saat ini sudah tidak ada lagi.
Pada awal kegiatan itu diadakan pengelola juga menyambut baik dari niatan para penghuni di RuSuNaWa untuk mengadakannya, dan sering juga
pengelola memberikan anjuran kepada setiap para penghuni untuk ikut berpartisipasi. Sambutan positif hanya didapat dari penghuni yang ada di Blok A.
4.6 Bentuk Interaksi Yang Mempererat Hubungan Di Antara Para
Penghuni
Suatu interaksi yang terjadi di dalam masyarakat ada yang sifatnya mempererat hubungan ada juga yang bersifat merusak hubungan sehingga
menimbulkan adanya konflik. Dalam hal ini setiap para penghuni yang di RuSuNaWa mempunyai peran ikut serta dalam menciptakan suasana yang
harmonis dalam menjalankan aktivitasnya. Di RuSuNaWa Kota Tebing Tinggi interaksi yang terjadi di dalamnya bersifat mempererat hubungan diantara para
penghuni RuSuNaWa. Adapun bentuk-bentuk interaksi yang ada di dalam masyarakat yang tinggal di RuSuNaWa sebagai berikut:
4.6.1 Kesadaran Pentingnya Kerjasama Bersifat Sukarela
Kerjasama merupakan suatu usaha bersama individu maupun kelompok untuk tujuan yang sama. Kerjasama terbentuk karena para penghuni yang ada di
RuSuNaWa menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama sehingga sepakat untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama.
Kerjasama yang terjadi di RuSuNaWa adanya suatu kegiatan saling membantu
para penghuni lain maupun pihak pengelola. Adapun kerjasama yang sering terjadi di RuSuNaWa ini seperti misalnya bergotong royong, bekerjasama
menyelenggarakan acara kegiatan sosial salah satunya perayaan hari kemerdekaan diperingati setiap tahunnya. Semua penghuni di RuSuNaWa membantu secara
sukarela tanpa meminta imbalan. Adapun bentuk-bentuk kerjasama yang bersifat sukarela sebagai berikut:
1. Gotong Royong Sebagai Rutinitas Bulanan
Gotong royong merupakan suatu bentuk kerjasama yang terjadi di hunian RuSuNaWa Kota Tebing Tinggi. Dalam hal ini gotong royong yang dilakukan
oleh para penghuni akan berdampak positif bagi penghuni yang ada di RuSuNaWa itu sendiri. Gotong royong selain sebagai suatu kegiatan untuk
membersihkan lingkungan seperti halnya membuat rapi lingkungan hunian, mengkontrol saluran parit, membersihkan sampah disekitar ruang terbuka
RuSuNaWa dan kegiatan gotong royong juga merupakan kegiatan yang menyatukan para penghuni yang tinggal di RuSuNaWa beserta pihak pengelola.
Gotong royong di RuSuNaWa biasanya dipimpin oleh kepala RuSuNaWa atau yang mewakili dari pihak pengelola untuk kegiatan gotong royong memperbaiki
dan menata secara cantik ruang terbuka yang ada seperti taman yang memiliki arena bermain, bergotong royong mempersiapkan kegiatan-kegiatan 17 Agustus
dan lain-lain. Kepala RuSuNaWa ataupun pihak pengelola lainnya mengajak seluruh penghuni yang ada di RuSuNaWa Kota Tebing Tinggi. Biasanya
pengelola mensosialisasikan akan diadakannya kegiatan gotong royong tersebut seminggu sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan. Dengan begitu penghuni di
RuSuNaWa Kota Tebing Tinggi akan mempersiapkan alat-alat seperti cangkul, sapu, serokan sampah, babat, parang, serta tenaga untuk kegiatan gotong royong
tersebut. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Eka lk, 37 tahun sebagai berikut: “Kalau sudah tiba waktunya kegiatan gotong royong di
RuSuNaWa, seperti biasa para penghuni telah mempersiapkan diri dengan berbagai perbekalan alat yang bisa membantu
dalam kegiatan tersebut. Abang sudah lama tinggal di RuSuNaWa ini dari awal beroperasi, jadi abang sudah terbiasa
melakukannya. Gotong royong ini biasa dilakukan pada hari minggu pagi ataupun adanya persiapan untuk kegiatan tertentu.
Maka ramai-ramai warga penghuni RuSuNaWa ikut serta membantu misalnya dengan merapikan kondisi taman dengan
memotong rumput, membersihkan parit, dan tidak ketinggalan mengumpulkan sampah di sekitar lingkungan RuSuNaWa untuk
dibuang atau dibakar.”
Hal ini diperjelas oleh Yusni lk, 38 tahun sebagai berikut : “Selama berlangsungnya kegiatan gotong royong penghuni
RuSuNaWa bahu membahu dengan penghuni lainnya untuk bekerja sama dalam mengerjakan tugas masing yang telah di
bagi. Ada yang mengerjakan untuk membersihkan segala sampah yang berada di sekitar lingkungan RuSuNaWa,
merapikan tanaman dengan cara memotong rumput dan memotong dahan pohon yang telah tidak teratur serta ada juga
yang membersihkan aliran parit demi lancarnya jalan air kotor. Pihak pengelola juga ikut andil dalam kegiatan tersebut. Peran
ibu-ibu yang ada di RuSuNaWa juga tidak bisa dianggap sepele, para ibu membantu dengan menyiapkan makanan cemilan serta
minuman untuk para penghuni yang sedang melaksanakan gotong royong. Terkadang juga sesekali anak-anak kecil juga
turut membantu walaupun dalam waktu yang singkat.”
Berdasarkan hasil wawancara dengan kedua informan di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan gotong royong yang terjadidi RuSuNaWa,
melibatkan para penghuni tersebut. Disini dapat di lihat bahwa kegiatan gotong royong tersebut merupakan suatu wadah di mana seluruh penghuni RuSuNaWa
Kota Tebing Tinggi dapat berkumpul dan membaur dalam suatu kegiatan. Di
dalam kegiatan gotong royong yang terjadi di hunian RuSuNaWa akan menciptakan interaksi yang membuat hubungan antar penghuni bisa terjalin.
Kondisi pada saat diadakannya gotong royong di hunian RuSuNaWa tak jarang pula banyak penghuni yang berhalangan hadir. Bagi para warga yang tidak
dapat hadir atau tidak ada perwakilan dari keluarganya mereka biasanya mempunyai kesibukan dan warga biasanya memakluminya. Tetapi jika selama
setiap ada kegiatan gotong royong selalu tidak datang maka patut diduga bahwa penghuni RuSuNaWa tersebut berniat untuk tidak mengikuti kegiatan gotong
royong. Sebuah gambaran dimana adanya perbedaan partisipasi dalam melaksanakan kegiatan gotong royong oleh para penghuni yang berada di
RuSuNaWa Blok A dan Blok B. Para penghuni RuSuNaWa di Blok A lebih tanggap dalam hal kegiatan untuk kepentingan bersama seperti halnya kegiatan
gotong royong, sedangkan kondisi pada penghuni di Blok B banyak tidak ikut. Dalam kondisi sesekali tidak ikut masih bisa dimaklumi apabila ada kegiatan
penting lainnya oleh para penghuni, akan tetapi kalau sudah biasa tidak mengikuti dan penghuni juga sedang berada di RuSuNaWa maka patut untuk dipertanyakan.
Padahal selaku pengelola juga telah mengingatkan kepada seluruh penghuni untuk ikut membantu, namun banyak juga yang tidak berpartisipasi. Dominan penghuni
yang seperti itu ada di hunian RuSuNaWa blok b. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Dedek lk, 32 tahun sebagai berikut :
“Melihat dari kegiatan yang telah dilaksanakan masa lampau, adanya suatu perubahan keikutsertaan para penghuni dalam
bergotong royong di lingkungan RuSuNaWa. Dahulunya semua penghuni bisa membaur dengan penghuni lainnya untuk bekerja
sama, namun lambat laun kondisinya berbeda bila melihat saat ini kegiatan gotong royong itu berlangsung. Dominan yang ikut
serta dalam gotong royong adalah para penghuni di Blok A saja yang melaksanakannya. Perwakilan dalam gotong royong dari
hunian di Blok B sangat minim. Padahal saya selaku pengelola dan juga yang bertempat tinggal di RuSuNaWa telah
memberikan informasi langsung ke penghuni lainnya serta memberikan informasi lewat selebaran kertas. Jadi hal yang
diluar nalar apabila para penghuni yang tidak datang itu tidak mendapatkan informasi bahwa adanya kegiatan gotong royong.
Saat ini apabila dibuat gotong royong, orang yang ikut hanya itu-itu saja paling banyak ikut dari Blok A dan beberapa orang
dari Blok B. Kejadian yang membuat takjub yaitu pada saat gotong royong dilaksanakan, banyak juga penghuni yang
berlalu lalang keluar masuk lingkungan hunian RuSuNaWa, apa mereka tidak sadar melihat lagi ada kerja bersih-bersih. Namun
mereka pada tidak memperdulikannya. Saya sendiri melihat kondisi ini sangat heran. Tetapi apabila dilihat secara fisik atau
kasat mata memang sangat berbeda antara hunian Blok A dan Blok B yang huniannya berantakan kotor sehingga menciptakan
suasana kumuh. Pada Blok A individu yang ada gampang untuk diarahkan dibandingakan di Blok B yang suka melanggar
aturan.”
Berdasarkan dari keterangan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kegiatan gotong royong yang ada di hunian RuSuNaWa Kota Tebing Tinggi
dilaksanakan oleh para penghuni, walaupun tidak secara keseluruhan para penghuni mau ikut berpartisipasi di dalamnya. Dampak positif di RuSuNaWa
dengan adanya kegiatan tersebut selain untuk menjaga kondisi lingkungan tempat tinggal para penghuni, juga memberikan rasa nyaman dikarenakan lingkungannya
bisa bersih dan rapi. Akan tetapi yang tidak kalah pentingnya kegiatan tersebut bisa dijadikan wadah untuk melebur menjadi satu dengan para penghuni lainnya
di RuSuNaWa. Mereka bisa bersatu untuk tujuan yang sama yaitu membuat lingkungan hunian RuSuNaWa bersih dan rapi. Terlepas dari para penghuni di
Blok B yang sedikit peran serta dalam kegiatan gotong royong, pengelola sudah berupaya memberikan informasi kepada masing-masing penghuni dan membuat
selebaran yang ditempel pada dinding setiap lantai hunian. Semuanya dikembalikan pada individu masing-masing untuk menentukan pilihan.
2. Bersama-sama mensukseskan acara kegiatan massal
Kegiatan-kegiatan yang sifatnya untuk umum serta tentunya bisa bermanfaat bagi para penghuni RuSuNaWa, untuk melaksanakannya dibutuhkan
peran serta bantuan dari semua pihak termasuk penghuni maupun pengelola RuSuNaWa. Kegiatan itu tentunya jauh hari telah dibuat perencanaan untuk
dilaksanakan, setiap individu atau kelompok bisa menyampaikan keinginannya untuk membuat suatu kegiatan yang bermanfaat bagi penghuni RuSuNaWa
lainnya dengan catatan kegiatan tersebut telah disepakati bersama oleh penghuni lainnya dan pengelola. Semakin banyak kegiatan yang diadakan dalam rangka
memberi manfaat kepada penghuni RuSuNaWa tentunya sangat baik, namun semua juga tidak terlepas dari keterlibatan dukungan dari semua penghuni
RuSuNaWa. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Yusni lk, 38 tahun sebagai berikut :
“Untuk membuat suatu kegiatan yang sifatnya bagi seluruh penghuni biasanya diadakan pembicaraan antara penghuni dan
pengelola, pihak penghuni selaku koordinator dan pengelola yang memberikan izin untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Hal yang lain yaitu apabila kegiatannya seperti gotong royong biasanya langsung rekomendasi dari pihak pengelola, pengelola
mensosialisasikan bahwasannya akan dilaksanakan kegiatan gotong royong.”
Ketika telah dipersiapkan rencana kegiatan yang akan dilakukan maka para penghuni yang ada di RuSuNaWa diberikan informasinya dan tentunya
mohon kerjasama peran serta untuk melancarkan kegiatan tersebut. Biasanya ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan pada setiap tahunnya, namun apabila
kegiatan itu menemui hambatan maka akan dipertimbangkan untuk bisa tidak dilaksanakan. Beberapa kegiatan tersebut meliputi perayaan hari besar umat
muslim dan perayaan hari kemerdekaan Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal
17 Agustus. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Jenal lk, 59 tahun sebagai berikut :
“Biasa juga ada kegiatan tahunan seperti acara 17 Agustus 1945, Maulid Nabi, Isra Miraj maka akan diadakan gotong
royong untuk mempersiapkan acara itu. Pengelola memberikan himbauan untuk mengajak penghuni RuSuNaWa membantu
selama proses persiapan dan melaksanakan kegiatan itu sampai selesai. Biasanya dilakukan persiapan mulai di diskusikan 2
minggu sebelum acara, sehingga akan menghasilkan kesepakatan bersama. Acara kegiatan yang membutuhkan
perhatian lebih yaitu pada saat memperingati kemerdekaan RI”
Pada saat perayaan hari kemerdekaan RI yang diperingati tepat pada tanggal 17 Agustus, maka akan nampak sekali kesibukan para warga hunian
RuSuNaWa menyambut hari itu. Dalam acara itu keseluruhan penghuni RuSuNaWa bisa merasa senang dengan adanya berbagai perlombaan yang akan
diselenggarakan oleh panitia pelaksana, yang ikut dalam perlombaan tersebut sangat beragam bisa diikuti oleh semua umur. Anak-anak yang tinggal di
RuSuNaWa sangat antusias mengikuti perlombaannya, bahkan jauh hari sebelum akan diadakannya perlombaan mereka sudah heboh. Dalam kegiatan hari
kemerdekaan ini diperlukan persiapan yang matang guna acara tersebut bisa berlangsung secara meriah. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Eka lk, 37
tahun sebagai berikut : “Kegiatan 17Agustus yang dilaksanakan tahun ini suasananya
meriah dan membuat heboh para penghuni RuSuNaWa. Semua orang-orang yang tinggal disini sangat antusias dan merasa
senang. Berhubung kegiatan ini dilaksanakan kembali, mengingat bahwa tahun-tahun sebelumnya terkendala
pelaksanaan perayaan 17 Agustus yang jatuh pada saat bulan puasa. Kondisi tidak memungkinkan apabila dilaksanakan bulan
puasa, karena kan juga menghargai kondisi orang yang sedang melaksanakan ibadah puasa sehingga baru saat inilah bisa
diadakan kembali. Persiapannya dilakukan dengan bertahap, tidak bisa spontanitas saja. Acara besar seperti ini banyak yang
harus dipersiapkan. Sudah tentunya ada perlombaan yang
banyak dan meriah, terutama lomba panjat pinang yang sangat menarik untuk ditonton banyak orang. Panjat pinang
merupakan perlombaan yang wajib diadakan, gelak tawa para penonton membuat keadaan semakin seru. Untuk membuat
panjat pinang itu sendiri juga memakan waktu yang panjang, penghuni yang ada di RuSuNaWa harus menebang pohon
pinang yang cocok dipakai lalu membawanya ke rusunuwa untuk disisip. Peran kerjasama sangat penting dalam kegiatan
ini. Untuk dapat mendirikan sebuah batang pohon pinang yang sudah di dekorasi sedemikian rupa memerlukan banyak orang.
Anak-anak biasanya membantu untuk membersihkan lingkungan RuSuNaWa selama proses persiapan dan peran ibu-ibu
biasanya menyediakan makanan untuk para penghuni yang telah bekerja mempersiapkan sebagai hal. Hiburannya dalam
perayaan tersebut juga memakai jasa penyanyi yang diiringi keyboard”
Dapat disimpulkan dari hasil wawancara yang telah dilakukan bahwa selama dalam prosos persiapan kegiatan itu para penghuni saling membantu dan
mengambil bagian-bagian kerjanya untuk dipertanggungjawabkan. Para penghuni sangat antusias menyambut diselenggarakannya kegiatan tersebut. Wajar saja
mengingat acara tersebut tidak diadakan tahun lalu. Mereka para penghuni RuSuNaWa bersatu dalam tujuan yang sama yaitu mensukseskan acara perayaan
hari kemerdekaan. Sifat yang dimiliki oleh penghuni RuSuNaWa suka dalam hal hiburan, dikarenakan kegiatan lain seperti itu jarang ada.
4.6.2 Toleransi Oleh Para Penghuni