berapa. Harga sewa yang ditetapkan paling murah berada di lantai paling atas dan semakin ke lantai bawah harga maka akan naik. Hal ini seperti yang diungkapkan
oleh Edi lk, 32 tahun sebagai berikut : “Pemilihan hunian di sini karena alasan harga sewa rumah
yang sangat ekonomis bagi masyarakat kecil. Pikirkan saja mana ada tempat hunian di luar ini yang murah harganya,
untuk hunian rumah ini saja setiap bulannya hanya tiga puluh ribu dan itu diluar biaya untuk listrik dan air yang dibayar
sesuai penggunaannya. Awalnya mula mengapa bisa di lantai paling atas ini dikarenakan ada keinginan agar lebih tenang,
biasanya yang di atas tenang dari pada lantai di bawahnya dan tentunya lantai paling atas ini kalau malam dingin tidak akan
kepanasan. Dengan adanya hunian rumah ini bagi bapak adalah hal yang sangat bagus untuk dapat membantu keluarga
kurang mampu.”
4.2.2 Profil Informan Pengelola Rumah Susun Sederhana Sewa RUSUNAWA
9. Muhammad Irfan Siregar
Pak Irfan merupakan salah satu pengelola yang bertugas di RuSuNaWa. Saat usia beliau 42 tahun dan telah berkeluarga. Bekerja di RuSuNaWa semenjak
Desember 2011, selama 3 tahun lebih sudah aktif sebagai pengelola di RuSuNaWa. Beliau menganut agama islam dan memiliki suku batak. Pendidikan
terakhir yang ditempuh yaitu program diploma 3 D3 dan saat ini dalam proses menempuh pendidikan selanjutnya jenjang sarjana S1. Awalnya Pak Irfan belum
di tempatkan bekerja di RuSuNaWa, melainkan di Dinas Pekerjaan Umum Dinas P.U dan status beliau sudah pegawai negeri sipil. Posisi yang ditempati beliau
mulanya kepala bagian tata usaha namun saat ini telah menempati posisi sebagai pelaksana tugas PLT kepala RuSuNaWa. Pak Irfan bertempat tinggal di luar
RuSuNaWa, alamatnya berada di Jalan Batu Bara. Kepengelolaan RuSuNaWa sendiri di bawah naungan Dinas P.U. dan Pemerintah Kota Tebing Tinggi.
Kegiatan sebagai pengelola terutama berkaitan dengan bagian tata usaha awal mulanya dan saat ini sebagai pelaksana tugas RuSuNaWa tentunya juga
tidak lepas dari tugas memberikan pelayanan yang semaksimal mungkin kepada
para penghuni. Selaku pengelola memiliki jadwal kerja rutin Hari Senin-Sabtu mulai Pukul 08.00-16.00 WIB, pengecualian untuk Hari Sabtu hanya sampai
Pukul 13.00 WIB dan Hari Minggu hanya di tempatkan petugas piket keamanan saja. Saat ini fokus tugasnya fokus kepada pemeriksaan kelengkapan data-data
para calon penghuni untuk dapat memberi izin sebagai penghuni dan tentunya harus taat pada aturan yang berlaku. Selain itu juga mengemban tugas untuk
memberi panutan kepada pengelola lainnya, karena beliau sosok kepala di hunian RuSuNaWa. Selama menjadi pengelola tentunya banyak pengalaman yang bisa
diceritakan oleh Pak Irfan, bagaimana kondisi hunian serta tingkah laku para penghuni yang tinggal di RuSuNaWa.
Pengelola memberikan himbauan aturan-aturan kepada para penghuni baik yang sudah menempati hunian ataupun yang akan berniat untuk tinggal di
RuSuNaWa dengan memenuhi syarat-syarat tertentu. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Irfan lk, 42 tahun sebagai berikut:
“Aturan yang dipakai oleh penghuni adalah aturan yang ditetapkan pihak pengelola. Beberapa persyaratan bagi para
calon penghuni yang paling utama adalah telah berkeluarga, masyarakat miskin dan memperoleh surat keterangan dari
kelurahan, serta melengkapi berkas-berkas yang dibutuhkan seperti surat permohonan, surat perjanjian, surat pernyataan
mematuhi segala peraturan dan membayar uang iuran sewa tepat waktu. Semua surat tersebut dilengkapi materai. Berkas
yang telah lengkap maka akan tinggal menunggu waktu untuk diberikan kabar bahwa ada unit RuSuNaWa yang kosong untuk
ditempati karena perlu diseleksi para calon penghuni yang akan tinggal di RuSuNaWa.”
10. Imran
Pak Imran adalah salah satu pengelola RuSuNaWa yang bertugas sebagai kepala bagian keamanan Security yang bertanggung jawab atas keamanan
hunian RuSuNaWa. Usia Pak Imran saat ini telah mencapai 42 tahun dan sudah berkeluarga. Beliau bersuku jawa dan agamanya islam. Pendidikan yang pernah
ditempuh adalah SMP. Tempat tinggal beliau berada di daerah sektor lima. Bekerja di RuSuNaWa sudah lama Pak Imran jalani, hal itu di ceritakan bahwa
sejak awal mula RuSuNaWa di operasikan beliau sudah mulai bekerja yaitu tepatnya pada awal tahun 2010 hingga saat ini dan statusnya masih honorer.
Dengan waktu selama 5 tahun lebih bekerja sebagai security di RuSuNaWa untuk memberikan rasa aman di hunian yang ditempati oleh banyak penghuni.
Dalam menjalankan tugasnya beliau juga dibantu oleh kedua anggotanya sebagai security juga, cara bekerjanya mempunyai jadwal-jadwal tertentu. Dalam
kondisi malam hari para security berjaga dengan 2 orang, sedangkan dikalau siang harinya hanya 1 orang saja. Setiap orang mengemban tugas selama 24 jam, bisa
berjaga di posko ataupun terkadang di kantor pengelola. Setelah bekerja lama di RuSuNaWa beliau paham betul unit lokasi hunian ini dari segi seluk beluk
permasalahannya, yang tak jarang dalam pelaksanaan tugasnya sering berkomunikasi dengan para penghuni ataupun pihak-pihak lain yang berkunjung
sebagai tamu ke RuSuNaWa. Kejadian pertengkaran ataupun tindakan kejahatan yang lainnya di RuSuNaWa sudah beliau alami dan juga sering untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Pertengkaran antar penghuni RuSuNaWa dan komplain sering di dapatkannya dalam menlaksanakan tugas. Dengan status
sebagai security pastinya harus banyak mengenal para penghuni yang berada di RuSuNaWa.
11. Dedek Syamhari Sihotang
Sapaan akrab beliau adalah Bang Dedek. Usianya saat ini telah 32 tahun dan sudah berkeluarga. Bang Dedek bersukukan batak dan menganut agama
islam. Pendidikan terakhir beliau adalah jenjang SMA. Dalam kesehariannya bekerja di RuSuNaWa mengurusi bagian sebagai staf iuran rumah listrik dan air.
Segala pembayaran iuran yang ada di RuSuNaWa, maka para penghuni akan berurusan dengan Bang Dedek. Beliau merupakan honorer Dinas P.U. yang di
tempatkan bekerja di RuSuNaWa. Pekerjaan ini telah dijalani beliau selama 5 tahun, tepatnya awal mula di awal tahun 2010. Pada waktu itu merupakan masa
pertama sekali RuSuNaWa di operasikan dan hanya sebatas di blok a saja dahulu yang beroperasi.
Selain bekerja di RuSuNaWa, Bang Dedek juga menjadi penghuni di RuSuNaWa. Beliau memilih untuk menempati hunian RuSuNaWa di karenakan
adanya anjuran dari dinas terkait. Dengan bertempat tinggal dan bekerja di RuSuNaWa tentunya bisa menjadikan setiap kegiatannya efektif dan efisien.
Dengan rutinya para penghuni RuSuNaWa membayar iuran bulanan tentunya Bang Dedek akan mengenal orang-orang yang menjadi penghuni RuSuNaWa dan
sering kali karena kedekatan tersebut banyak penghuni yang akrab dengan beliau. Bekerja di bagian ini juga tidak mudah sperti kelihatannya, sering kali juga
terbentur kepada para penghuni yang menunggak pembayaran dan mereka ketika di tagih iurannya banyak yang tidak terima dan cenderung merasa tidak memiliki
kesalahan. Abang sendiri tentunya mau tidak mau juga harus melaksanakan tugas untuk menagih iuran perbulannya menyangkut unit sewa rumah, listrik dan air.
Masalah-masalah di RuSuNaWa merupakan hal yang biasa di hadapinya dan beliau paham betul kondisinya karena juga menjadi penghuni di RuSuNaWa juga.
4.3 Kondisi Sosial Di Hunian RuSuNaWa Kota Tebing Tinggi
Kenyataannya manusia tidak bisa dapat hidup sendirian, sehingga manusia diharuskan untuk hidup bersama dengan orang lain untuk memenuhi
kebetuhannya. Dengan adanya jalinan hubungan kebersamaan yang membentuk kelompok manusia sehingga pada akhirnya disebut dengan masyarakat.
Masyarakat yang berada di hunian RuSuNaWa juga sama seperti masyarakat pada umumnya. Didalam masyarakat yang merupakan organisasi besar juga memiliki
organisasi-organisasi khusus yang dilahirkan untuk memenuhi kebutuhan di dalam masyarakat itu sendiri.
Hubungan sosial yang terjalin pada masyarakat hunian RuSuNaWa sifatnya sangat terbatas. Beberapa faktor yang turut mempengaruhi terbatasnya
hubungan sosial di hunian RuSuNaWa meliputi faktor pekerjaan, banyak para penghuni RuSuNaWa yang bekerja pada sektor nonformal, yang mengharuskan
bekerja tanpa waktu yang jelas dan kebanyakan mereka bekerja dari pagi hari hingga sore hari serta ada juga yang hingga malam hari. Para penghuni
RuSuNaWa yang dikategorikan ke dalam keluarga miskin, banyak juga yang berprofesi sebagai pedagang, buruh bangunan dan tukang becak. Nuansa ramai
berada pada hunian RuSuNaWa terkadang menimbulkan suatu kesemrawutan yang tidak bisa dihindarkan, kehidupan egois dan individualis sangat terasa.
Misalnya sesama tetangga yang menjadi penghuni di RuSuNaWa tidak saling kenal yang satu dengan yang lainnya, padahal hunian tersebut tidaklah mimiliki
wilayah yang luas. Kegiatan kemasyarakatan juga ada di hunian RuSuNaWa ini. Kegiatan
perwiritan bapak-bapak diadakan pada malam jumat setiap minggunya. Perwiritan
untuk ibu-ibu diadakan di hari jumat siang hari untuk setiap minggunya. Ada juga pengajian setiap malam rabu setelah sholat magrib. Dari semua kegiatan agama
yang ada tersebut kecenderungannya saat ini telah tidak aktif dilaksanakan lagi. Pergantian para penghuni yang tinggal di RuSuNaWa dan minimnya partisipasi
penghuni dalam kegiatan tersebut menyebabkan kegiatan tersebut lambat laun tidak aktif lagi. Peringatan hari besar keagamaan juga dilaksanakan seperti maulid
nabi, isra miraj. Momen pertemuan karena dilandaskan oleh kegiatan agama, hanya saja kegiatan tersebut sebagai ritual bukan substansi yang dapat
mempererat bangunan kebersamaan sesama penghuni RuSuNaWa.
4.3.1 Kehidupan di RuSuNaWa dan Hunian Sebelumnya