13
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
21
: 1
Faktor Internal faktor dari dalam diri siswa, yaitu keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa.
a Jasmani
Kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengarruhi semangat
dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai pusing misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah cipta
kognitif sehingga materi yang dipelajarinyapun kurang atau tidak berbekas.
b Rohani Psikologis
Banyak faktor yang mempengaruhi aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran, diantarantanya
tingkat kecerdasanintelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motifasi siswa.
2 Faktor Eksternal faktor dari luar siswa, yaitu kondisi lingkungan di sekitar
siswa. Terdapat 2 macam faktor ekternal. a
Lingkungan sosial Lingkungan sosisl sekolah seperti guru, para staf administrasi, dan teman-
teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Selain itu yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga
teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Dan lingkungan yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah orang
tua dan keluarga siswa itu sendiri.
21
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004, cet. ke- 3, h. 129.
14
b Lingkungan non sosial
Faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar,
keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa.
3 Faktor pendekatan belajar.
Menurut Gagne belajar dapat didiefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman, Gagne membagi
tiga perilaku yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu
22
: a
Perubahan Perilaku Untuk mengukur belajar, kita dapat membandingkan cara organisme itu
berperilaku pada waktu 1 dengan waktu 2 dalam suasana yang serupa. Bila perilaku dalam suasana serupa itu berbeda untuk kedua waktu itu, maka kita dapat
berkesimpulan bahwa telah terjadi belajar. b
Perilaku Terbuka c
Belajar dan Pengalaman
3. Kesetimbangan dan Dinamika Rotasi
a. Standar Kompetensi
Standar kompetensi pada konsep dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar adalah menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem
kontinu dalam menyelesaikan masalah. Adapun kompetensi dasar dalahm konsep ini adalah menformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum sudut, dan
momen inersia, berdasarkan hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar.
22
Ratna Willis Dahar,. Op.cit,. h. 11
15
b. Peta Konsep
Peta konsep dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar dapat dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini.
Gambar 2.1 Peta Konsep Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar
c. Uraian Materi
Dinamika rotasi adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak rotasi dengan memperhatikan penyebabnya. Dalam dinamika rotasi terdapat konsep torsi,
momen inersia, hukum kekekalan energi mekanik, momentum sudut dan kesetimbangan benda tegar. Torsi momen gaya τ adalah suatu besaran vektor
yang diperoleh dari perkalian vektor antara vektor lengan momen r dan vektor gaya F. Secara matematis dirumuskan menjadi.
23
τ = Torsi Nm F = Gaya N
r = Jarak dari poros ke titik tangkap gaya m
23
Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima, Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 2001, h. 256.
16
Perhatikan Gambar 2.2 berikut ini.
Gambar 2.2 Skema Torsi
Torsi merupakan besaran vektor, artinya selain memiliki nilai torsi juga memiliki arah. Tanda untuk menunjukkan arah torsi ditentukan berdasarkan
ketentuan sebagai berikut: a.
Torsi akan bernilai positif + jika gaya menyebabkan benda berputar searah jarum jam.
Gambar 2.3 Torsi Positif
b. Torsi akan bernilai negatif - jika gaya menyebabkan benda berputar
berlawanan arah jarum jam.
Gambar 2.4 Torsi Negatif