10
Kelemahan video di dalam penggunaannya di dalam multimedia pembelajaran:
1 Video mungkin saja kehilangan detil dalam pemaparan materi karena siswa
harus mampu mengingat detil dari scene ke scene. 2
Umumnya pengguna menganggap belajar melalui video lebih mudah dibandingkan melalui text sehingga pengguna kurang terdorong untuk lebih
aktif di dalam berinteraksi dengan materi.
13
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya Winkel, 1996:51.
14
Selain itu, hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi
guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.
15
Menurut Mustamin bahwa hasil belajar siswa dapat diketahui dengan melakukan evaluasi, yaitu mengukur dan menilai dalam hal ini adalah menilai
hasil kinerja siswa. Dengan mengukur hasil belajar, maka guru dapat mengetahui tingkat penguasaan materi pelajaran yang diajarkan dan dapat menjadi acuan bagi
guru untuk mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum
16
. Hasil belajar dapat diijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil product menuju kepada suatu perolehan akibat dilakukannya aktivitas atau proses yang mengakibatkan
berubahnya input secara fungsional. Dalam siklus input proses hasil belajar dapat dengan jelas bahwa hasil merupakan akibat perubahan oleh proses. Begitu juga
13
Nur Hadi Waryanto, Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran, FMIPA UNY, 2008, h.6.
14
Purwanto, evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011, h. 45.
15
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, h. 3.
16
Nurcholis, Implementasi Metode Penemuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Penarikan Kesimpulan Logika Matematika, Jurnal. Palu, 2013. h.32.
11
dalam kegiatan belajar mengajar, setelah mengalami belajar siswa berubah perilakunya dibanding sebelumnya.
17
Sistem Pendidikan Nasional merumuskan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikulum maupun tujuan intru ksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari
Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu
18
: 1
Ranah Kognitif Ranah kognitif meliputi kemampuan pengembangan keterampilan
intelektual knowledge dengan tingkatan-tingkatan sebagai berikut: a
Mengetahui C1, mencakup ingatan mengenai hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan, akan
digali pada saat dibutuhkan dengan cara mengingat recall atau mengenal kembali recognition.
b Memahami C2, mencakup kemampuan untuk mengkonstruk makna dan arti
dari sesuatu yang dipelajari. Kemampuan ini ditampilkan dalam bentuk menguraikan isi pokok bacaan, mengubah rumus fisika dalam bentuk yang
lain. c
Mengaplikasikan C3, mencakup penggunaan suatu prosedur untuk menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Kemampuan ini ditampilkan
dalam bentuk mengaplikasikan suatu rumus pada persoalan yang belum dihadapi.
d Menganalisis C4, mencakup kemampuan untuk menguraikan suatu
permasalahan atau objek keunsur-unsurnya dan menentukan bagaimana keterkaitan antara unsur-unsur tersebut.
e Mengevaluasi C5, mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat
mengenai suatu hal, disertai pertanggung jawaban pendapat itu, berdasarkan kriteria tertentu.
f Membuat C6, mencakup kemampuan untuk menggabungkan beberapa unsur
menjadi suatu bentuk kesatuan.
17
Nana Sudjana, Peningkatan Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2008. cet. ke-14, h.2
18
Ibid,. h.22
12
2 Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
3 Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik yaitu gerakan refleks,
keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
Ranah psikologis siswa yang terpenting ialah ranah kognitif. Ranah yang berkedudukan di otak ini, dalam perspektif psikologi kognitif ialah sumber
sekaligus pengendali ranah-ranah lainnya, yaitu ranah afektif rasa dan ranah psikomotorik karsa. Bruner menyebut pandangan tentang belajar atau
pertumbuhan kognitif sebagai konseptualisme instrumental. Pandangan ini berpusat pada dua prinsip, yaitu pengetahuan seseorang tentang alam didasarkan
pada model-model tentang kenyataan yang dibangunnya, dan kedua model-model pembelajaran semacam itu mula-mula diadopsi dari kebudayaan seseorang,
kemudian model-model itu diadaptasikan pada kegunaan bagi orang bersangkutan
19
. Persepsi seseorang tentang suatu peristiwa merupakan suatu proses
konstruktif. Dalam proses ini orang itu menyusun suatu hipotesis dengan mengubungkan data inderanya pada model yang telah disusunnya tentang alam,
lalu menguji hipotesisnya terhadap sifat-sifat tambahan dari peristiwa itu
20
19
Ratna Willis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Erlangga, 2011, h. 101.
20
Ibid,. h. 101.
13
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar