Standar Kompetensi Peta Konsep Uraian Materi

17 Momen inersia menyatakan ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap porosnya. Momen inersia suatu bendan bergantung pada poros rotasinya, dimana semakin tersebar massa benda terhadap poros rotasinya semakin besar juga momen inersianya. Momen inersia partikel I merupakan hasil kali antara massa partikel m dan kuadrat jarak partikel diukur dari sumbu putar r 2 . Secara matematis dirumuskan menjadi. I = Momen inersia kgm 2 m = Massa benda kg r = Jarak partikel ke poros m Momen inersia untuk sistem partikel adalah. ∑ Perhatikan Gambar 2.5 berikut ini. Gambar 2.5 Momen Inersia Sistem Partikel Besarnya momen inersia tergantung pada bentuk benda, jarak sumbu putar ke pusat massa, dan posisi benda relatif terhadap sumbu putar. Tabel 2.1 berikut menunjukkan momen inersia beberapa benda tegar. 18 Tabel 2.1 Momen Inersia Beberapa Benda Tegar No. Gambar Nama Bangun Sumbu Momen inersia 1. Batang homogen dengan panjang L Melalui ujung 2. Batang homogen dengan panjang L Melalui pusat 3. Silinder tipis berongga dengan jari-jari R Melalui pusat 4. Silinder pejal dengan jari- jari R Melalui pusat 5. Bola berongga dengan jari-jari R Melalui pusat 6. Bola pejal dengan jari-jari R Melalui pusat 19 Berdasarkan hukum II newton torsi dan momen inersia saling berhubungan. Hal ini dapat dirumuskan dengan persamaan berikut. τ = Torsi Nm I = Momen inersia kgm 2 α = Percepatan sudut rads 2 Setiap benda bergerak memiliki energi kinetik. Pada saat bertranslasi, benda memiliki energi kinetik yang disebut dengan energi kinetik translasi yang besarnya: m = Massa kg v = Kecepatan ms Pada saat berotasi, benda memiliki energi kinetik yang disebut dengan energi kinetik rotasi yang besarnya: I = Momen inersia kgm 2 ω = Kecepatan sudut rads Untuk benda menggelinding di atas bidang, benda mengalami dua gerakan yaitu gerak translasi dan gerak rotasi. Sehingga benda memiliki energi kinetik total yang besarnya: Ek r = Energi kinetik rotasi Joule Ek t = Energi kinetik translasi Joule Ek T = Energi kinetik total Joule 20 Hukum kekekalan energi mekanik dalam gerak rotasi dapat dirumuskan dengan: E m1 = Energi mekanik awal Joule E m2 = Energi mekanik akhirJoule E p1 = Energi potensial awal Joule E p2 = Energi potensial akhirJoule E k1 = Energi kinetik total awal Joule E k2 = Energi kinetik total akhir Joule E k.trans1 = Energi kinetik translasi awal Joule E k.trans2 = Energi kinetik translasi akhir Joule E k.rot1 = Energi kinetik rotasi awal Joule E k.rot2 = Energi kinetik rotasi akhir Joule m = Massa kg g = Percepatan gravitasi ms 2 h 1 = Ketinggian awal m h 2 = Ketinggian akhir m v 1 = Kecepatan awal ms v 2 = Kecepatan akhir ms ω 1 = Kecepatan sudut awal rads ω 2 = Kecepatan sudut akhir rads 21 Untuk benda yang berotasi di sekitar sumbu yang tetap, momentum sudut dapat dinyatakan dengan: L = Momentum sudut kgm 2 s I = Momen inersia kgm 2 ω = Kecepatan sudut rads Hukum kekekalan momentum sudut berbunyi “jika tidak ada momen gaya yang bekerja Στ = 0, maka momentum sudut benda yang berotasi adalah tetap”. L 1 = Momentum sudut awal kgm 2 s L 2 = Momentum sudut akhir kgm 2 s I 1 = Momen inersia awal kgm 2 I 2 = Momen inersia akhir kgm 2 ω 1 = Kecepatan sudut awal rads ω 2 = Kecepatan sudut akhir rads Salah satu aplikasi dari momentum adalah gerakan penali balet yang dapat dilihat pada Gambar 2.5 berikut ini. Gambar 2.6 a Ketika Tangan Direntangkan; b Ketika Tangan Dilipat 22 Suatu benda tegar berada dalam kesetimbangan statik apabila memenuhi syarat- syarat kesetimbangan benda tegar. Syarat pertama adalah ΣF = 0 atau ΣF x = 0, dan ΣF y = 0. Syarat kedua adalah Στ = 0. Kesetimbangan statik dapat dibedakan menjadi 3, yaitu kesetimbangan stabil, kesetimbangan labil, dan kesetimbangan indiferen netral. Gambar 2.7 Kesetimbangan Stabil Gambar 2.8 Kesetimbangan Labil Gambar 2.9 Kesetimbangan Netral 23 Koordinat titik berat x o , y o sistem partikel yang terdiri atas partikel- partikel dengan massa m 1 , m 2 , … dengan pusat massa x 1 , y 1 , x 2 , y 2 , … dapat dirumuskan sebagai berikut. 24 ∑ ∑ Dan ∑ ∑ x o = Koordinat titik berat pada sumbu x y o = Koordinat titik berat pada sumbu y x i = Koordinat titik berat benda ke-i pada sumbu x y i = Koordinat titik berat benda ke-i pada sumbu y m i = Massa benda ke-i

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah: 1. Muhamad Ali 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Media pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Medan Elektromagnetik ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran mata kuliah Medan Elektromagnetik untuk memfasilitasi belajar mandiri sudah dapat diimplementasikan sebagai salah satu media pembelajaran dan memberikan nilai tambah yang cukup signifikan pada mahasiswa sebagai bahan untuk belajar mandiri. 25 24 Purwoko dan Fendi, “Fisika 2 SMA Kelas XI”. Jakarta: Yudistira, 2010. cet. ke-2, h. 96. 25 Muhammad Ali,. Op.cit.h. 17. 24 2. Irsan Taufik Ali 2011 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Hubungan Implementasi Multimedia pada Learning Management System Terhadap Kemampuan Mahasiswa Dalam Penguasaan Materi Pembelajaran ”. Hasil penelitian menunjukkan Pemberian metode pembelajaran menggunakan Learning Management System berbasis multimedia tidak secara langsung mampu meningkatkan penguasaan materi pembelajaran bagi mahasiswa ada beberapa aspek-aspek lain yang juga mempengaruhi mahasiswa dalam penguasaan sebuah materi pembelajaran. 26 3. Herni Kusantati, Marlina, dan Winwin Wiana 2014 dalam Jurnal Invotec yang berjudul “Evaluasi Multimedia Interaktif Berbasis Animasi pada Pembelajaran Teknologi Desain Busana ”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran interaktif yang dirancang secara menarik akan dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar siswa, membantu siswa meningkatkan pemahaman materi pembelajaran serta menumbuhkan kreativitas belajar sehingga akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran. 27 4. Dwi Enggal 2011 dalam penelitiannya yang berjudul, “Pengaruh Multimedia Interaktif MMI Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Gaya yang Bernuansa Nilai ” menyimpulkan bahwa penggunaan multimedia interaktif MMI mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada konsep gaya. 28 26 Irsan,. Op.cit.h 7. 27 Herni Kusantati dkk, Evaluasi Multimedia Interaktif Berbasis Animasi Pada Pembelajaran Teknologi Desain Busana, INVOTEC, 2014, Volume X, No.1, h. 46. 28 Dwi Enggal, “Pengaruh Pengaruh Multimedia Interaktif MMI Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Gaya yang Bernuansa Nilai”, UIN Jakarta, 2011, h. 63 25 5. Alan Kirana Oki 2014 dalam penelitiannya yang berjudul, “Pengaruh Penggunaan Multimedia Pembelajaran Interaktif Terhadap Hasil Belajar Sains Materi Cahaya dan Sifat - Sifatnya Pada Siswa Kelas V di SDN 110I Tenam ” Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh multimedia pembelajaran interaktif terhadap hasil belajar sains materi cahaya dan sifat-sifatnya pada siswa kelas V SDN 110I Tenam. 29 6. Latifa Arina Rizqi 2014 dalam penelitiannya yang berjudul, “Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Kejuruan Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 2 Depok ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai hasil belajar antara siswa yang menggunakan media macromedia flash lebih besar dari hasil belajar siswa yang menggunakan metode konvensional pada mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung kelas X di SMK N 2 Depok. 30 29 Alan Kirana Oki, “Pengaruh Hypermedia Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Kesetimbangan Benda T egar”, UIN Jakarta, 2015, h. 9 30 Latifa Arina Rizqi, Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Kejuruan Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 2 Depok, Universitas Negeri Yogyakarta, 2014, h. 74 26

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir ini disederhanakan kembali dalam bentuk bagan di bawah ini:

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah “terdapat pengaruh multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa pada konsep dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar ” FISIKA Dihasilkan: 1. Siswa merasa Fisika itu sulit, salah satunya pada konsep kesetimbangan dan dinamika rotasi 2. Hasil belajar siswa masih rendah 3. Siswa cenderung hanya menghafal tanpa memahami terutama dalam pengaplikasian kehidupam sehari- haritidak mampu menyelesaikan masalah persoalan fisika Penggunaan multimedia interaktif Gambar 2.6 Bagan Kerangka Berpikir Disebabkan oleh: Fakta di lapangan: Diatasi dengan: Kurangnya motivasi siswa untuk belajar fisika Hasil belajar siswa meningkat