fenomena yang diselidiki, observasi ini dilakukan untuk memperoleh data yang menyeluruh mengenai kondisi yang ada.
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang jenis datanya bersifat nonangka. Bisa berupa kalimat, pernyataan, dokumen, seta data lain yang bersifat
kualitatif untuk dianalisis secara kualiatif.
2
Menurut Denzin Licoln, penelitian kualitatif merupakan fokus perhatian dengan beragam metode yang mencakup pendekatan interpretatif dan
naturalistik terhadap subjek kajiannya. Hal ini berarti bahwa para peneliti kualitatif mempelajari benda-benda di dalam konteks alaminya, yang berupaya
untuk memahami, atau menafsirkan, fenomena dilihat dari sisi makna yang
dilekatkan manusia peneliti kepadanya.
Menurut Strauss Corbin, istilah penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur
statistik atau bentuk hitungan lainnya. Contohnya dapat berupa penelitian tentang riwayat dan perilaku seseorang, di samping juga tentang peranan organisasi,
pergerakan sosial, atau hubungan timbal balik. Sebagian datanya dapat dihitung sebagaimana data sensus, namun analisisnya bersifat kualitatif.
3
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Jl. Tarumanegara Dalam No. 1 Pisangan Ciputat, Tangerang Selatan. Adapun waktu penelitian dilakukan dari bulan April
sampai bulan Agustus 2013.
2
Musfiqon, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012, h. 70.
3
Nusa Putra, Penelitian Kualitatif, jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012, Cet. 1, h. 66 .
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
4
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah Pupulasi, tetapi oleh Spradley dinamakan “Sosial Situation” atau situasi social yang terdiri atas
tiga elemen yaitu: tempat place, pelaku actor dan aktivitas activity.
5
Dalam situasi ini penulis akan mengamati nilai karakter yang dimiliki
siswa pada kegiatan ekstrakurikuler teater di SMK Nusantara.
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SMK Nusantara yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yaitu sebanyak 50
siswa.
Sampel dalam penelitian ini penulis gunakan sebagai sumber data yang dianggap mengetahui tentang situasi sosial, dan untuk menentukan sampel
tersebut penulis menggunakan teknik Cluster sampling area sampling.Yaitu Kepala sekolah, pembina kegiatan ekstrakurikuler teater dan peserta didik yang
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler teater. Ketiga bagian ini memiliki peranan penting dalam memberikan pembinaan nilai karakter pada kegiatan
ekstrakurikuler teater.
D. Data dan Sumber Data
1. Data Primer, adalah data yang dihimpun secara langsung dari sumbernya dan
diolah sendiri oleh lembaga bersangkutan untuk dimanfaatkan. Data primer dapat berbentuk opini subjek secara individual atau kelompok, dan hasil
observasi terhadap karakteristik benda fisik, kejadian, kegiatan dan hasil
4
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 215.
5
Ibid,. h. 215.
pengujian tertentu.
6
Merupakan observasi langsung pada pelaksanaan program dan wawancara mendalam. Informan dalam data primer ini, antara lain :
pembina ekstrakurikuler teater dan peserta didik yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler teater.
2. Data Sekunder, adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara dihasilkan pihak lain atau digunakan oleh lembaga lainnya yang bukan merupakan pengolahnya, tetapi dapat dimanfaatkan dalam
suatu penelitian tertentu.
7
Berupa catatan-catatan dan dokumen dari sekolah, gambar foto kegiatan, serta arsip-arsip yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk menjawab pertanyaan penelitian skripsi ini, penulis mengandalkan data sekunder sebagai acuan, yakni data-data yang didapat dalam bentuk yang
sudah jadi berupa publikasi dan sudah dikumpulkan oleh pihak atau instansi lain. Data ini diperoleh melalui studi kepustakaan untuk mengetahui adakah
Pembinaan nilai karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler teater di SMK Nusantara. Sumber-sumber data tersebut dapat berupa buku, jurnal, interview
dan observasi. Setelah data yang diperoleh terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah
mengklarifikasi data-data tersebut secara sistematis yang kemudian dianalisis sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelian, setelah itu disajikan dalam
bentuk laporan ilmiah, yaitu skripsi. Dalam menganalisis data ini, penulis menggunakan analisis deskriptif
yaitu dengan cara mengumpulkan data, disusun, disajikan yang kemudian dianalisis untuk mengungkapkan arti data tersebut, menggambarkan keadaan
sasaran apa adanya berdasarkan teori yang ada.
6
Rosady Ruslan, Metode Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, h. 138.
7
Ibid,. h. 139.
1. Observasi
Observasi, merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan penyaksian langsung,
dan biasanya peneliti dapat sebagai partisipan atau observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu objek peristiwa yang sedang ditelinya.
8
Dalam penelitian kualitatif, salah satu teknik yang digunakan peneliti untuk mengamati secara langsung responden di lapangan adalah dengan
teknik observasi. Observasi dilakukan guna mengadakan secara langsung terhadap objek penelitian, tentang hal hal yang dilakukan dalam observasi
adalah mengenal keadaan yang sebenarnya terjadi dan mengamati kegiatan, kejadian maupun peristiwa di lokasi penelitian yang terkait dengan masalah
pembinaan nilai karakter pada kegiatan ekstrakurikuler teater. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian selama 4 bulan mulai dari 17 April 2013 sampai
31 Agustus 2013 dengan cara mengamati langsung terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan pembinaan nilai karakter siswa yang mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler teater serta manfaat kegiatan ekstrakurikuler teater.
2. Wawancara
Selain observasi kami sebagai peneliti memilih teknik penelitian pengumpulan data dengan kegiatan wawancara.
Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka
mendengarkan secara langsung informasi-informasi dan keterangan- keterangan yang ada. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru bidang kesiswaan, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, guru mata pelajaran PAI, guru mata pelajaran
PKN, Pembina kegiatan ekstrakurikuler Teater, peserta didik yang
8
Ibid., h. 221.