Prinsip-prinsip Program Ekstrakurikuler Kegiatan Ekstrakurikuler
Cohen 1983 menyebutkan bahwa teater adalah “wadah kerja artistic
dengan actor menghidupkan tokoh, tidak direkam tetapi langsung dari naskah”.
38
Teater adalah suatu kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuhnya sebagai alat atau media utama untuk menyatakan rasa dan
karsanya, mewujud dalam suatu karya seni.
39
Teater istilah lain dari drama. Drama lebih merupakan „penciptaan kembali’ realitas kehidupan.
Aristoteles menyebutnya „peniruan gerak’ dengan memanfaatkan unsur-
unsur aktivitas yang nyata.
40
Teater adalah sekelompok orang-orang yang ingin mengasah dirinya di atas panggung dalam peran dan mempertunjukkan dirinya yang
sebenarnya. Di dalam teater dapat membentuk karakter yang kuat karena di dalam sekelompok teater tersebut bersama-sama membangun rasa cipta
dalam satu tujuan. Di dalam berteater banyak manfaat yang didapat salah satunya yaitu menjadikan pribadi yang kreatif.
Kreativitas adalah kemampuan: a untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur yang ada, b berdasarkan data atau
informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah pada kualitas,
ketepatgunaan dan keragaman jawaban, c yang mencermikan kelancaran, keluwesan dan orisinilitas dalam berpikir serta kemampuan untuk
mengkolaborasi suatu gagasan.
41
Saran untuk
mengembangkan kreativitas
sebagaimana yang
diringkaskan oleh Taylor sebagi berikut: a.
Menilai dan menghargai berpikir kreatif.
38
Yudiaryani, Panggung Teater Dunia Perkembangan dan Perubahan Konvensi, Jogjakarta: Pustaka Gonddho Suli, 1999, h. 2.
39
Padmodarmaya, Tata dan Teknik Pentas, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, Cet. 1, h. 21.
40
Rahmanto, Drama, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, cet. 1, hal. 1.31
41
Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, h. 104.
b. Membantu anak menjadi lebih peka terhadap rangsangan dari
lingkungan. c.
Memberanikan anak untuk memanipulasi benda-benda objek dan ide-ide.
d. Mengembangkan rasa toleransi terhadap gagasan baru.
e. Mengajar anak untuk menilai berpikir kreatifnya.
f. Memberikan informasi tentang proses kreativitas.
42