Rumah sakit kelas E adalah rumah sakit khusus special hospital yang menyelenggarakan hanya satu macam pelayanan kedokteran saja.
Misalnya Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit Kusta, Rumah Sakit Paru, Rumah Sakit Kanker, Rumah Sakit Jantung dan lain sebagainya.
2.5. Klasifikasi Pasien
Klasifikasi pasien adalah metode pengelompokkan pasien menurut jumlah dan kompleksitas persyaratan perawatan mereka untuk mendapatkan perawatan
dalam ruang rawat inap. Dalam banyak sistem klasifikasi pasien dikelompokkan sesuai dengan ketergantungan mereka pada pemberian perawatan atau sesuai
dengan waktu memberi perawatan dan kemampuan yang diperlukan untuk memberikan perawatan Arwani Heru dalam Manajemen Keperawatan
Bangsal, 2004. Klasifikasi pasien sangat diperlukan sehubangan dengan kebutuhan
perawatan selama 24 jam sehingga dapat menentukan kebutuhan tenaga. Klasifikasi pasien adalah pengelompokan pasien berdasarkan statusnya pangkat
dan golongan pasien dalam rangka memudahkan proses administrasi dan pemberian pelayanan di ruang rawat inap.
Tujuan klasifikasi pasien adalah menghargai setiap pasien sesuai dengan status dan kondisinya dalam memperoleh pelayanan kesehatan di ruang rawat inap
sehingga terciptanya pelayanan kesehatan yang prima dan dukungan kesehatan yang handal.
Harlen Saragih: Pengaruh Karakteristik Organisasional Dan individual Terhadap Stres Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Porsea, 2008.
USU e-Repository © 2008
Klasifikasi pasien selain untuk menghargai setiap pasien sesuai dengan klasifikasinya juga untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial di rumah sakit
serta mengukur kebutuhan tenaga perawat secara kuantitas dan kualitas di setiap unit yang mencakup kategori terdiri dari :
1 Self-care
Pasien memerlukan bantuan minimal dalam melakukan tindakan keperawatan dan pengobatan. Klien melakukan aktivitas perawatan
diri sendiri secara mandiri. Biasanya dibutuhkan waktu 1-2 jam dengan waktu rata-rata efektif 1,5 jam24 jam.
2 Minimal care
Pasien memerlukan bantuan sebagian dalam tindakan keperawatan dan pengobatan tertentu, misalnya pemberian obat intravena, dan mengatur
posisi. Biasanya dibutuhkan waktu 3-4 jam dengan waktu rata-rata efektif 3,5 jam24 jam.
3 Intermediate care
Pasien biasanya membutuhkan waktu 5-6 jam dengan waktu rata-rata efektif 5,5 jam24 jam
4 Modified intensive care
Pasien biasanya membutuhkan waktu 7-8 jam dengan waktu rata-rata efektif 7,5 jam 24 jam.
5 Intensive care
Harlen Saragih: Pengaruh Karakteristik Organisasional Dan individual Terhadap Stres Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Porsea, 2008.
USU e-Repository © 2008
Pasien biasanya membutuhkan waktu 10-14 jam dengan waktu rata- rata efektif 12 jam24jam.
Douglas 1984, mengklasifikasikan derajat ketergantungan pasien dalam tiga kategori yakni :
1 Perawatan minimal.
Memerlukan waktu 1-2 jam24jam. Kriteria klien pada klasifikasi ini adalah klien masih dapat melakukan sendiri kebersihan diri, mandi dan
ganti pakaian termasuk minum. Observasi tanda vital dilakukan setiap shift, pengobatan minimal, status psikologis stabil dan persiapan
prosedur memerlukan pengobatan. 2
Perawatan intermediate. Memerlukan waktu 3-4 jam24 jam. Kriteria klien pada klasifikasi ini
adalah klien masih perlu bantuan dalam memenuhi kebersihan diri, makan dan minum, ambulasi serta perlunya observasi dan tanda vital 4
jam. Klien memerlukan pengobatan lebih dari sekali, klien dengan pemasangan infus serta persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
3 Perawatan maksimal atau total.
Memerlukan waktu 5-6 jam24 jam. Kriteria klien pada klasifikasi ini adalah klien harus dibantu tentang segala sesuatunya, posisi yang
diatur, observasi tanda vital setiap 2 jam, makan memerlukan slang nasogastrik NG, menggunakan terapi intravena, pemakaian alat
Harlen Saragih: Pengaruh Karakteristik Organisasional Dan individual Terhadap Stres Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Porsea, 2008.
USU e-Repository © 2008
penghisap suction dan kadang klien dalam kondisi gelisahdisorientasi.
2.6. Landasan Teori