Interpretasi Tabel 3.3. Kuesioner variabel dependen Stres kerja, semakin tinggi skor maka
semakin tinggi stres yang terjadi antara perawat dan sebaliknya jika semakin rendah skor maka semakin rendah stres yang terjadi antara perawat.
Hasil ukur : Kategori Tidak Stres : Skor
≤ 150 Stres : Skor
150
3.7. Metode Analisis Data
Dalam tahap analisis data ini, dibedakan menjadi tiga bagian yaitu : 1.
Analisis dilakukan terhadap setiap variabel penelitian, dimana analisis ini menghasilkan distribusi dan persentase dari setiap variabel.
2. Analisis dilakukan terhadap dua variabel penelitian yang berhubungan
atau berkorelasi. 3.
Analisis Multivariate, dilakukan terhadap satu variabel terikat dependent dengan beberapa variabel bebas independent. Uji
statistik yang digunakan adalah regresi logistik berganda yaitu salah satu pendekatan model matematis yang digunakan untuk menganalisis
hubungan satu atau beberapa variabel independent dengan sebuah variabel dependent kategori yang bersifat dikotomibinary, yang
bertujuan untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh dari karakteristik organisasional dan individual terhadap stres kerja perawat
diruang rawat inap RSUD Porsea.
Harlen Saragih: Pengaruh Karakteristik Organisasional Dan individual Terhadap Stres Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Porsea, 2008.
USU e-Repository © 2008
74
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi lokasi penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Porsea berada di Jl. Raja Sipakko Parparean Porsea, adalah merupakan rumah sakit milik pemerintah daerah
Kabupaten Toba Samosir. RSUD Porsea melayani pasien rawat jalan dan rawat inap kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Toba Samosir yang terdiri dari
13 kecamatan dengan jumlah penduduk 165.000 jiwa dan 17 Puskesmas dengan pola kerja non-profit.
Rumah Sakit Umum Daerah Porsea berdiri sejak tahun 1979 dan diresmikan pada tahun 1982 yang dibangun pada lokasi lahan seluas 20.679 m
² dan luas yang
terpakai untuk bangunan 3.486 m ²
, selebihnya digunakan untuk parkir dan taman untuk kesejukan lokasi rumah sakit. Pada tahun 1996 status Rumah Sakit Umum
Daerah Porsea menjadi Rumah Sakit Type C yang ditetapkan melalui SK MENKES RI No. 526MenKesSKVI1996.
Sarana dan prasarana yang tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea terdiri dari : 8 unit instalasi rawat jalan, 6 ruang rawat inap dengan 100 tempat
tidur dan 6 jenis instalasi penunjang. Operasional rumah sakit didukung oleh 15 orang tenaga medis dengan kualifikasi 5 orang dokter ahli, 8 orang dokter umum
2 orang dokter gigi, 70 orang tenaga paramedis perawatan dan 30 orang non medis.
Harlen Saragih: Pengaruh Karakteristik Organisasional Dan individual Terhadap Stres Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Porsea, 2008.
USU e-Repository © 2008