Organisasi Rumah sakit Organisasi

Oleh karena manusia perawat adalah unsur pokok yang terpenting dalam suatu organisasi rumah sakit, maka pimpinan sebuah rumah sakit sudah seharusnya untuk memperhatikan keberadaan seseorang perawat agar tercapai tujuan rumah sakit yang telah ditetapkan.

2.4.3. Organisasi Rumah sakit

Rumah sakit adalah merupakan salah satu dari organisasi, batasan rumah sakit banyak macamnya diantaranya yang dipandang penting adalah : 1. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien American Hospital Association, 1974. 2. Rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat dan berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan Wolper dan Pena, 1987. 3. Rumah sakit adalah pusat dimana pelayanan kesehatan masyarakat, pendidikan serta penelitian kedokteran diselenggarakan Association of Hospital Care, 1947. Untuk kepentingan penyelenggaraan pelayanan kesehatan, secara umum dapat dibedakan atas tiga kelompok organisasi Azrul Azwar, 1996 yakni : Harlen Saragih: Pengaruh Karakteristik Organisasional Dan individual Terhadap Stres Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Porsea, 2008. USU e-Repository © 2008 1. Para penentu kebijakan Penentu kebijakan rumah sakit ini dikenal dengan nama Dewan Perwalian Board of Trustees. Dewan perwalian umumnya adalah pemilik rumah sakit yang tugas utamanya adalah menentukan kebijakan rumah sakit. 2. Para pelaksana pelayanan nonmedis Pelaksana pelayanan nonmedis diwakili oleh kalangan administrasi administrator. Kalangan administrasi ini ditunjuk oleh Dewan perwalian untuk mengelola kegiatan rumah sakit. Tugas utamanya adalah mengelola kegiatan aspek nonmedis rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Dewan perwalian. 3. Para pelaksana pelayanan medis Pelaksana pelayanan medis diwakili oleh kalangan kesehatan medical staff. Pelaksana pelayanan medis ini adalah mereka yang bekerja di rumah sakit untuk menyelenggarakan pelayanan medis rumah sakit. Sesuai dengan pengertian ini maka tugas utama kalangan kesehatan ialah menyelenggarakan pelayanan medis rumah sakit. Tempat dimana kalangan medis ini melaksanakan kegiatannya disebut dengan Klinik. Tergantung dari kompleksitas pelayanan yang tersedia maka bagian klinik di rumah sakit banyak macamnya, diantaranya bagian Penyakit dalam, bagian Kesehatan anak serta bagian Bedah. Untuk menunjang pelayanan klinik maka rumah sakit umumnya ditemukan bagian pelayanan penunujang. Suatu rumah sakit yang lengkap umumnya Harlen Saragih: Pengaruh Karakteristik Organisasional Dan individual Terhadap Stres Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Porsea, 2008. USU e-Repository © 2008 mempunyai beberapa bagian pelayanan penunjang seperti misalnya Bagian Patologi Klinik, Bagian Radiologi serta Bagian Patologi Anatomi. Staf yang bekerja di rumah sakit secara umum dapat dibedakan atas dua macam yaitu : 1. Staf Medis medical staff, dibedakan atas dua macam yaitu dokter dan paramedis. 2. Staf bukan Medis non medical staff, dibedakan atas beberapa macam, termasuk didalamnya antara lain administrator, para teknisi serta berbagai staf penunjang lainnya. Dari berbagai kategori staf yang bekerja di rumah sakit, yang terpenting diantaranya adalah dokter dan paramedis perawat, karena pelayanan kesehatan yang menjadi tugas utama rumah sakit pada dasarnya hanya dapat diselenggarakan oleh dokter dan perawat. Ditinjau dari kemampuan yang dimiliki, rumah sakit pemerintah di Indonesia dibedakan atas lima macam Depkes RI, 1997 yakni : 1. Rumah Sakit Kelas A Rumah sakit kelas A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas. Oleh pemerintah rumah sakit kelas A ini ditetapkan sebagai tempat pelayanan rumah sakit tertinggi top referal hospital atau disebut juga sebagai Rumah Sakit Pusat. 2. Rumah Sakit Kelas B Harlen Saragih: Pengaruh Karakteristik Organisasional Dan individual Terhadap Stres Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Porsea, 2008. USU e-Repository © 2008 Rumah sakit kelas B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis luas dan subspesialis terbatas. Direncanakan rumah sakit kelas B didirikan di setiap ibukota Propinsi provincial hospital yang menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit Kabupaten. 3. Rumah Sakit Kelas C Rumah sakit kelas C adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas. Pada saat ini ada empat macam pelayanan spesialis yang disediakan yakni pelayanan penyakit dalam, pelayanan bedah, pelayanan kesehatan anak serta pelayanan kebidanan dan kandungan. Direncanakan rumah sakit kelas C akan didirikan disetiap ibukota Kabupaten regency hospital yang menampung pelayanan rujukan dari PUSKESMAS. Rumah Sakit Umum Daerah Porsea adalah tergolong pada kelas C. 4. Rumah Sakit Kelas D Rumah sakit kelas D adalah rumah sakit yang bersifat transisi karena suatu saat akan ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C. Kemampuan rumah sakit kelas D hanyalah memberikan pelayanan kedokteran umum dan kedokteran gigi. Rumah sakit kelas D juga menampung pelayanan rujukan dari PUSKESMAS. 5. Rumah Sakit Kelas E Harlen Saragih: Pengaruh Karakteristik Organisasional Dan individual Terhadap Stres Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Porsea, 2008. USU e-Repository © 2008 Rumah sakit kelas E adalah rumah sakit khusus special hospital yang menyelenggarakan hanya satu macam pelayanan kedokteran saja. Misalnya Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit Kusta, Rumah Sakit Paru, Rumah Sakit Kanker, Rumah Sakit Jantung dan lain sebagainya.

2.5. Klasifikasi Pasien