Unsur-Unsur Organisasi Prinsip pokok Organisasi

pimpinan ini merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan, karena bila si pimpinan hanya mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu, tetapi kenyataannya tidak, maka hal ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja. 10. Disiplin kerja yang keras Kita sebagai manusia biasanya mempunyai sifat ego yang tinggi, antara lain tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat. Demikian pula dengan para pekerja, biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja, karena hal ini akan membuat si pekerja merasa terkekang. Seorang karyawan apabila mengalami stres kerja pada perusahaan akan menyebabkan berkurangnya produktivitas seseorang dan akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan.

2.4. Organisasi

Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu Hasibuan H. Malayu S.P, 2003. Ada juga yang mengatakan bahwa organisasi adalah suatu sistem yang mengatur kerjasama antara dua orang atau lebih, sedemikan rupa sehingga segala kegiatan dapat diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan Azwar Azrul, 1996.

2.4.1. Unsur-Unsur Organisasi

Harlen Saragih: Pengaruh Karakteristik Organisasional Dan individual Terhadap Stres Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Porsea, 2008. USU e-Repository © 2008 Secara sederhana organisasi mempunyai tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerja sama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi ini tidak berdiri sendiri- sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh Wursanto, 2002. Agar orang-orang yang ada di dalam organisasi dapat melakukan kerjasama dalam usaha mencapai tujuan bersama maka diperlukan daya kerja. Daya kerja dibedakan menjadi dua macam, yaitu daya manusia dan daya bukan manusia. 1. Daya Manusia Daya manusia terdiri dari kemauan dan kemampuan yang meliputi : Kemauan dan kemampuan untuk bekerja atau untuk berbuat, kemauan dan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dan kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan prinsip-prinsip organisasi. Sebagaian dari daya manusia di rumah sakit adalah dokter dan perawat yang bekerja untuk mendiagnosis, mengobati dan merawat pasien di ruangan dan merupakan salah satu unsur pokok yang terpenting di sebuah organisasi rumah sakit. 2. Daya bukan manusia Daya bukan manusia ialah daya yang diperoleh dari sumber materi, barang, benda misalnya mesin-mesin, uang, waktu, metode dan dari sumber kekayaan alam lainnya iklim, udara, cuaca, air dan sebagainya. Daya bukan manusia disebuah rumah sakit adalah berupa : tempat tidur Harlen Saragih: Pengaruh Karakteristik Organisasional Dan individual Terhadap Stres Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Porsea, 2008. USU e-Repository © 2008 pasien, alat-alat kedokteran, alat-alat diagnostik, oabat-abatan dan lain sebagainya. Disamping itu keadaan lingkungan environment juga mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap terbentuknya organisasi. Keadaan lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomis dan teknologi yang sedang berkembang.

2.4.2. Prinsip pokok Organisasi

Untuk dapat melakukan pekerjaan pengorganisasian dengan baik perlu dipahami berbagai prinsip pokok yang terdapat dalam organisasi. Prinsip pokok yang dimaksud banyak macamnya, beberapa diantaranya yang penting ialah : 1. Mempunyai pendukung Pendukung follower, member yang dimaksudkan adalah setiap orang per orang yang bersepakat untuk membentuk organisasi. Pendukung yang dimaksud disini termasuk semua karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut. Contoh, untuk suatu rumah sakit misalnya, pendukung tersebut adalah dokter, perawat serta tenaga non medis lainnya yang terdaftar sebagai karyawan rumah sakit. Semua karyawan ini telah sama-sama sepakat untuk bersekutu dalam suatu wadah yang disebut rumah sakit. 2. Mempunya tujuan Setiap organisasi harus mempunyai tujuan, baik yang bersifat umum goal ataupun yang bersifat khusus objectives. Pada dasarnya tujuan yang dimaksud disini adalah sesuatu yang mengikat para pendukung yakni orang-orang yang bersekutu dalam organisasi. Agar organisasi dapat berfungsi sebagaimana yang Harlen Saragih: Pengaruh Karakteristik Organisasional Dan individual Terhadap Stres Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Porsea, 2008. USU e-Repository © 2008 diharapkan maka tujuan organisasi ini haruslah dipahami oleh semua pihak yang berada dalam organisasi. Rumah Sakit Umum Daerah Porsea sebagai salah satu organisasi milik pemerintah bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat sosial bagi masyarakat TOBASA dan masyarakat lainnya. 3. Mempunyai kegiatan Agar tujuan organisasi dapat dicapai, diperlukan adanya berbagai kegiatan activities. Suatu organisasi yang baik adalah apabila organisasi tersebut memiliki kegiatan yang jelas dan terarah. Secara umum disebutkan, makin aktif suatu organisasi melaksanakan kegiatannya, maka makin baik pula organisasi tersebut. Sama halnya dengan tujuan, maka kegiatan ini haruslah dipahami oleh semua pihak yang berada dalam organisasi. Rumah Sakit Umum Daerah Porsea sebagai salah satu organisasi kesehatan mempunyai kegiatan : Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif serta kegiatan administrasi untuk menunjang pelayanan. 4. Mempunyai pembagian tugas Kegiatan organisasi pada dasarnya adalah kegiatan yang dilakukan oleh para pendukung organisasi. Agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik, perlulah diatur pembagian tugas antara pendukung job description. Secara umum disebutkan, suatu organisasi dinilai sebagai suatu organisasi yang baik, apabila setiap tugas yang ada dalam organisasi tersebut dapat dibagi habis antar para pendukung, untuk selanjutnya setiap pendukung mengetahui serta dapat melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab masing-masing. Prinsip pembagian tugas dalam organisasi dikenal dengan nama “prinsip bagi habis Harlen Saragih: Pengaruh Karakteristik Organisasional Dan individual Terhadap Stres Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Porsea, 2008. USU e-Repository © 2008 tugas”. Demikian juga halnya pada Rumah Sakit Umum Daerah Porsea dalam struktur organisasi mempunyai pembagian tugas yang jelas yaitu direktur, kepala bidang pelayanan medis, kepala bidang perawatan, kepala ruangan dan lain-lain. 5. Mempunyai perangkat organisasi Agar tugas-tugas yang dipercayakan kepada pendukung dapat terlaksana, diperlukan adanya perangkat organisasi, yang populer dengan sebutan satuan organisasi depertements, sub ordinates. Satuan organisasi banyak macamnya jika ditinjau menurut tugas, tanggung jawab serta wewenang yang dimiliki dapat dibedakan atas beberapa macam. Mulai dari yang bersifat pengarah dan penetu kebijakan sampai dengan yang bersifat pelaksana kegiatan. Tentu mudah dipahami setiap satuan organisasi harus memiliki fungsi dan wewenangnya yang jelas. Prinsip memiliki fungsi yang seperti ini dalam organisasi dikenal dengan nama “prinsip fungsionalisasi”. 6. Mempunyai pembagian dan pendelegasian wewenang Karena peranan yang dimiliki oleh setiap satuan organisasi tidak sama, perlu diatur pembagian dan pendelegasian wewenang delegation of authority untuk setiap satuan organisasi. Wewenang satuan organisasi pimpinan sebaiknya hanya bersifat memutuskan hal-hal yang bersifat penting saja. Sedangkan wewenang pengambilan keputusan yang bersifat rutin harus didelegasikan kepada satuan organisasi yang lebih bawah. Prinsip pendelegasian wewenang yang seperti ini dikenal dengan nama “prinsip pengecualian”. Perlu diingat bahwa wewenang yang ditetapkan harus sesuai dengan tanggung jawab yang dimiliki. Jika Harlen Saragih: Pengaruh Karakteristik Organisasional Dan individual Terhadap Stres Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Porsea, 2008. USU e-Repository © 2008 wewenang lebih besar dari tanggung jawab, dapat muncul penyalahgunaan. Sebaliknya jika tanggung jawab lebih besar dari wewenang, menyebabkan keputusan yang diambil sering tidak mantap. Demikian halnya pada sebuah rumah sakit pendelegasian wewenang dari seorang dokter ke perawat juga dapat dilakukan dalam hal penanganan pasien di ruangan, misalnya dalam hal pemberian obat dan penulisan resep bila dokter berhalangan datang. 7. Mempunyai kesinambungan kegiatan, kesatuan perintah dan arah Agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai, kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi harus bersifat kontinu continue, fleksibel serta sederhana. Selanjutnya untuk menjamin kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap perangkat organisasi sesuai dengan yang telah ditetapkan yakni dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan, perlu ada prinsip kesatuan perintah unity of command serta kesatuan arah unity of direction yang kesemuanya harus dapat membentuk satu hubungan mata rantai yang tak terputus chain of command. Sebab, apa bila tidak demikian halnya, akan menyebabkan tujuan organisasi akan sulit dicapai. Perintah dan pengarahan ini pada dasarnya menunjuk pada wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki. Wewenang dan tanggung jawab tersebut haruslah jelas untuk setiap satuan organisasi yakni mulai dari tingkat pimpinan sampai dengan tingkat pelaksana, membentuk suatu gambaran piramida. Prinsip kejelasan wewenang dan tanggung jawab yang disusun secara bertingkat ini dikenal dengan nama “scalar principle”. Harlen Saragih: Pengaruh Karakteristik Organisasional Dan individual Terhadap Stres Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Porsea, 2008. USU e-Repository © 2008 Dari beberapa unsur pokok tersebut diatas, manusia merupakan faktor yang terpenting dalam organisasi Wursanto, 2002 karena : 1. Manusia merupakan mahluk Tuhan yang paling sempurna diantara mahluk ciptaan Tuhan. 2. Manusia mempunyai rasio, berbeda dengan mahluk hidup lainnya. 3. Faktor-faktor lainnya yang dimiliki oleh organisasi hanya mempunyai arti dan bermanfaat apabila manusia mampu mengolahnya dengan baik. 4. Manusia mempunyai kemauan dan kemampuan untuk berbuat dan membangun. 5. Manusia merupakan faktor perangsang ke arah tercapainya tujuan organisasi secara efisien dan afektif. 6. Manusia merupakan modal utama bagi organisasi. 7. Manusia merupakan makhluk sosial,makhluk bermasyarakat, yang mampu mengadakan kerjasama dengan semua pihak dalam usaha mencapai tujuan bersama. 8. Manusia merupakan unsur terpenting dalam organisasi karena manusia mampu untuk berkembang baik dalam cara berpikir, cara hidup maupun cara berkelompok atau bermasyarakat. Makin tinggi cara berpikir dan cara hidupnya maka semakin tinggi pula tingkat peradabannya. Makin maju cara bermasyarakatnya berarti semakin tinggi kesadaran manusia untuk berorganisasi. Ini salah satu ciri manusia modern. Harlen Saragih: Pengaruh Karakteristik Organisasional Dan individual Terhadap Stres Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Porsea, 2008. USU e-Repository © 2008 Oleh karena manusia perawat adalah unsur pokok yang terpenting dalam suatu organisasi rumah sakit, maka pimpinan sebuah rumah sakit sudah seharusnya untuk memperhatikan keberadaan seseorang perawat agar tercapai tujuan rumah sakit yang telah ditetapkan.

2.4.3. Organisasi Rumah sakit