penanganan kesehatan pasien. Ruang rawat inap terdiri dari perawatan anak, perawatan bedah, perawatan kebidanan dan penyakit dalam. Seluruh pasien yang
ada di ruang rawat inap adalah merupakan tanggung jawab perawat dalam hal memberikan asuhan keperawatan, oleh karena itu perawat dituntut untuk selalu
berada dalam ruangan untuk melayani pasien yang terbaring di tempat tidur.
2.1.5. Perilaku Perawat sebagai Individu
Perawat sebagai individu mempunyai watak, temperamen, sifat dan kepribadian yang berbeda-beda. Mengingat pada dasarnya setiap individu tidak
mampu memenuhi kebutuhannya, maka untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan itu ia menjadi anggota dari berbagai kelompok, yang menurut
pandangannya akan dapat memenuhi bebrbagai macam kebutuhan dan dapat menyalurkan aspirasinya. Bila seorang perawat sebagai individu itu masuk
menjadi anggota suatu rumah sakit, maka segala sifat, watak, temperamen dan kepribadiannya akan ikut masuk ke dalam rumah sakit Wursanto, 2002. Dengan
demikian akan terbentuk perilaku yang pada awal mulanya berorientasi kepada perilaku individu. Perilaku yang demikian, yaitu perilaku kelompok yang
berorientasi kepada perilaku individu, harus dikendalikan dan diarahkan ke arah perilaku yang berorientasi kelompok. Hal ini berarti perilaku individu seorang
perawat harus diarahkan menuju kepentingan rumah sakit guna mencapai tujuan rumah sakit sehingga dalam perkembangan selanjutnya perilaku kelompok
berkembang menjadi perilaku organisasi rumah sakit.
Harlen Saragih: Pengaruh Karakteristik Organisasional Dan individual Terhadap Stres Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Porsea, 2008.
USU e-Repository © 2008
Sifat, watak, temperamen dan kepribadian setiap perawat berinteraksi dalam sebuah rumah sakit akan mempengaruhi seseorang dalam pekerjaannya. Isu-isu
tentang keluarga, krisis kehidupan, kesulitan keuangan, keyakinan-keyakinan pribadi dan organisasi yang bertentangan, konflik antara tuntutan keluarga dan
tuntutan rumah sakit, semuanya dapat merupakan tekanan pada perawat dalam pekerjaannya sehingga akan menyebabkan seseorang perawat menjadi stres dalam
pekerjaannya Munandar, 2004. Seorang perawat yang mengalami stres dalam pekerjaan ditentukan pula oleh individunya sendiri, sejauh mana ia melihat
situasinya sebagai penuh stres. Dengan demikian, faktor-faktor dalam diri individu berfungsi sebagai faktor pengaruh antara rangsang dari lingkungan yang
merupakan pembangkit stres potensial dengan individu.
2.2. Pengertian stres dan stres kerja