9
Suku Batak Toba yang beragama Kristen Protestan pada gereja HKBP dengan gereja Kharismatik? Pertanyaan tersebut menarik untuk diteliti sebab dengan
adanya konsep makna Sinamot dalam penghargaan keluarga Istri pada perkawinan masyarakat suku Batak Toba. Adakah pergeseran makna Sinamot
tersebut dalam perkawinan masyarakat suku Batak Toba yang menjadikan Sinamot menjadi Status Sosial yang tinggi dalam masyarakat dimana jika
Sinamot itu tinggi maka status sosial keluarga naik di masyarakat dan sebaliknya. Pada akhirnya hal tersebut membuat masyarakat Batak Toba berusaha untuk
menunjukkan status sosial yang tinggi dengan meminta Sinamot yang tinggi pada pihak laki-laki. Selain menarik permasalahan tersebut juga penting untuk diteliti,
karena dengan penelitian ini diharapkan mampu memberi suatu kontribusi yang baru dalam disiplin ilmu Sosiologi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana sebenarnya makna sinamot dalam keluarga perempuan
pada sistem perkawinan masyarakat suku Batak Toba yang beragama Kristen Protestan pada Gereja HKBP dengan Gereja Kharismatik?
2. Apakah ada pergeseran makna sinamot pada sistem perkawinan
masyarakat suku Batak Toba?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam penelitian ini adalah:
10
1. Untuk mengetahui makna sebenarnya sinamot dalam penghargaan
keluarga isteri dalam sistem perkawinan masyarakat suku Batak Toba yang beragama Kristen Protestan pada Gereja HKBP dengan Gereja
Kharismatik. 2.
Untuk mengetahui pergeseran makna sinamot pada sistem perkawinan masyarakat suku Batak Toba.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis: hasil dari penelitian ini diarapkan bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan pemanfaatannya bagi masyarakat yang terkait pada pengetahuan sosial. Penelitian ini juga diharapkan
dapat bermanfaat bagi mahasiswa sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
2. Manfaat praktis: hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi
sumbangan pemikiran dalam upaya pemahaman akan kebudayaan daerah khususnya daerah Batak Toba, sehingga generasi muda dapat
mengembangkan dan lebih memahami kebudayaan suku bangsa sendiri.
1.5 Defenisi Konsep
Konsep merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan
secara abstrak kejadian, keadaan dimana kelompok atau individu menjadi pusat perhatian Singarimbun, 1989:33.
Konsep sangat diperlukan dalam penelitian agar dapat menjaga masalah atau menjadi pembatasan dan menghindarkan timbulnya kesalahan-
11
kesalahan defenisi yang dapat mengamburkan penelitian. Beberapa konsep yang dibatasi dengan pendefenisiannya secara operasional dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: 1.
Makna adalah sesuatu penghargaan yang diserahkan oleh pihak laki-laki kepada pihak wanita dan mempunyai tujuan memiliki dan menyimpannya.
2. Sinamot mahar adalah pemberian wajib yang berupa uang atau barang
dari mempelai laki-laki kepeda mempelai wanita ketika dilangsungkan perkawinan dengan adat Batak Toba.
3. Penghargaan adalah suatu pemberian dan penghormatan yang diberikan
kepada seseorang yang dikagumi dan disenangi. 4.
Keluarga adalah suatu wadah atau tempat untuk berhubungan antara ayah, ibu dan anak. Serta serangkaian tali hubungan antara anggota-anggota
keluarga lainnya. Keluarga juga merupakan kelompok pertama yang mengenalkan nilai-nilai kebudayaan kepada pihak si anak dan disinilah
dialami antar aksi dan disiplin pertama yang dikenalkan kepada anak dalam kehidupan sosil.
5. Isteri adalah hasil pasangan nikah antara laki-laki perempuan yang
mempunyai peran penting dalam menjalani kehidupan rumah tangga. 6.
Sistem adalah tata cara atau aturan yang disusun atas dasar syarat dan nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat.
7. Perkawinan adalah ikatan antara laki-laki dan wanita, namun lebih jauh
dimana bersatunya dua keluarga besar. Dalam kebudayaan Indonesia,
12
perkawinan merupakan hal yang sangat sakral dan harus mengikuti pola budaya yang ketat.
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sistem Perkawinan Masyarakat Suku Batak Toba