Makna Sinamot Makna Sinamot yang Sebenarnya

46 pesta adat perkawinan. Masyarakat Batak Toba di Kecamatan Sidikalang berusaha untuk mempertahankan adat yang sudah di wairiskan para leluhur kepada mereka. Seperti yang di ungkapkan oleh Mangatur Lk, 52 Tahun berikut ini: “kalaupun Sinamot itu jadi sayarat utama karena Sinamot itu dengan bentuk uang, itu gak jadi terhambat orang Batak melakukan perkawinan, semua ada jalan keluar dalam marhata Sinamot. Namanya adat yang sudah dari nenek moyang, ya harus lah kita jaga dan harus bangga kita. Kalau gak ada Sinamot apa yang mau di buat untuk prosesi adatnya.”

4.6.4 Makna Sinamot

Masyarakat Batak Toba mempunyai tradisi yang begitu kuat, begitu juga masyarakat Batak Toba di kecamatan Sidikalang yang selalu mempertahankan adat istiadat mereka. Dimana bagi masyarakat Batak Toba Sinamot adalah unsur yang paling penting dalam perkawinannya. Seperti yang di ungkapkan oleh Informan Uba Sinambela lk,42 tahun berikut : “Sinamot unsur dalam perkawinan yang paling penting di acara perkawinan Batak ini dan selalu di pertahankan.” Tanpa Sinamot suatu perkawinan itu tidak dapat berlangsung dengan sinamot maka satu adat telah terbayarkan oleh pihak keluarga laki-laki kepada pihak keluarga perempuan guna untuk meminta berkat dari pihak pihak perempuan sebagai hula-hula dengan berpedoman dari Dalihan Na Tolu yang selalu di pegang oleh masyarakat itu sendiri. Seperti yang di ungkapkan oleh Marolop Lk, 52 Tahun berikut ini: “Sinamot itu hutang, hutang adat yang harus di bayar dan dilaksanakan kepada pihak perempuan ketika seorang laki-laki mau menikahi seorang perempuan. Hutang yang dimaksud ya 47 itu tadi, untuk meminta berkat lah sama hula-hula agar supaya kehidupan dalam menjalani rumah tangga selalu di berkati. Hula-hula turut mendoakan keluarga boru nya yang baru. Ya kalau tidak ada Sinamot tidak akan bisa dilakukan itu perkawinan. itu lah yang paling penting bagi masyarakat Batak. Dari Dalihan Na Tolu lah kita berpedoman, dan semua adat haruslah dilaksanakan.” Bagi masyarkat Suku Batak Toba di Kecamatan Sidikalang memaknai Sinamot untuk memelihara hubungan kekerabatan antar kelompok marga. Mereka akan selalu saling berinteraksi. Seperti yang di ungkapkan oleh Mangatur Lk, 52 Tahun berikut ini: “Sinamot salah satu cara untuk memelihara hubungan dengan keluarga, dengan ini kita bisa selalu berinteraksi sama kerabat- kerabat marga lain yang akan menjadi bagian keluarga kita berdasarkan Dalihan Na Tolu tadi.”

4.6.5 Makna Sinamot yang Sebenarnya

Berdasarkan hasil observasi, makna Sinamot di dalam masyarakat Suku Batak Toba yang sebenarnya adalah sebagai penghargaan dan ucapan terimakasih bagi pihak keluarga perempuan dimana seorang laki-laki meminang seorang perempuan sebagai tanda bahwa perempuan itu akan menjadi bagian keluarga di pihak laki-laki. Hal tersebut seperti yang diungkapkkan Marolop Lk, 52 tahun berikut ini: “Kalau Sinamot itu sebenarnya sebagai tanda terimakasih nya itu dari pihak laki-laki ke pihak perempuan, sebagai contohnya lah saya buat, kalau kita mau ambil mangga di depan rumah orang tentu kita harus menghargai yang punya mangga dengan permisi. Jadi untuk orang Batak Sinamot sudah jadi adatnya dan harus ada sebagai tanda penghargaan” 48 Serta sebagaimana yang di ungkapkan oleh Mangatur Lk, 52 Tahun berikut ini: “menghormati hula-hula dengan memberikan yang terbaik sama hula-hula dengan cara memberikan Sinamot sama pihak perempuan.” Hal yang sama juga di ungkapkan oleh SHP Siregar Lk, 56 tahun berikut ini : “anggo najolo attong Sinamot on sada hal na so boi nilewat hon, Sinamot attong na lao pasangaphon Hula-hula niba, jala molo boi nian boha ma asa sangap ikkon nadenggan do lean on tu Hula-hula i asa iba pe dapot pasu-pasu.” Artinya: “kalau zaman dahulu Sinamot adalah salah satu adat yang tidak bisa dilewatkan. Sinamot itu untuk penghormatan kepada Hula-hula atau keluarga pihak perempuan, sesungguhnya kalau bisa bagaimana supaya lebih terhormat keluarga perempuan itu kita harus memberikan yang terbaik kepada Hula-hula.” Dalam masyarakat suku Batak Toba Sinamot sesungguhnya adalah suatu proses pemberian dan penerimaan dimana Sinamot adalah Adat yang sudah diwariskan secara turun temurun. Dimana pihak perempuan menyerahkan anak perempuan mereka menjadi hak penuh oleh pihak laki-laki dan menerima ucapan terimakasih dari pihak laki, dan pihak laki-laki menerima perempuan sebagai bagian dari keluarga mereka. Seperti yang diungkapkan oleh Uba Lk, 42 tahun berikut ini: “Sinamot itu tanda kalau akan menerima perempuan jadi keluarganya dan jadi tanggung jawab keluarga laki-laki, ucapan terimakasih sama orang tua nya karena menyerahkan anak perempuannya untuk membentuk keluarga baru.” 49

4.6.6 Bentuk Sinamot