49
4.6.6 Bentuk Sinamot
Pada saat ini bentuk dari Sinamot sudah jauh berbeda dengan bentuk Sinamot pada jaman dahulu. Pada jaman dahulu Sinamot diberikan berupa ternak
yang dianggap mahal seperti kerbau, sapi, kuda, babi dan jumlahnya tergantung dari kesepakatan dan kemampuan pihak laki-laki dan ini disebut sebagai penghargaan
keluarga laki-laki kepada keluarga perempuan Jurnal: Rumasta, Simalango. 2011. Seperti yang di ungkapkan oleh Informan SHP, Siregar Lk, 56 tahun berikut:
“anggo najolo, Sinamot on tarsongon pinahan na do attong na dilean, songon babi na, hoda na, lobbu na, akka boras na.
anggo di lean attong lobbu berarti ngatung balga hian ma Sinamot na i, molo attar namarmiak-miak do ba standart ma
attong i. jala akka benda-benda berharga tarsongon tano na attar songoni ma.”
Artinya: “kalau jaman dahulu Sinamot ini di berikan dengan bentuk
ternak yang di pelihara sendiri seperti babi nya, kerbau nya, kuda nya, seperti beras nya juga. Jika diberikan kerbau berarti
pesta itu akan besar tapi jika di berikan babi saja berarti pesat itu standart. Juga di berikan benda-benda berharga seperti
tanah. Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Taripar Lk, 39 Tahun berikut ini:
“jaman dahulu Sinamot itu berupa benda atau hewan peliharaan.”
Seiring dengan berjalannya waktu kebanyakan bahkan hampir seluruh
masyarakat Batak Toba memberikan Sinamot tidak lagi dengan bentuk benda-benda berharga dan ternak melainkan dalam bentuk uang. Demikian juga masyarakat yang
50
ada di Kecamatan Sidikalang memberikan Sinamot dengan bentuk uang. Seperti yang di ungkapkan oleh Uba Sinambela Lk, 42 Tahun berikut ini:
“jaman sekarang Sinamot itu sudah tidak lagi di kasi dengan bentuk ternak sekarang sudah uang yang di kasi istilahnya
sudah di uangkan lah gitu.” Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Marolop Lk, 52 Tahun berikut
ini: “Sudah berbeda jaman dulu sama sekarang, kalau dulu kan di
berikan seperti hewan peliharaan nya, sekarang sudah di uangkan biar praktis.”
4.6.7 Tujuan Pemberian Sinamot dalam Perkawinan Batak Toba
Kategori