2. Upaya Penyelesaian Sengketa Alternatif Investor dengan Host State
a. Negosiasi Negotiation dan Konsultasi Consultation
Negosiasi atau perundingan adalah cara penyelesaian sengketa yang paling penting dan banyak ditempuh, serta efektif dalam menyelesaikan sengketa internasional.
Praktik negara-negara menunjukkan bahwa mereka lebih cenderung untuk menggunakan sarana negosiasi sebagai langkah awal untuk menyelesaikan sengketanya.
Negosiasi adalah perundingan yang diadakan secara langsung Antara para pihak dengan tujuan untuk mencari penyelesaian melalui dialog tanpa melibatkan pihak ketiga.
Menurut Fleischhauer, dengan tidak adanya keikutsertaan pihak ketiga dalam penyelesaian sengketa, masyarakat internasional telah menjadikan negosiasi ini sebagai
langkah pertama dalam penyelesaian sengketa.
119
Negosiasi merupakan suatu teknik penyelesaian sengketa secara damai yang penting, karena negosiasi adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya sengketa yang
lebih serius. Di mana telah diakui bahwa pencegahan adalah lebih penting dari pengobatan. Salah satu bentuk negosiasi adalah konsultasi.
120
Banyak perjanjian bilateral investasi yang memasukkan negosiasi sebagai salah satu bentuk penyelesaian sengketa. Yaitu dengan lebih menekankan kepada upaya yang
tulus oleh para pihak bersengketa untuk berkonsultasi dan bernegosiasi dalam
119
Huala Adolf, Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional, Bandung: Sinar Grafika, 2004, hal 26-27
120
Sri Setianingsih Suwardi, Penyelesaian Sengketa Internasional, Jakarta: UI Press, 2006, hal 7
penyelesaian sengketa yang damai. Contohnya dalam Article 101 The Ethiopia-Spain BIT 2006, misalnya, menyediakan:
121
“As far as possible, the parties concerned shall endeavor to settle their disputes amicably through negotiations.”
Dalam Black’s Law Dictionary menyatakan, “consultation is the act of asking
the advice or opinion of someone such as a lawyer”. Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti “konsultasi adalah suatu tindakan dari seseorang meminta
nasihat atau pendapat kepada seseorang seperti yang dilakukan oleh penasihat hukum”. Orang yang memberi konsultasi disebut sebagai konsultan yaitu orang yang
karena pendidikan, pengalaman dan keahlian mengenai hal tertentu. Melengkapi definisi yang diberikan Black’s Law Dictionary, Candra Irawan berpendapat bahwa
konsultasi adalah suatu tindakan yang bersifat personal pribadi dan tertutup antara satu pihak tertentu yang disebut klien dengan pihak-pihak lain yang memiliki keahlian
tertentu yang disebut konsultan untuk mendapatkan nasihat atau pendapatpertimbangan mengenai sesuatu hal masalah agar memperoleh jalan keluar.
122
Konsultasi mungkin bukan sepenuhnya bentuk penyelesaian sengketa, tetapi konsultasi memberi kesempatan untuk menghindari perselisihan sama sekali. Jika
pemerintah dari satu negara mengantisipasi bahwa keputusan tindakan yang diusulkan mungkin akan merugikan negara lain, konsultasi melalui diskusi dapat memungkinkan
121
UNCTAD ISDS, op.cit., hal 56
122
Candra Irawan, Aspek Hukum dan Mekanisme Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan Alternative Dispute Resolution Di Indonesia¸Bandung: Mandar Maju, 2010, hal 27
sengketa dapat dihindari sejak awal. Melalui diskusi, rencana atau tindakan pemerintah dapat dimodifikasi ulang sehingga dapat menghindari masalah.
123
Konsultasi juga upaya yang sering diterapkan dalam penyelesaian sengketa, termasuk dalam sengketa investor dan host state. Contohnya dalam Article 81
Lebanon-Slovakia BIT of 2009, sengketa antara investor dengan host state “shall be subject to amicable consultations between the parties to the dispute” yang artinya harus
menjadi subyek dari konsultasi secara damai antara para pihak yang bersengketa.
124
Dalam Article 821 perjajian perdagangan bebas atau Free trade Agreement FTA antara Kanada dan Kolombia memuat beberapa pasal-pasal yang lebih detail
mengenai jalur penyelesaian sengketa melalui konsultasi dan negosiasi.
125
“The disputing parties shall hold consultations and negotiations in an attempt to settle a claim amicably before a disputing investor may
submit a claim to arbitration. Consultations shall be held within 30 days of the submission of the Notice of Intent to Submit a Claim to
Arbitration under subparagraph 2c, unless the disputing parties otherwise agree. Consultations and negotiations may include the use
of non-binding, third-party procedures. The place of consultations shall be the capital of the disputing Party, unless the disputing
parties otherwise agree.”
b. Mediasi Mediation