penyelesaian sengketa ke arbitrase internasional merupakan hal yang indispensable atau sangat dibutuhkan sebagai tribunal’s jurisdiction. Penyertaan
dalam perjanjian investasi memaikan peran penting untuk tribunal’s jurisdiction tapi tidak dapat satu pihak saja membuat suatu yuridiksi sendiri. Sebaliknya,
kedua belah pihak harus menyatakan persetujuan mereka baik secara eksplisit dan implsit. Dalam hal penyelesaian sengketa investasi internasiona dapat
melalui penyelesaian secara alternatif maupun melalui pengadilan. 3. Sejak putusan arbitrase ICSID dalam kasus Emilio Agustin Maffezini v. Spain di
tahun 2001. Di dalam putusan tesebut, ditemukan interpretasi baru klausul MFN standart yang dapat diperluas jauh dari yang diperkirakan sebelumnya, yaitu
investor asing dapat membawa sengketa investasi ke forum ICSID tanpa harus memenuhi kewajiban untuk membawa kasus tersebut ke pengadilan nasional
atau memenuhi ketentuan exhaustion of domestic remedies sebagaimana yang telah disepakati oleh kedua pihak dalam BIT mereka dan merujuk ke BIT antara
Chile dan Spanyol dimana dalam BIT tersebut tidak perlu harus menunggu 18 bulan untuk membawa sengketa ke ICSID. Dampak putusan Maffezini
berlangsung sampai sekarang, diikuti oleh beberapa kasus yang dijabarkan dalam skripsi ini, yaitu kasus Impregilo SpA v Argentina Republic, Garanti Koza
v. Turkmenistan dan Daimler Financial Services AG v. Argentine Republic.
B. Saran
1. Klausul MFN harus diinterpretasikan secara benar baik diputuskan oleh arbitrase
ataupun pengadilan maupun par pembuat perjanjian. Klausul MFN harus digunakan sebagai alat yang berharga untuk menjamin investor untuk menerima
perlakuan yang layak. 2. Dalam pembuatan perjanjian internasional seperti BIT, negara-negara lebih baik
menerapkan tipe klausul MFN Narrow Clause yang berrati lebih sempit dan mencantumkan dalam klausul MFN tersebut secara eksplisit untuk tidak
menggabungkan klausul MFN dengan klausul penyelesaian sengketa.
DAFTAR PUSTAKA A.
Buku;
Barutu,Christhophorus. Ketentuan Antidumping, Subsidi, dan Tindakan Pengamanan Safeguard Dalam GATT dan WTO, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2007
Batubara, Suleman dan Purba, Orinton. Arbitrase Internasional Penyelesaian Sengketa Investasi Asing Melalui ICSID, UNCITRAL, dan SIAC, Jakarta: Raih Asa
Perkasa, 2013 Carter, Barry E dan Trimble, Philip R. International Law, London: Little, Brown and
Company, 1991 Dewa Gede Sudika Mangku, “Suatu Kajian Umum Tentang Penyelesaian Sengketa
Internasional Termasuk di Dalam Tubuh ASEAN”, Perspektif, Volume XVII No. 3 Tahun 2012 Edisi September
Dolzer, Rudolf dan Schreuer, Christoph. Principles of International Investment Law, Newyork: Oxford University Press, 2008
Douglas, Zachary. The MFN Clause in Investment Arbitration: Treaty Interpretation Off the Rails, 2 J. INT’L DISP. SETTLEMENT 97, 114 2011
Gautama, Sudargo. Hukum Perdata Internasional Indonesia, Cet.Ke-3, Bandung: Ersco,1986.
HS, Salim dan Sutrisno, Budi, Hukum Investasi di Indonesia Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2012
Huala Adolf, Hukum Perdagangan Internasional, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2011
Irawan, Candra. Aspek Hukum dan Mekanisme Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan Alternative Dispute Resolution Di Indonesia¸Bandung: Mandar
Maju, 2010 Kartadjoemena, H.S. GATT dan WTO Sistem, Forum dan Lembaga Internasional di
Bidang Perdagangan, Jakarta: UI Press, 2002, hal 41 Margaret L. Moses, The Principles and Practice of International Commercial
Arbitration, United Kingdom, Cambridge University Press, 2008
Merrills, J. International Dispute Settlement, 5th ed.,United Kingdom, Cambridge University Press, 2011
Redfern, Alan and Hunter with Nigel Blackaby and Constante Partasides, Law and Practice of International Commercial Arbitration London: Sweet Maxwell,
2004 Rokhmatussa’dyah, Ana dan Suratman, Hukum investasi dan Pasar Modal, Sinar
Grafika, Jakarta,2010. Schill, Stephan W. The Multilateralization of International Investment Law. Cambridge:
Cambridge University Press, 2009. Schreuer, Christoph. Consent to Arbitration in THE OXFORD HANDBOOK OF
INTERNATIONAL INVESTMENT LAW 830 Peter Muchlinski et al. eds., Oxford Univ. Press 2008.
Soekanto, Soerjono dan Mamudji,Sri. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: CV. Rajawali, 1986
Sornarajah, M. The International Law on Foreign Investment. Cambridge: Cambridge University Press, 2010.
Sunggono,Bambang. Metode Penelitian Hukum, Suatu Pengantar, Jakarta: Penerbit PT. RajaGrafindo Persada, 2003
Suwardi, Sri Setianingsih. Penyelesaian Sengketa Internasional, Jakarta: UI Press, 2006.
Thomas,Barcay. Effects of ”Most-Favoured-Nation” Clause in Commercial Treaties, The Yale Law Journal, Vol. 17 1907
United Nations
Conference on
Trade and
Development, “Consent
to Arbitration”,UNCTAD Dispute Settlement, International Centre for Settlement
of Investment Dispute United Nations: New York Geneva, 2003 United Nations Conference on Trade and Development, Investor-State Dispute
Settlement, UNCTAD Series on Issues in International Investment Agreements II New York and Geneva, 2014
United Nations Conference on Trade and Development. Most-Favoured-Nation Treatment: UNCTAD Series on Issues in International Investment Agreements
II. United Nations: New York Geneva, 2010.
Widjaya, Gunawan dan Yani, Ahmad. Hukum Arbitrase, Jakarta: Rajawali Press, 2000
Winarta, Frans Hendra. Hukum Penyelesaian Sengketa Arbitrase Nasional Indonesia dan Internasional, Jakarta: Sinar Grafika, 2013
B.
Artikel, Jurnal, Makalah;
Jan Peter Sasse, An Economic Analysis of Bilateral Investment Treaties, Jeswald W. Salacuse Nicholas P. Sullivan, “Do BITs Really Work?: An Evaluation of
Bilateral Investment Treaties and Their Grand Bargain”, 46 hArv. Int’l l.J. 67, 111–12
N Horn ed, Arbitrating Foreign Investment Disputes: Procedural and Substantive Legal Aspects Kluwer 2004
Nenda Inasa Fadillah, Teinver V. Argentina: The Most Favored Nations Principle in a Multiple Bilateral Investment Treaties Era, Jurnal Opinio Juris, 2013
Parker, Stephanie, “ A BIT at a Time: The Proper Extension of the MFN Clause to Dispute Settlement Provisions in Bilateral Investment Treaties”. 2012.
Tony Cole, The Boundaries of Most Favoured Nation Treatment in International Investment Law, Michigan Journal of International Law volume 33, 2012 hal.
553-554
C. Instrumen Hukum Internasional;