a. Pengadilan Negeri National courts
Salah satu cara penyelesaian sengketa penanaman modal asing antara investor dengan host state yaitu melalui pengadilan negeri dari host state. Sesuai dengan prinsip-
prinsip hukum, yurisdiksi atas sengketa antara 17 negara dan investor asing biasanya diselesaikan melalui pengadilan dari negara tuan rumahnya sendiri atau host states.
Subyek perselisihan tersebut terdapat pada proses hukum dari negara itu sendiri yang mana meningkatkan kontrol host states terhadap investor asing.
111
Terdapat dua sudut pandang berbeda yang diberikan oleh investor asing dan host states mengenai
penyelesaian sengketa melalui pengadilan negeri.Dari sudut pandang host state, upaya penyelesaian sengketa melalui pengadilan negeri merupakan cara yang sangat
meyakinkan. Pertama, karena upaya ini secara keseluruhan tidak mengeluarkan biaya yang besar. Mengenai hasil akhir lebih menguntungan host states. Oleh karena itu,
negara biasanya lebih mengutamakan metode ini untuk menyelesaikan sengketa.
112
Sedangkan dari perspektif investor, keterlibatan pengadilan negeri dalam menyelesaikan sengketa menimbukan kekhawatiran. Investor khawatir apabila akan
adanya ketidakadilan dalam putusan pengadilan dari host states itu sendiri. Ini merupakan alasan yang logis dan dapat diterima. Selain itu, pengadilan biasanya akan
terikat oleh hukum setempat bahkan jika itu bertentangan dengan kewajiban internasional host states. Ditambah lagi pengadilan biasa seringkali kurang memiliki
111
This preference found its expression in Resolution 3281XXIX of the General Assembly of the United Nations of 12 December 1974, termed the Charter of Economic Rights and Duties of States,
Art. 2, para. 2c.
112
Ibid; ICSID commentaries preamble hal 5
keahlian teknis yang diperlukan untuk menyelesaikan sengketa penanaman modal asing yang kompleks dan rumit. Sehingga beban kasus yang berlebihan di pengadilan banyak
negara menjadi lambat dan sering mengalami penundaan yang lama dan memberikan perasaan was-was dan kurang percaya terhadap investor dalam bentuk penyelesaian
sengketa seperti ini.
113
b. Perlindungan Diplomatik Diplomatic protection