Exhaustion of Domestic Remedies

a. Exhaustion of Domestic Remedies

Spanyol mengajukan keberatan terhadap yuridiksi dan kompetensi dari ICSID dengan alasan bahwa claimant telah gagal dalam mematuhi persyaratan-persyaratan dalam hal penyelesaian sengketa yang terkandung dalam Article X BIT Argentina- Spanyol. yaitu: 160 “Article X” Settlement of Disputes Between a Contracting Party and an Investor of the other Contracting Party 1. Disputes which arise within the terms of this Agreement concerning an investment between an investor of one Contracting Party and the other Contracting Party shall, if possible, be settled amicably by the parties to the dispute. 2. If the dispute cannot thus be settled within six months following the date on which the dispute has been raised by either party, it shall be submitted to the competent tribunal of the Contracting Party in whose territory the investment was made. 3. The dispute may be submitted to international arbitration in any of the following circumstances: 1. at the request of one of the parties to the dispute, if no decision has been rendered on the merits of the claim after the expiration of a period of eighteen months from the date on which the proceedings referred to in paragraph 2 of this Article have been initiated, or if such decision has been rendered, but the dispute between the parties continues; 2. if both parties to the dispute agree thereto. 4. In the cases foreseen in paragraph 3, the disputes between the parties shall be submitted, unless the parties otherwise agree, either to international arbitration under the March 18, 1965 Convention on the Settlement of Invest- ment Disputes Between States and Nationals of Other States or to an ad hoc arbitral tribunal established under the Arbi- tration Rules of the United Nations Commission on Inter- national Trade Law UNCITRAL. If after a period of three months following the submis- sion of the dispute to 160 Ibid,para 19 arbitration by either party, there is no agreement to one of the above alternative procedures, the dispute shall be submitted to arbitration under the March 18, 1965 Convention on the Settlement of Investment Disputes Between States and Nationals of Other States, provided that both Contracting Parties have become parties to the said Convention. Otherwise, the dispute shall be submitted to the above mentioned ad hoc tribunal 5. The Arbitral Tribunal shall decide the dispute in accordance with the provisions of this Agreement, the terms of other Agreements concluded between the parties, the law of the Contracting Party in whose territory the investment was made, including its rules on conflict of laws, and general principles of international law. 6. The Arbitral Award shall be binding on both parties to the dispute and each Contracting Party shall execute them in accordance with its laws.” Respondent menggunakan dua argumen yang saling berhubungan berdasarkan Article X. pertama adalah Article 3a yaitu menempuh upaya hukum nasional dari negara Spanyol yaitu bisa melalui pengadilan dan dalam hal ini Claimant telah gagal memenuhi persyaratan ini. Argumen ke dua yaitu Claimant tidak mengajukan perkara melalui pengadilan nasional Spanyol sebelum mengacu ke arbitrase internasional sebagaimana di jelaskan dalam Article X2 BIT. 161 ICSID menanggapi argumen pertama dari Respondent mengenai upaya hukum melalui pengadilan nasional Spanyol yaitu menurut Article 26 ICSID convention, tidak ada larangan terhadap Contracting States untuk mempersyaratkan kesepakatan mereka mengajukan perkara ke arbitrase ICSID sebelum menempuh upaya hukum melalui pengadilan nasional. Sebagaimana yang dikatakan melalui Article 26 yaitu: 162 161 Ibid,para 20 162 Ibid, para 21 “Consent of the parties to arbitration under this Convention shall, unless otherwise stated, be deemed consent to such arbitration to the exclusion of any other remedy. A Contracting State may require the exhaustion of local administrative or judicial remedies as a condition of its consent to arbitration under this Convention.” Dari pasal diatas menjelaskan bahwa, kecuali para pihak telah mengkondisikan mengenai kesepakatan mereka ke arbitrase ICSID sebelum upaya hukum nasional, tidak perlu syarat apapapun dilaksanakan. Article 26 ini membalikkan hukum internasional, yang menyatakan bahwa syarat exhaustion remedy wajib ditempuh kecuali ada penolakan terhadap prosedur tersebut baik secara tegas maupun secara tersirat. 163 Ayat 2 dari Article X menyatakan bahwa, jika terdapat sengketa yang muncul antara investor dan salah satu pihak dari BIT, dan apabila sengketa tersebut tidak dapat diselesaikan secara damai dalam periode 6 bulan, maka sengketa tersebut harus di selesaikan melalui pengadilan yang kompeten sesuai dengan teritori investasi tersebut dilaksanakan. Ayat 3 dari Article X menyimpulkan bahwa sengketa tersebut dapat diselesaikan melalui arbitrase internasional, jika: 164 a. Adanya permintaan dari salah satu pihak yang bersengketa, jika tidak ada putusa tidak ada putusan yang dihasilkan mengenai merits dari sengketa yang ada setelah lewatnya periode delapan belas bulan setelah tanggal di mana proses penyelesaian sengketapada poin ii di atas telah ditempuh, atau bila putusan mengenai merits telah dihasilkan, tetapi sengketa di antara kedua belah pihak masih berlanjut. 163 Ibid, para 22 164 Ibid, para 24 b. sengketa di antara para pihak tetap berlanjut, dengan persetujuan kedua belah pihak yang bersengketa.Pihak Respondent menginterpretasikanArticle X3a BIT Argentina-Spanyol yaitu, jika putusan telah diberikan oleh pengadilan nasional atas merits of the dispute dalam kurun waktu delapan belas bulan, maka sengketa yang ada tidak dapat lagi diselesaikan melalui arbitrase internasional, terlepas dari apapun putusan pengadilan nasional putuskan. Oleh karena itu, menurut Respondent, karena putusan telah dihasilkan maka sengketa tidak dapat dilanjutkan. Mengikuti pemahaman ini, Respondent juga berargumentasi bahwa jika Claimant telah membawa sengketa ini ke hadapan pengadilan di Spanyol dalam jangka waktu delapan belas bulan seperti yang disebutkan sebelumnya, maka sengketa ini tidak dapat lagi diserahkan ke hadapan ICSID atas dasar Article X dari Argentina- Spanyol BIT. Jadi, menurut Respondent, karena Claimant tidak menyerahkan sengketa ini untuk diselesaikan di hadapan pengadilan domestik di Spanyol maka arbitral tribunal harus memutuskan bahwa arbitral tribunal tidak dapat menyelesaikan sengketa ini. 165 Claimant mengakui sengketa ini tidak diselesaikannya terlebih dahulu melalui pengadilan nasional Spanyol sebelum diselesaikannya melalui ICSID. Meskipun demikian, Claimant berpendapat bahwa analisis mengenai Article Xdari Argentine- Spain BIT yang relevan dalam kasus ini mengindikasikan bahwa suatu sengketa tidak 165 Ibid, para 25 perlu diserahkan ke hadapan pengadilan domestik sebelum diserahkan ke hadapan forum arbitrase internasional selama sengketa tersebut masih berlanjut dan periode delapan belas bulan yang disebutkan di atas telah berakhir. 166 Seperti halnya klausul- klausul atau aturan-aturan lain yang diatur dalam BIT dan tanpa adanya aturan interpretasi lain yang dapat digunakan, Article X harus di interpretasikan sesuai dengan Article 31 VCLT, yang menyatakan bahwa suatu perjanjian internasional harus diinterpretasikan dengan itikad baik sesuai dengan arti yang sebenarnya dalam hal perjanjian dipandang sesuai dengan maksud dan tujuan. Untuk mengaplikasikan prinsip ini, penting untuk dicatat bahwa Article X3 tidak menyatakan bahwa kasus tersebut tidak boleh mengacu kepada arbitrase internasional apabila pengadilan nasional telah menetapkan putusan terhadap pokok perkara dalam periode 18 bulan. Sementara Article X3ahanya mengatur apabila suatu putusan telah dihasilkan dan sengketa masih berlanjut, maka sengketa tersebut dapat dibawa ke forum arbitrase. 167 Tribunal menyatakan bahwa, dalam hal ini, Article X3a tidak memerlukan upaya hukum domestik karena konsep ini dimengerti dalam hukum internasional. 168 Article X3itu sendiri hanya menyatakan bahwa putusan atas merits of the dispute, seperti yang dinyatakan oleh Respondent, tidak harus merupakan final or non-appealable decision di bawah hukum Spanyol, dan karena itu gagal untuk meminta terpenuhinya syarat exhaustion of domestic remedies yang tersedia. 169 166 Ibid, para 26 167 Ibid, para 27 168 C. Schreuer, “Commentary on the ICSID Convention. Article 25”, Foreign Investment Law Journal, ICSID Review, Vol. 12, 1997, 59, at 201. 169 Emilio Agustín Maffezini v. The Kingdom of Spain, op.cit.,par. 28.

b. Most Favoured Nation Clause