Perlindungan Diplomatik Diplomatic protection

keahlian teknis yang diperlukan untuk menyelesaikan sengketa penanaman modal asing yang kompleks dan rumit. Sehingga beban kasus yang berlebihan di pengadilan banyak negara menjadi lambat dan sering mengalami penundaan yang lama dan memberikan perasaan was-was dan kurang percaya terhadap investor dalam bentuk penyelesaian sengketa seperti ini. 113

b. Perlindungan Diplomatik Diplomatic protection

Investor-investor asing memiliki minimal standar hak perlindungan dalam hukum internasional, negara asal investor dapat menuntut host state apabila terdapatnya pelanggaran hak. Hal ini disebut dengan perlindungan diplomatik atau diplomatic protection. 114 Negara asal investor asing berhak mengintervensi host states atas nama warga negaranya agar meminta perlindungan dan kompensasi atas pelanggaran hak terhadap warganya dibawah standart perlindungan internasional. Konsep dari perlindungan diplomatik dapat ditelusuri kembali sejak abad ke-delapan belas. Ahli hukum seperti Vattel menyatakan: “Anyone who mistreats a citizen directly offends the state. The sovereign of that State must avenge its injury, and if it can, force the aggressor to make full repatriation or punish him, since otherwise the citizen would simply not attain the goal of civil association, namely security.” 113 ICSID commentaries preamble hal 5 114 N Horn ed, Arbitrating Foreign Investment Disputes: Procedural and Substantive Legal Aspects Kluwer 2004 hal, 22. Selain itu, beberapa sarjana berpendapat sama mengenai perlindungna diplomatic. Permanent Court of International Justice PCIJ menjelaskan konsep perlindungan diplomartk dalam kasus Mavrommatis Palestine Concessionsi: 115 “It is an elementary principle of international law that a State is entitled to protect its subject, when injured by acts contrary to international law committed by another State, from whom they have been unable to obtain satisfaction through the ordinary channels. By taking up the case of one of its subjects and by resorting to diplomatic action or international judicial proceedings on his behalf, a State is in reality asserting its own rights- its right to ensure, in the person of its subjects, respect for the rules of international law.” Namun dalam praktek, untuk mendapat perlindungan diplomatik, investor asing harus memberi tekanan kepada negara nya sendiri untuk membawa kasus ini ke pengadilan internasional. Perlindungan diplomatick tergantung oleh beberapa faktor. Pertama, Investor baik itu individual maupun perusahaan harus warga negara asli ataupun berasal dari negara tersebut dan mendapat tawaran perlindungan diplomatik dari negara asalnya. Meskipun ini terlihat cukup simple, ternyata ini merupakan hal yang diperdebatkan. Itu disebabkan oleh beberapa percaya bahwa investor harus warga negara asal dari. 116 Perlindungan diplomatik memiliki utilitas terbatas terhadap investor dengan sejumlah alasan. Pada awalnya, investor harus membujuk pemerintah untuk mendukung kasus atas namanya, yang sebenarnya bisa sangat sulit untuk dicapai. Kurangnya investor dari hak mutlak perlindungan diplomatik berarti bahwa apakah atau tidak pemerintah memilih untuk melakukan hal yang benar-benar atas kebijakannya sendiri. Bahkan jika 115 Mavrommatis Palestine Concessions Greece v UK n 6, as cited in R Dolzer and C Schreuer, Principles of International Investment Law n 106 211. 116 R Dolzer and C Schreuer Principles of International Investment Law, hal 211 pemerintah berhasil dibujuk oleh investor untuk mengambil klaim atas kasusnya, pemerintah dapat memilih untuk mengakhiri perlindungan kapanpun atau menerima penyelesaian yang kurang menguntungkan investor. Dengan kata lain, investor menjadi tidak punya kontrol lagi terhadap kasusnya sendiri apabila pemerintah sudah terlibat. 117 Perlindungan diplomatik juga dapat menjadi tidak menguntungkan untuk negara asal investor asing protecting states. Misalnya, dengan mengajukan sengketa tersebut menjadi perlindungan diplomatic mungkin akan berakibat serius bagi hubungan internasional dari negara yang bersangkutan. Apabila itu negara berkembang dengan negara maju, maka negara berkembang tidak akan menikmati tekanan oleh negara- negara maju, dan hubungan antara keduanya akan rusak dan susah untuk diperbaiki apabila dua pemerintah dari negara tersebut sudah ikut terlibat ketika perlindungan diplomatik digunakan. Selain itu, perlindungan diplomatik akan selalu merugikan dari segi keuangan negara-negara yang terlibat. Cara utama untuk menyelesaikan sengketa di bawah perlindungan diplomatik adalah negosiasi. Namun, jika negosiasi gagal, perselisihan dapat diselesaikan melalui prosedur ajudikatif, seperti yang disediakan di bawah naungan ICJ. 118 117 Ibid, hal 212 118 Ibid

2. Upaya Penyelesaian Sengketa Alternatif Investor dengan Host State