BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari uraian bab-bab dimuka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Prinsip MFN merupakan prinsip yang paling tua dan yang paling penting dalam
hukum investasi internasional. Dalam Perjanjian Investasi Internasional yang berlaku pada saat ini mengandung klausul MFN dan merupakan treaty-based
obligation, yaitu kewajiban yang biasa dan bukan prinsip hukum internasional yang berlaku terhadap negara sebagai kewajiban hukum umum dari perjanjian
tertentu.Klausul Most-Favored Nation MFN diatur dalam pasal 3 Draft Articles on Most-Favoured-Nation Clauses 1978, vol. II 1978, adalah
ketentuan dalam perjanjian di mana suatu Negara mempunyai kewajiban terhadap Negara lain untuk memberikan perlakuan MFN dalam suatu hubungan
yang telah disetujui. Prinsip MFN ditujukan untuk menghindari diksriminasi atas alasan-alasan kewarganegaraan, dimana alasan ini kerap mencemaskan
investor asing untuk menanamkan modalnya di negara tertentu. Klausul MFN merupakan alat perjanjian dengan tujuan dan maksud dari perjanjian investasi itu
sendiri. Klausul MFN akan memainkan peran menjamin perlakuan yang sama dan kondisi yang adil antara investor-investor asing.
2. Dalam penyelesaian sengketa investasi, arbitrase selalu berdasarkan dari perjanjian yang dibuat antara para pihak. Persetujuan consent dalam
penyelesaian sengketa ke arbitrase internasional merupakan hal yang indispensable atau sangat dibutuhkan sebagai tribunal’s jurisdiction. Penyertaan
dalam perjanjian investasi memaikan peran penting untuk tribunal’s jurisdiction tapi tidak dapat satu pihak saja membuat suatu yuridiksi sendiri. Sebaliknya,
kedua belah pihak harus menyatakan persetujuan mereka baik secara eksplisit dan implsit. Dalam hal penyelesaian sengketa investasi internasiona dapat
melalui penyelesaian secara alternatif maupun melalui pengadilan. 3. Sejak putusan arbitrase ICSID dalam kasus Emilio Agustin Maffezini v. Spain di
tahun 2001. Di dalam putusan tesebut, ditemukan interpretasi baru klausul MFN standart yang dapat diperluas jauh dari yang diperkirakan sebelumnya, yaitu
investor asing dapat membawa sengketa investasi ke forum ICSID tanpa harus memenuhi kewajiban untuk membawa kasus tersebut ke pengadilan nasional
atau memenuhi ketentuan exhaustion of domestic remedies sebagaimana yang telah disepakati oleh kedua pihak dalam BIT mereka dan merujuk ke BIT antara
Chile dan Spanyol dimana dalam BIT tersebut tidak perlu harus menunggu 18 bulan untuk membawa sengketa ke ICSID. Dampak putusan Maffezini
berlangsung sampai sekarang, diikuti oleh beberapa kasus yang dijabarkan dalam skripsi ini, yaitu kasus Impregilo SpA v Argentina Republic, Garanti Koza
v. Turkmenistan dan Daimler Financial Services AG v. Argentine Republic.
B. Saran