4. Ketersediaan
pangan Kebiasaan informan memperoleh bahan makanan
mentah atau jadi bagi keluarga yang meliputi cara perolehan, waktu atau frekuensi, jumlah, dan jenis
makanan Supariasa 2002, Almatsier 2011 Wawancara mendalam
Pedoman wawancara
5. Pemberian
makan Praktik atau cara yang dilakukan ibu dalam memberikan
makan kepada balita meliputi porsi, frekuensi, suasana yang dimunculkan ibu ketika memberikan makan, dan
cara yang dilakukan ibu ketika balita sulit makan, serta pemahaman ibu tentang komposisi makanan bergizi, zat
gizi dalam makanan dan sumbernya, porsi dan frekuensi makan ideal, pengertian pemberian makanan tambahan,
manfaat dan waktu pemberian makanan tambahan, serta jajanan yang baik bagi balita Almatsier, dkk 2011,
Depkes 2009, Sulistyoningsih 2011 Wawancara mendalam,
observasi Pedoman wawancara,
pedoman obsrvasi
6. Sanitasi dan
Hygiene Upaya informan dalam menjaga kebersihan lingkungan
meliputi penggunaan air bersih, pertukaran udara, pencahayaan
rumah, pembuangan
sampah, membersihkan rumah dan halaman, serta penyediaan
WC di dalam rumah, serta kebersihan diri meliputi kebiasaan mencuci tangan, mandi, dan mengganti
pakaian balita Depkes 2009, Supariasa 2002 Wawancara mendalam,
observasi Pedoman wawancara,
pedoman obsrvasi
7. Pelayanan
Kesehatan Keterjangkauan informan terhadap upaya pencegahan
penyakit dan pemeliharaan kesehatan seperti imunisasi, penimbangan anak, pemberian PMT-P, penyuluhan
kesehatan dan gizi, serta sarana kesehatan yang baik seperti posyandu, puskesmas, praktik bidan atau dokter,
dan rumah sakit Almatsier, dkk 2011, Depkes 2009, Kemenkes 2012, Supariasa, 2002
Wawancara mendalam Pedoman wawancara
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang menggunakan strategi penelitian studi kasus. Pemilihan strategi ini dilakukan untuk
menggali informasi-informasi secara lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang melatar belakangi tidak meningkatnya berat badan balita yang mendapat
PMT-P di wilayah kerja Puskesmas Pamulang. Seperti yang dinyatakan oleh Bogdan dan Taylor 1975 penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati serta diarahkan pada latar dan
individu tersebut secara utuh untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang suatu hal Moleong, 2007.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pamulang, Kota Tangerang Selatan, pada bulan Agustus sampai November tahun 2014.
Lokasi penelitian merupakan tempat pelaksanaan program PMT-P, dimana ibu dan balitanya yang tidak naik berat badan datang ke Puskesmas Pamulang
untuk melakukan penimbangan, pemeriksaan kesehatan, serta konseling gizi kepada ibu balita dan kemudian diberikan PMT-P berupa biskuit dan susu.
Selain itu, peneliti juga melakukan observasi ke tempat tinggal masing- masing informan untuk melihat keseharian informan.
4.3 Informan Penelitian
Informan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu : 1
Informan Utama Informan utama merupakan objek utama dalam penelitian ini dan dipilih
menurut kriteria, yaitu ibu dari balita yang tidak naik berat badannya minimal satu tahun setelah mendapat PMT-P di wilayah kerja Puskesmas
Pamulang. 2
Informan Pendukung Informan pendukung merupakan informan yang secara langsung terlibat
dalam pelaksanaan PMT-P di Puskesmas Pamulang, yaitu : a.
Keluarga dari balita yang tidak naik berat badannya setelah mendapatkan PMT-P yang ikut serta dalam pengasuhan balita dan
merupakan keluarga dari informan utama b.
Staf dari Puskesmas Pamulang dan kader Posyandu yang terlibat langsung dalam program PMT-P
4.4 Instrumen Penelitian
Dalam mengumpulkan data-data, peneliti memerlukan alat bantu instrumen penelitian. Dalam penelitian ini instrument yang digunakan
peneliti adalah : 1
Pedoman wawancara Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan
tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman wawancara disusun berdasarkan tujuan penelitian dan teori yang berkaitan dengan masalah