Manfaat Bagi Peneliti Lain

Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Sehingga, kebutuhan akan zat gizi yang tinggi harus terpenuhi baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Beberapa manfaat zat gizi bagi balita adalah untuk proses pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, memelihara kesehatan dan memulihkan kesehatan apabila sedang sakit, melaksanakan berbagai aktivitas, dan mendidik kebiasaan makan yang baik dengan menyukai makanan yang mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Anak balita merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan badan yang pesat, namun kelompok ini merupakan kelompok tersering yang menderita kurang gizi Lailiyana, dkk, 2010. Pemantauan tumbuh kembang anak dapat mendeteksi secara dini adanya kelainan pertumbuhan maupun perkembangan pada anak. Pertumbuhan yang melambat merupakan tanda kurang gizi dengan ciri-ciri kondisi tubuh anak kurus kering jauh dari normal, diagnosis berdasarkan berat badan yang rendah berdasarkan tinggi badan, lingkar lengan atas kecil, pertumbuhan kerdil, pertumbuhan tinggi badan lamban dibandingkan anak seusianya, anak lebih kurus dan lebih pendek dari normal Nurlinda, 2013. Masalah gizi pada balita dapat dicegah dengan melakukan pemantauan pertumbuhan anak melalui kartu menuju sehat KMS, dan mengatasi penyebab masalah gizi dengan berbagai pendekatan seperti penyuluhan, memberikan pendidikan gizi, atau dengan konseling Lailiyana, dkk, 2010.

2.1.1 Penilaian Status Gizi

Menurut Supariasa 2002, penilaian status gizi dapat dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung. Penilaian status gizi secara langsung dilakukan melalui empat penilaian berikut : a Antropometri, yaitu pengukuran berbagai macam dimensi dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan gizi untuk melihat ketidakseimbangan asupan energi dan protein. Hal ini dapat terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh. b Klinis, yaitu metode yang didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dikaitkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Metode ini dilakukan untuk survei klinis secara cepat, sehingga tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi dapat terdeteksi dengan cepat. c Biokimia, yaitu pemeriksaan spesimen pada berbagai macam jaringan tubuh dan diuji secara laboratoris. Biasanya digunakan sebagai peringatan kemungkinan akan terjadi malnutrisi yang lebih parah lagi. d Biofisik, yaitu penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi dan perubahan struktur dari jaringan. Umumnya digunakan pada situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik yang dilakukan melalui tes adaptasi gelap.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Berat Badan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan di Puskesmas Pekan Labuhan Tahun 2013

1 58 84

Karakteristik Dan Pola Asuh Keluarga Yang Memiliki Balita Dengan Berat Badan Bgm Di Wilayah Kerja Puskesmas Cengkeh Turi Kecamatan Binjai Utara, Binjai Tahun 2014

0 31 95

Analisis pola asuh gizi ibu terhadap balita kurang energi protein (KEP) yang mendapat PMT-P di Puskesmas Pagedangan kabupaten Tangerang tahun 2010

9 80 325

Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil dan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2013-2015

0 7 140

Latar Belakang Tidak Meningkatnya Berat Badan Balita Setelah Mendapat Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014

0 33 259

Karakteristik Dan Pola Asuh Keluarga Yang Memiliki Balita Dengan Berat Badan Bgm Di Wilayah Kerja Puskesmas Cengkeh Turi Kecamatan Binjai Utara, Binjai Tahun 2014

0 0 12

Karakteristik Dan Pola Asuh Keluarga Yang Memiliki Balita Dengan Berat Badan Bgm Di Wilayah Kerja Puskesmas Cengkeh Turi Kecamatan Binjai Utara, Binjai Tahun 2014

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA PRAKTIK PEMBERIAN MAKANANTAMBAHAN (PMT) DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BALITA

0 0 6

Peningkatan Berat Badan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan di Puskesmas Pekan Labuhan Tahun 2013

0 2 25

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Peningkatan Berat Badan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan di Puskesmas Pekan Labuhan Tahun 2013

0 1 7