Usaha Wahidin Halim Menjegal Pasangan Arief-Sachrudin

85 mesin politik yang loyal yang akan mendukungnya. 40 Tindakan yang dilakukan oleh WH pada Pilwakot 2013 merupakan cara untuk menciptakan mesin politik yang loyal yang akan mendukungnya setelah ia lengser dari jabatannya. Hal tersebut karena setelah lengser dari jabatannya sebagai Walikota Tangerang WH mencalonkan diri sebagai Caleg DPR-RI dan akan mencalonkan diri lagi sebagai Gubernur Banten pada Pilgub 2016. Dapat dikatakan juga sikap WH merupakan usaha yang dilakukan untuk membangun dinasti politik. Akan tetapi, apapaun yang mendasari WH tidak memberikan izin kepada Sachrudin, tindakan tersebut adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Dengan tidak dikeluarkannya izin maka WH telah merenggut hak Sachrudin untuk mencalonkan diri sebagai Wakil Walikota, padahal setiap orang yang sudah memenuhi syarat memiliki hak untuk berkontestasi pada Pilwalkot atau hak untuk dipilih. Terlebih lagi HMZ diberikan izin oleh WH untuk mencalonkan diri, ini jelas tidak adil dan syarat kepentingan. Sebagai sebuah pemimpin seharusnya WH bersikap netral dalam penyelenggaraan Pilwalkot Tangerang 2013 walaupun adik kandungnya mencalonkan diri. Akan tetapi yang terjadi justru WH secara terang-terangan mendukung Abdul Sykur. Hal tersebut dibuktikan juga dengan statement WH di media yang mengatakan “lebih mending saya dukung anak emak sendiri di banding anak tetangga”. 41 40 Barbara Geddes, P olitician’s Dillemma: Building State Capacity in America, h. 8. 41 Diakses pada tanggal 01 Desember 2014 dari http:politik.kompasiana.com2013 0827tangerang-punya-cerita-586854.html 86 Padahal sudah sangat jelas di dalam Undang-Undang, salah satu tugas Kepala Daerah adalah melaksanakan kehidupan demokrasi, menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan. Tidak hanya itu, Kepala Daerah dalam menjalankan tugas dan wewenangnya dilarang membuat keputusan yang secara khusus memberikan keuntungan bagi dirinya, keluarga golongan tertentu dan merugikan kepentingan umum. Selain itu juga dilarang menyalahgunakan wewenang serta melanggar sumpah jabatannya. 42 Tindakan yang dilakukan Wahidin Halim pada Pilwalkot Tangerang 2013 telah menciderai keberhasilannya dalam membangun Kota Tangerang selama sepuluh tahun. Masyarakatpun tidak sedikit yang menjadi tidak simpatik lagi dengannya. Selain itu, tindakan WH yang menjegal pasangan yang berasal dari Partai Demokrat telah menyebabkan WH dipecat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Banten.

C. Proses Penyelesain Sengketa Pilwalkot Tangerang 2013

Sengketa yang terjadi pada tahap pencalonan Pilwalkot Tangerang 2013 dapat dikatakan sebagai sengketa administrasi, dikatakan sengketa administrasi karena perselisihan yang terjadi akibat dikeluarkannya keputusan atau tindakan yang dilakukan oleh penyelenggara Pemilihan Kepala Daearah yang dianggap merugikan bakal calon Kepala DaerahWakil Kepala Daerah. Ada beberapa lembaga yang memiliki kewenangan untuk menyelesaikan sengketa ini, di 42 Undang-Undang Nomor Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. 87 antaranya adalah Panwaslu dan PTUN. Apabila KPUD melakukan pelanggaran kode etik maka ada DKPP lembaga yang khusus menegakkan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilihan umum.

1. Arief-Sachrudin Melapor ke Panwaslu dan Menggugat ke PTUN

Pada tangal 25 Juli 2013 atau sehari setelah dinyatakan tidak lolos sebagai pasangan calon pada Pilwalkot Tangerang 2013 pasangan Arief-Sachrudin melaporkan KPUD Kota Tangerang ke Panwaslu Kota Tangerang. Kemudian menindaklanjuti laporan tersebut Panwaslu memanggil Sachrudin, Ketua tim suksesnya Bapak Dasep dan partai politik pengusungnya untuk dimintai keterangan. Selanjutnya pada tanggal 27 Juli Panwaslu menyampaikan surat pemanggilan ketua KPUD ke Kantor KPUD Kota Tangerang. Pada tanggal 29 Juli 2013 Syafril Elain ketua KPUD Kota Tangerang memenuhi pemanggilan Panwaslu, kemudian Panwaslu menyampaikan 31 pertanyaan kepada Syafril terkait tidak lolosnya pasangan Arief-Sachrudin. 43 Ketua Panwaslu Kota Tangerang Bapak Takhono menjelaskan bahwa semua hasil klarifikasi keterangan dari semua pihak yang berkaitan akan dikaji terlebih dahulu. Selanjutnya Panwaslu akan menyimpulkan dan hasilnya akan disampaikan kepada masyarakat melalui media. Dalam mengkaji hasil klarifikasi 43 Diakses pada 06 Desember 2014 dari http:www.republika.co.idberitanasional jabodetabek-nasional130730mqqwof-panwaslu-panggil-kpu-kota-tangerang-terkait- ariefsachrudin 88 tersebut Panwaslu membutuhkan waktu agar menghasilkan kesimpulan yang benar. 44 Selanjutnya pada tanggal 29 Juli 2013 memasukan gugatan hasil keputusan rapat Pleno KPUD Kota Tangerang tentang penetapan pasangan calon pada Pilwalkot Tangerang 2013 ke Pengadilan Tata Usaha Negara Banten. Mereka meminta agar PTUN membatalkan keputusan KPUD Kota Tangerang tersebut dan mengembalikan hak konstitusional mereka sebagai pasangan calon pada Pilwalkot Tangerang 2013. Akan tetapi gugatan ke PTUN tidak dilanjutkan karena seminggu kemudian DKPP menyidangkan laporan pasangan Arief- Sachrudin dan AMK-Gatot terkait pelanggaran kode etik KPUD Kota Tangerang. 45

2. Pasangan Arief-Sachrudin dan AMK-Gatot Melapor ke DKPP

Pasangan Arief-Sachrudin dan AMK-Gatot melaporkan KPUD Kota Tangerang atas pelanggaran kode etik yang dilakukan pada penyelenggaran Pilwalkot Tangerang 2013. Pasangan Arief-Sachrudin mengajukan pengaduan kepada DKPP pada tanggal 29 Juli 2013 dengan akta pengaduan Np. 152I-PL- 18. 46 Dalam pengaduan tersebut pada intinya pasangan Arief-Sachrudin tidak terima dengan keputusan KPU Kota Tangerang No. 67KPTSKPU-KOTA TNG015.436421VIII2013 yang tidak meloloskan mereka sebagai kandidat pada Pilwalkot 2013 karena tidak adanya surat persetujuan pengunduran diri Sachrudin 44 http:www.republika.co.idberitanasionaljabodetabek-nasional130730mqqwof- panwaslu-panggil-kpu-kota-tangerang-terkait-ariefsachrudin 45 Wawancara Langsung dengan Bapak Dasep. 46 Wawancara Langsung dengan Bapak Dasep.