Teknik Analisis Data Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian
                                                                                20
Sedangkan menurut Dr. Indria Samego, Pemilihan Pmum disebut sebagai ”Political Market”. Jadi, Pemilihan Umum adalah pasar politik tempat individu
ataupun  masyarakat  berinteraksi  untuk  melakukan  kontrak  sosial  antara  peserta pemilu  dengan  pemilih  setelah  terlebih  dahulu  melakukan  serangkaian  aktivitas
politik  yang  meliputi:  kampanye,  propaganda,  iklan  politik  melalui  media  cetak, audio  maupun  audio  visual  serta  media  lainnya  seperti  spanduk,  pamflet,
selebaran bahkan komunikasi antar pribadi yang berbentuk face to face atau lobby
yang berisi penyampaian pesan mengenai program, platfrom, asas, ideologi serta janji-janji  politik  lainnya  untuk  meyakinkan  para  pemilih  sehingga  pada
pencoblosan dapat menentukan pilihannya terhadap salah satu partai politik yang menjadi peserta Pemilihan Umum untuk mewakili dalam badan legislatif ataupun
eksekutif.
4
Di  Indonesia  Pemilu  dilaksanakan  setiap  lima  tahun  sekali  secara  efektif dan efisien berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil untuk
memilih  anggota  DPR, DPD,  DPRD,  Presiden  dan  Wakil  Presiden,  serta  Kepala Daerah  dan  Wakil  Kepala  Daerah  melalui  Pemilihan  Umum  Kepala  Daerah  dan
Wakil Kepala Daerah. Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah selanjutnya  disebut  Pemilu  Kepala  Daerah  dan  Wakil  Kepala  Daerah  adalah
Pemilu  Gubernur  dan  Wakil  Gubernur  atau  BupatiWalikota  dan  Wakil BupatiWalikota untuk memilih  Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara
langsung  dalam  Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia.  Pemilihan  tersebut
4
A. Rahman H.I, Sistem Politik Indonesia Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007, h. 147.
21
dilakukan  oleh  penduduk  daerah  setempat  yang  telah  memenuhi  syarat.
5
Sedangkan dalam PP 49 Tahun 2008:
“Pemilihan  kepala  daerah  dan  wakil  kepala  daerah  yang  selanjutnya  disebut pemilihan adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah Provinsi danatau
KabupatenKota berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah”.
6
Pemilihan  Kepala  Daerah  di  Indonesia  merupakan  kelanjutkan  atas dikeluarkannya  ketetapan  MPR  No.XVMPR1998  tentang  penyelenggaraan
otonomi daerah, dilanjutkan dengan UU Otonomi Daerah No. 22 Tahun 1999 dan UU No. 25 Tahun 1999, serta UU No. 32 Tahun 2004.
7
Berdasarkan UU No. 22 Tahun  1999,  Pengisian  jabatan  Kepala  Daerah  dan  Wakil  Kepala  Daerah
dilakukan oleh DPRD melalui pemilihan secara bersamaan, dimana calon Kepala Daerah  dan  calon  Wakil  Kepala  Daerah  ditetapkan  oleh  DPRD  melalui  tahap
pencalonan  dan  pemilihan.
8
Dalam  peraturan  ini  jelas  bahwa  pengesahan  dan pemberhentian  Kepala  Daerah  dan  Wakil  Kepala  Daerah  secara  prosedural
kewenangannya berada ditangan anggota DPRD. Kewenangan  yang  sangat  luas  tersebut  tidaklah  diimbangi  oleh
keterampilan untuk mengartikulasi dan mengagresikan aspirasi masyarakat daerah secara  optimal,  hal  ini  terbukti  dengan  banyaknya  praktik  politik  uang,  politik
ansich,  dukungan  irasional  partai  politik,  dan  adanya  campur  tangan  elit  pejabat
5
KPU  Provinsi  Banten, “Buku Peraturan tentang Pemilukada”  Serang: T.tp, 2011, h.
04.
6
Peraturan  Pemerintah  No.  49  Tahun  2008  Tentang  Perubahan  Ketiga  atas  Peraturan Pemerintah  Nomor  6  Tahun  2005  Tentang  Pemilihan,  Pengesahan,  Pengangkatan,  dan
Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
7
Haniah Hanafie dan Suryani, Politik Indonesia Jakarta: LEMLIT-UIN Jakarta, 2011, h.
117.
8
Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah.