BAB II KERANGKA TEORETIS  KONSEPTUAL
A.  Pemilihan Kepala Daerah
Pasal  1  ayat  2  Undang-Undang  Dasar  Negara  Republik  Indonesia  Tahun 1945  menyatakan  bahwa  kedaulatan  berada  di  tangan  rakyat  dan  dilaksanakan
menurut Undang-Undang Dasar, ini berarti rakyat memiliki kedaulatan, tanggung jawab, hak dan kewajiban untuk secara demokratis memilih pemimpin yang akan
membentuk  pemerintahan  guna  mengurus  dan  melayani  seluruh  lapisan masyarakat, serta memilih wakil rakyat untuk mengawasi jalannya pemerintahan.
Perwujudan  kedaulatan  rakyat  tersebut  dilaksanakan  melalui  Pemilu  secara langsung.
1
Secara sederhana, pemilihan umum didefinisikan sebagai sarana atau suatu cara  untuk  menentukan  orang-orang  yang  akan  mewakili  rakyat  dalam
menjalankan  pemerintahan.  Pemilihan  umum  didefinisikan  juga  sebagai  sebuah kesempatan ketika warga memilih pejabatnya dan memutuskan apa  yang mereka
ingin  pemerintah  lakukan  untuk  mereka.
2
Selanjutnya,  dalam  UU  No.  8  Tahun 2012:
“Pemilihan umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan  rakyat  yang  diselenggarakan  secara  langsung,  umum,  bebas,  rahasia,
jujur,  dan  adil  dalam  Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia  berdasarkan  Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
”.
3 1
Undang-Undang    Nomor  8  Tahun  2012  Tentang  Pemilihan  Umum  Anggota  Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
2
Diakses  pada  30  Mei  2014  dari  http:sospol.pendidikanriau.com200912definisi- pemilihan-umum-secara.html.
3
Undang-Undang  Nomor 8 Tahun 2012.
20
Sedangkan menurut Dr. Indria Samego, Pemilihan Pmum disebut sebagai ”Political Market”. Jadi, Pemilihan Umum adalah pasar politik tempat individu
ataupun  masyarakat  berinteraksi  untuk  melakukan  kontrak  sosial  antara  peserta pemilu  dengan  pemilih  setelah  terlebih  dahulu  melakukan  serangkaian  aktivitas
politik  yang  meliputi:  kampanye,  propaganda,  iklan  politik  melalui  media  cetak, audio  maupun  audio  visual  serta  media  lainnya  seperti  spanduk,  pamflet,
selebaran bahkan komunikasi antar pribadi yang berbentuk face to face atau lobby
yang berisi penyampaian pesan mengenai program, platfrom, asas, ideologi serta janji-janji  politik  lainnya  untuk  meyakinkan  para  pemilih  sehingga  pada
pencoblosan dapat menentukan pilihannya terhadap salah satu partai politik yang menjadi peserta Pemilihan Umum untuk mewakili dalam badan legislatif ataupun
eksekutif.
4
Di  Indonesia  Pemilu  dilaksanakan  setiap  lima  tahun  sekali  secara  efektif dan efisien berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil untuk
memilih  anggota  DPR, DPD,  DPRD,  Presiden  dan  Wakil  Presiden,  serta  Kepala Daerah  dan  Wakil  Kepala  Daerah  melalui  Pemilihan  Umum  Kepala  Daerah  dan
Wakil Kepala Daerah. Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah selanjutnya  disebut  Pemilu  Kepala  Daerah  dan  Wakil  Kepala  Daerah  adalah
Pemilu  Gubernur  dan  Wakil  Gubernur  atau  BupatiWalikota  dan  Wakil BupatiWalikota untuk memilih  Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara
langsung  dalam  Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia.  Pemilihan  tersebut
4
A. Rahman H.I, Sistem Politik Indonesia Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007, h. 147.