Arief-Sachrudin Melapor ke Panwaslu dan Menggugat ke PTUN

91 Tahun 2012. Akan tetapi dari bukti yang ada partai Hanura bersama partai gabungan lainnya tidak pernah mendaftarkan calon lain. Selain itu dasar hukum KPUD yang menerima perpindahan dukungan Partai Hanura tidak dapat diterapkan karena akan mengakibatkan kekacauan pada tahap pencalonan. Terlebih lagi hal tersebut adalah pengalihan dukungan yang jelas dilarang dalam PKPU yang disebutkan KPU sendiri. 52 Menimbang bahwa KPUD Kota Tangerang beralasan tidak lolosnya pasangan Arief-Sachrudin karena tidak adanya surat izin mencalonkan diri Sachrudin yang menjabat sebagai Camat Pinang dari atasannya berdasarkan PP No. 6 dan Peraturan Kepala BKN No 10 Tahun 2005. Padahal seharusnya KPUD berpedoman pada PKPU karena mereka merupakan anggota KPU. Didalam PKPU No. 09 Tahun 2012 tidak mewajibkan bakal pasangan calon yang berasal dari unsur pegawai negeri sipil untuk diberhentikan dari jabatan negeri tetapi cukup dengan melampirkan surat pengunduran diri dari jabatan negeri bagi bakal pasangan calon yang bersangkutan. 53 Setelah melihat dan memperhatikan kesaksian para pengadu, KPUD, Panwaslu dan keterangan Anggota KPU RI, DKPP menyimpulkan bahwa keputusan KPUD yang tidak meloloskan pasangan Arief-Sachrudin dan AMK- Gatot didasarkan pada penggunaan peraturan dan dasar hukum yang tidak kuat. DKPP Kemudian pada sidang lanjutan yang dipimpin Hakim Ketua Jimly Asshidiqi pada 06 Agustus 2013 mengabulkan seluruh gugatan. 54 52 Putusan DKPP Nomor 83DKPP-PKE-II2013. 53 Putusan DKPP Nomor 83DKPP-PKE-II2013. 54 Diakses Pada 11 Desember 2014 dari http:www.merdeka.compolitikdkpp-loloskan- 2-pasang-calon-yang-digagalkan-kpu-tangerang.html 92 Pertama, DKPP menjatuhkan sanksi pemberhentian sementara kepada Komisioner KPUD Kota Tangerang Kedua, Memerintahkan kepada KPUD Banten untuk mengambil alih pelaksanaan tahapan Pilwalkot Tangerang 2013. Ketiga, Memerintahkan KPUD banten untuk memulihkan dan mengembalikan hak konstitusional pasangan Arief-Sachrudin dan AMK-Gatot untuk menjadi pasangan calon peserta Pilswalkot Tangerang 2013. 55 Akan tetapi penyelesaian sengketa yang terjadi pada tahap pencalonan Pilwalkot Tangerang 2013 yang dilakukan oleh DKPP tidak mampu menyelesaikan sengketa yang terjadi. Keputusan DKPP yang menerima gugatan dari pasangan Arief-Sachrudin dan AMK-Gatot dianggap telah melebihi kewenangannya dan membuat sengketa menjadi berkepanjangan. “Keputusan yang dikeluarkan oleh DKPP mengenai pengembalian hak pasangan Arief R Wismansyah-Sachrudin dan Ahmad Marju Kodri-Gatot Suprijanto untuk bisa berkontestasi pada Pilwalkot Tangerang 2013 sudah melampaui wewenangnya, karena wewenang DKPP hanya terbatas pada pelanggaran kode etik”. 56 “Keputusan DKPP mengenai pengembalian hak kedua pasangan calon tersebut untuk maju dalam Pilkada Kota Tangerang 2013 tidak memiliki dasar yang jelas dan sudah melebihi wewenang yang dimiliki oleh DKPP”. 57 KPUD Kota Tangerang kemudian menggugat keputusan DKPP ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Gugatan langsung didaftarkan oleh Safril Elain Ketua KPUD dan Edy Supriadi Hafas anggota KPUD PN Jakarta Pusat pada 27 Agustus 2013. 58 Selain itu, setelah KPUD Banten melaksanakan keputusan DKPP 55 Putusan DKPP Nomor 83DKPP-PKE-II2013. 56 Wawancara Langsung dengan Bapak Syahrul Effendi. 57 Wawancara Langsung dengan Bapak Safril Elain. 58 Diakses pada 10 Desember 2014 dari http:www.tempo.coreadnews20130828 064508142Merasa-Dipaksa-KPU-Kota-Tangerang-Gugat-DKPP